Pasukan Brimob dan TNI Pukul Mundur Massa Simpatisan di Depan Markas FPI
A
A
A
SLEMAN - Bentrokan massa terjadi di depan Markas Front Pembela Islam (FPI) Jalan Wates Km 9 Dusun Ngaran Balecatur Kecamatan Gamping, Sleman, Yogyakarta, Minggu siang sekitar pukul 11.30 WIB. Akibat bentrokan yang melibatkan anggota FPI dengan diduga simpatisan PDI P mengakibatkan satu mobil Jeep Komando milik FPI B 18 FPI rusak. (Baca: Diduga Simpatisan PDIP Bentrok dengan FPI, 1 Mobil Rusak)
Aparat keamanan bersenjata lengkap yang mendapat laporan langsung mengamankan lokasi kejadian. Aparat gabungan yang terdiri Polsek Gamping, Koramil 17 Gamping, Kodim dan 1 Unit Pasukan Anti Anarkis dari Brimob Polda DIY memukul mundur massa dari Simpatisan PDI P agar melanjutkan perjalanan ke Kulon Progo.
Saat ini pasukan gabungan TNI/Polri baik unsur Kodim maupun Brimob bersenjata lengkap masih bersiaga untuk mengantisipasi kembalinya massa dari Kulon Progo menuju ke wilayah Kota Yogyakarta.
Sementara Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, memang terjadi lemparan batu dari konvoi sepeda motor ke markas FPI di Jalan Wates, Balecatur, Gamping, Sleman.
Namun sebelum meluas petugas datang untuk mengamankan situasi sehingga bentrok fisik dapat dicegah. "Meski sempat terjadi lempar batu, petugas berhasil mengantisipasinya," kata Ahmad Dofiri.
Mengenai adanya keterlibatan pendukung capres-cawapres dalam aksi tersebut. Dofiri belum bisa menjelaskannya. Yang jelas dalam kejadian ini tidak ada korban, hanya mobil yang diparkir di depan markas FPI yang rusak.
Terpisah Ketua DPD PDIP DIY Bambang Praswanto mengatakan, keributan yang terjadi di depan markas FPI Yogyakarta bukan tanpa sebab musabab. Dengan demikian, semua pihak diharapkan bisa menahan diri dan menjaga situasi tetap kondusif. "Di situ ada pancingan dan provokasi yg mengakibatkan pembalasan dan bentrok fisik," ungkapnya saat dikonfirmasi SINDOnews, Minggu (7/4/2019).
Saat ini pihaknya menyerahkan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas. Bagiamana pun juga semua harus diungkapkan berdasarkan keadilan. " Kami menyerahkan pengungkapan kasus oleh kepolisian secara adil," tandasnya.
Aparat keamanan bersenjata lengkap yang mendapat laporan langsung mengamankan lokasi kejadian. Aparat gabungan yang terdiri Polsek Gamping, Koramil 17 Gamping, Kodim dan 1 Unit Pasukan Anti Anarkis dari Brimob Polda DIY memukul mundur massa dari Simpatisan PDI P agar melanjutkan perjalanan ke Kulon Progo.
Saat ini pasukan gabungan TNI/Polri baik unsur Kodim maupun Brimob bersenjata lengkap masih bersiaga untuk mengantisipasi kembalinya massa dari Kulon Progo menuju ke wilayah Kota Yogyakarta.
Sementara Kapolda DIY Irjen Pol Ahmad Dofiri mengatakan, memang terjadi lemparan batu dari konvoi sepeda motor ke markas FPI di Jalan Wates, Balecatur, Gamping, Sleman.
Namun sebelum meluas petugas datang untuk mengamankan situasi sehingga bentrok fisik dapat dicegah. "Meski sempat terjadi lempar batu, petugas berhasil mengantisipasinya," kata Ahmad Dofiri.
Mengenai adanya keterlibatan pendukung capres-cawapres dalam aksi tersebut. Dofiri belum bisa menjelaskannya. Yang jelas dalam kejadian ini tidak ada korban, hanya mobil yang diparkir di depan markas FPI yang rusak.
Terpisah Ketua DPD PDIP DIY Bambang Praswanto mengatakan, keributan yang terjadi di depan markas FPI Yogyakarta bukan tanpa sebab musabab. Dengan demikian, semua pihak diharapkan bisa menahan diri dan menjaga situasi tetap kondusif. "Di situ ada pancingan dan provokasi yg mengakibatkan pembalasan dan bentrok fisik," ungkapnya saat dikonfirmasi SINDOnews, Minggu (7/4/2019).
Saat ini pihaknya menyerahkan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas. Bagiamana pun juga semua harus diungkapkan berdasarkan keadilan. " Kami menyerahkan pengungkapan kasus oleh kepolisian secara adil," tandasnya.
(sms)