Ketua DPRD Kobar: Kawasan Industri Hilir Sawit Bisa Sejahterakan Petani
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Saat ini Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah (Kalteng) sudah punya perusahaan lokal Pangkalan Bun yakni Citra Borneo Utama (CBU) atau CBI Group yang membangun kawasan industri hilir produk segala jenis turunan kelapa sawit. Hal ini akan berdampak positif bagi petani sawit di Kobar.
“Semoga ini dapat mensejahterakan petani sawit di Kobar. Sebab saat ini sudah ada industri hilirnya PT Citra Borneo Utama (CBU) (CBI Grup) milik pengusaha lokal Pangkalan Bun, Abdul Rasyid,” ujar Ketua DPRD Kobar Triyanto saat pelepasan ekspor Refined Bleached and Deodorized (RBD) Olein di kawasan indutri Pelabuhan Tempenek di Kecamatan Kumai, Senin (18/3/2019).
Pemilik Citra Borneo Indah (CBI) Group, Abdul Rasyid menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi terkait kebijakan pemerintah pusat terhadap keberadaan usaha dan kondisi yang dihadapi di lapangan.
"Sebenarnya di Kobar tidak cocok untuk dibangun industi yang cukup besar. Karena mahalnya biaya transportasi. Tetapi lantaran saya orang Pangkalan Bun dan saya tidak ingin pembangunan industri tumbuh di kota besar saja, maka itulah alasan saya membangun kawasan industri di Tempenek," jelas Abdul Rasyid.
Ia berharap kepada pemerintah pusat dan provinsi agar para pengusaha di Kalteng bisa dibantu untuk memacu pertumbuhan industri.
"Salah satu caranya membantu pembangunan di bidang infrastruktur. Sebagai contoh dari nilai pajak yang kami setorkan ke negara sebesar Rp500 miliar per tahun, namun ironisnya jalan yang menuju ke kawasan industri di Tempenek ini dalam kondisi rusak,” katanya.
Karena keberadaan industri hilir dinilai sangat berperan dalam mendukung pembangunan untuk menarik devisa dan pajak. "Bila pemerintah berkomitmen memajukan industri hilir, tolong bantu kami pengusaha di Kalteng. Karena dengan potensi yang ada, rasanya Kalteng bisa menjadi salah satu produsen industrisawit yang terbesar di Indonesia,” ujarnya.
“Semoga ini dapat mensejahterakan petani sawit di Kobar. Sebab saat ini sudah ada industri hilirnya PT Citra Borneo Utama (CBU) (CBI Grup) milik pengusaha lokal Pangkalan Bun, Abdul Rasyid,” ujar Ketua DPRD Kobar Triyanto saat pelepasan ekspor Refined Bleached and Deodorized (RBD) Olein di kawasan indutri Pelabuhan Tempenek di Kecamatan Kumai, Senin (18/3/2019).
Pemilik Citra Borneo Indah (CBI) Group, Abdul Rasyid menyampaikan sejumlah permasalahan yang dihadapi terkait kebijakan pemerintah pusat terhadap keberadaan usaha dan kondisi yang dihadapi di lapangan.
"Sebenarnya di Kobar tidak cocok untuk dibangun industi yang cukup besar. Karena mahalnya biaya transportasi. Tetapi lantaran saya orang Pangkalan Bun dan saya tidak ingin pembangunan industri tumbuh di kota besar saja, maka itulah alasan saya membangun kawasan industri di Tempenek," jelas Abdul Rasyid.
Ia berharap kepada pemerintah pusat dan provinsi agar para pengusaha di Kalteng bisa dibantu untuk memacu pertumbuhan industri.
"Salah satu caranya membantu pembangunan di bidang infrastruktur. Sebagai contoh dari nilai pajak yang kami setorkan ke negara sebesar Rp500 miliar per tahun, namun ironisnya jalan yang menuju ke kawasan industri di Tempenek ini dalam kondisi rusak,” katanya.
Karena keberadaan industri hilir dinilai sangat berperan dalam mendukung pembangunan untuk menarik devisa dan pajak. "Bila pemerintah berkomitmen memajukan industri hilir, tolong bantu kami pengusaha di Kalteng. Karena dengan potensi yang ada, rasanya Kalteng bisa menjadi salah satu produsen industrisawit yang terbesar di Indonesia,” ujarnya.
(rhs)