Dinkes Kabupaten Nunukan Sosialiasi DBD dan Foging

Selasa, 05 Maret 2019 - 13:55 WIB
Dinkes Kabupaten Nunukan Sosialiasi DBD dan Foging
Dinkes Kabupaten Nunukan Sosialiasi DBD dan Foging
A A A
NUNUKAN - Setiap tahun wabah penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia cenderung meningkat pada pertengahan musim hujan sekitar bulan Januari, dan cenderung turun pada bulan Februari hingga ke pengujung tahun.

Dalam upaya penanganan DBD di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara (Kaltara), Dinas Kesehatan bersama beberapa instansi terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup Nunukan, Puskesmas se-Kabupaten Nunukan, Dinas Kebakaran, dan Satpol PP menyosialisasikan dan melakukan foging, Selasa (5/3/2019).

Foging juga melibatkan Polres Nunukan, Kesehatan Pelabuhan, PMI dan Forum Kesehatan Nunukan.

Melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Nunukan bersama beberapa instansi Gabungan melaksanakan Sosialisasi di beberapa titik yang sudah ditetapkan bersama Tim Gebuk DBD Kabupaten Nunukan.

Kepala Bidang Kesehatan Kabupaten Nunukan, Ramsida, mengatakan, pihaknya tidak hanya sosialisasi DBD tapi juga langsung melaksanakan foging di beberapa kelurahan yang sudah terdampak DBD sesuai. Dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Karena itu program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim hujan.

Program PSN , yaitu petama menguras, dengan membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-lain; kedua menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi, toren air, dan lain sebagainya; dan ketiga memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular demam berdarah.

"Pelaksanaan Sosialisasi dan Foging ini merupakan kegiatan yang sudah sering kali kita laksanakan, dan kegiatan ini merupakan sangat efektif dalam mensosialisasikan Penyakit DBD. Apalagi kita sudah memiliki data beberapa titik yang sudah berdampak DBD di kabupaten Nunukan, kita juga bekerja sama dengan beberapa instansi yang menyangkut kesehatan, kita sudah bagi-bagi tim untuk turun ke lapangan melaksanakan Sosialisasi dan Foging. Rencana pelaksanaan kita targetkan 3 Hari sudah selesai," tambah Ramsida.

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; menggunakan obat nyamuk atau antinyamuk; menggunakan kelambu saat tidur; memelihara ikan pemangsa jentik nyamuk; menanam tanaman pengusir nyamuk, mengatur cahaya dan ventilasi dalam rumah; menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

Terjadinya KLB DBD di Indonesia berhubungan dengan berbagai faktor risiko, yaitu lingkungan yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan nyamuk Aedes; pemahaman masyarakat yang masih terbatas mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus; dan perluasan daerah endemic akibat perubahan dan manipulasi lingkungan yang terjadi karena urbanisasi dan pembangunan tempat pemukiman baru; serta meningkatnya mobilitas penduduk.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0220 seconds (0.1#10.140)