Bantul dan Gunungkidul Dikepung Banjir Malam Ini
A
A
A
BANTUL - Hujan deras yang terjadi sejak Minggu (17/3/2019) pagi hingga malam ini menyebabkan Bantul dan Gunungkidul, Yogyakarta, dikepung banjir. Puluhan warga dilaporkan terisolir karena tidak bisa keluar dusun dan sebagain warga mulai mengungsi.
Di Bantul, banjir terjadi di Kecamatan Pleret dan Imogiri. Bahkan puluhan warga Jejeran, Wonokromo, Pleret terpaksa mengungsi. Di Dusun Jejeran, Wonokromo, Pleret, tercatat 15 KK mengungsi di musala milik tokoh setempat, Aslam Ridhlo. Menurut Aslam, hujan deras yang terjadi di Pleret menyebabkan sungai Nik meluap.
"Ada 15 KK yang terpaksa mengungsi di musala saya," ucap Aslam Ridhlo saat dihubungi SINDOnews, Minggu (17/3/2019) malam.
Menurut dia, saat ini jalur Jalan Wonokromo menuju Imogiri terpaksa ditutup. Ini lantaran jalan tegenang air cukup tinggi sehingga membahayakan pengguna jalan.
Di Kecamatan Imogiri, Kantor Polsek setempat juga tergenang air. Begitu juga dengan wilayah di Imogiri. Puluhan warga terpaksa menyiapkan evakuasi peralatan agar tidak terpendam banjir. "Air mulai masuk rumah kami ini masih evakuasi," tutur Anang Zainudin, warga Selopamioro.
Hingga malam ini, di Desa Selopamioro terdapat tiga dusun yang dikepung banji, yakni Lanteng 2, Kajor, dan Siluk. Begitu juga dengan jalur menuju Parangtritis yang digenangi air. Banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang macet karena ketinggian air lebih dari 30 cm.
Sementara itu, laporan Dinas Sosial DIY menyebutkan terjadi luapan air di beberapa titik, diantaranya luapan air di Selatan TPR Parangtritis, luapan Sungai Gejuk, Sanden, luapan Sungai Belik Wonokromo, longsor Seloharjo Pundong, luapan Kali Celeng Imogiri, dan luapan Kedungpring.
Di Bantul, banjir terjadi di Kecamatan Pleret dan Imogiri. Bahkan puluhan warga Jejeran, Wonokromo, Pleret terpaksa mengungsi. Di Dusun Jejeran, Wonokromo, Pleret, tercatat 15 KK mengungsi di musala milik tokoh setempat, Aslam Ridhlo. Menurut Aslam, hujan deras yang terjadi di Pleret menyebabkan sungai Nik meluap.
"Ada 15 KK yang terpaksa mengungsi di musala saya," ucap Aslam Ridhlo saat dihubungi SINDOnews, Minggu (17/3/2019) malam.
Menurut dia, saat ini jalur Jalan Wonokromo menuju Imogiri terpaksa ditutup. Ini lantaran jalan tegenang air cukup tinggi sehingga membahayakan pengguna jalan.
Di Kecamatan Imogiri, Kantor Polsek setempat juga tergenang air. Begitu juga dengan wilayah di Imogiri. Puluhan warga terpaksa menyiapkan evakuasi peralatan agar tidak terpendam banjir. "Air mulai masuk rumah kami ini masih evakuasi," tutur Anang Zainudin, warga Selopamioro.
Hingga malam ini, di Desa Selopamioro terdapat tiga dusun yang dikepung banji, yakni Lanteng 2, Kajor, dan Siluk. Begitu juga dengan jalur menuju Parangtritis yang digenangi air. Banyak pengendara sepeda motor dan mobil yang macet karena ketinggian air lebih dari 30 cm.
Sementara itu, laporan Dinas Sosial DIY menyebutkan terjadi luapan air di beberapa titik, diantaranya luapan air di Selatan TPR Parangtritis, luapan Sungai Gejuk, Sanden, luapan Sungai Belik Wonokromo, longsor Seloharjo Pundong, luapan Kali Celeng Imogiri, dan luapan Kedungpring.
(thm)