Eksekutif dan Legislatif Pusat All Out Dukung Bio Fuel Muba
A
A
A
SEKAYU - Setelah menjajaki kerja sama dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Kelapa Sawit (BPDP-KS) untuk mengelola inovasi inti kelapa sawit menjadi bahan bakar minyak (BBM) serta Bupati Muba Dodi Reza mendapatkan mandat dari Konsulat Jenderal RI untuk Houston Amerika Serikat menjadi pembicara, dukungan demi dukungan terus mengalir atas inovasi Bupati Dodi Reza tersebut.
Kali ini, pihak eksekutif dan legislatif di tingkat pusat, yakni di antaranya Komisi VII DPR RI, Kementerian ESDM, dan BPH Migas sepakat akan all out mendukung terobosan inovasi Bupati Muba dalam melakukan konversi inti kelapa sawit menjadi BBM.
"Ini inovasi dan terobosan yang sangat luar biasa. Inovasi pak Bupati ini juga merupakan arah kebijakan yang bakal di implementasikan Pemerintah pusat, dan kami dari Kementerian ESDM khususnya akan all out mendukung Musi Banyuasin untuk merealisasikan konversi inti kelapa sawit menjadi BBM," ujar Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Perundang-undangan dan Tata Kelola, Muhammad Sapta Murti dalam kesempatan berkunjung ke Kabupaten Muba, Rabu (20/2/2019).
Dikatakan, saat ini Kementerian ESDM sedang tahapan menyusun regulasi untuk kebijakan pengelolaan kelapa sawit menjadi BBM. "Draft-nya sedang dipersiapkan, dan kemungkinan ini nantinya akan dijadikan Peraturan Presiden," ungkapnya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Nazaruddin Kiemas menyebutkan Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup sepenuhnya mendukung terobosan inovasi Bupati Muba Dodi Reza dalam upaya konversi inti kelapa sawit menjadi BBM. "Komisi VII DPR RI akan sepenuhnya mendukung inovasi Bupati Dodi Reza ini, apalagi ini sudah menjadi sorotan di kancah internasional," tegasnya.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, Dr Ir M Fanshurullah Asa MT mengatakan rencana menaikan B20 menjadi B100 tersebut bukan sekedar wacana tapi nantinya inovasi itu nyata direalisasikan dan akan dimulai di Kabupaten Muba Sumsel. "Terlebib pihak Pertamina Plaju Palembang sudah membuatkan kilang untuk penampungannya, dan Muba akan menjadi daerah pertama yang merealisasikan ini," ungkapnya.
Kemudian, apresiasi terhadap inovasi Bupati Muba Dodi Reza tersebut juga tampak dengan diundangnya Bupati Muba untuk menjadi pembicara di Amerika Serikat dalam upaya realisasi inovasi konversi kelapa sawit menjadi BBM. "Jadi, nantinya realisasi inovasi konversi kelapa sawit menjadi BBM akan dimulai di Muba, dan ini akan menjadi kontribusi yang besar untuk Indonesia," tuturnya.
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan saat ini luas lahan kebun sawit milik rakyat yang telah tertanam dan akan ditanam seluas 8.124 hektar yang dilaksanakan oleh 12 koperasi dan dalam tahap proses usulan tahun 2019-2020 adalah seluas 5.360 hektar dan hingga tahun 2022 peremajaan kelapa sawit di Muba mencapai 42 ribu hektar.
"Saat ini Pemkab Muba sedang menuju pembuatan bio fuel yang berbasis sawit, Muba dengan memiliki potensi kelapa sawit yang cukup luas berkeinginan untuk melakukan transformasi industri sawit sehingga akan bisa mendongkrak haga jual TBS kelapa sawit pekebun," terangnya.
Dodi menambahkan, upaya pembenahan tersebut diharapkan mampu menyentuh kebutuhan pokok pekebun sawit untuk memperjuangkan terwujudnya pekebun sawit yang sejahtera, mandiri, berdaulat dan berkelanjutan. "Kita juga nantinya berencana akan membangun mini refinery untuk penampungan sementara, dan sebagai langkah awal, produksi turunan dari tandan buah segar itu akan dikirim ke kilang minyak milik PT. Pertamina di Plaju, Palembang," bebernya.
Kemudian, mantan anggota DPR RI dua periode ini juga menambahkan setelah berjalan nantinya di tahap awal dirinya akan mewajibkan seluruh kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Muba menggunakan bahan bakar atau biofuel tersebut untuk operasional.
"Dan nantinya tahap awal, kendaraan dinas di Pemkab Muba wajib pakai bio fuel Muba ini sebagai wujud implementasi pemanfaatan energi terbarukan dan sustanaible atau berkelanjutan," pungkasnya.
Kali ini, pihak eksekutif dan legislatif di tingkat pusat, yakni di antaranya Komisi VII DPR RI, Kementerian ESDM, dan BPH Migas sepakat akan all out mendukung terobosan inovasi Bupati Muba dalam melakukan konversi inti kelapa sawit menjadi BBM.
"Ini inovasi dan terobosan yang sangat luar biasa. Inovasi pak Bupati ini juga merupakan arah kebijakan yang bakal di implementasikan Pemerintah pusat, dan kami dari Kementerian ESDM khususnya akan all out mendukung Musi Banyuasin untuk merealisasikan konversi inti kelapa sawit menjadi BBM," ujar Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Perundang-undangan dan Tata Kelola, Muhammad Sapta Murti dalam kesempatan berkunjung ke Kabupaten Muba, Rabu (20/2/2019).
Dikatakan, saat ini Kementerian ESDM sedang tahapan menyusun regulasi untuk kebijakan pengelolaan kelapa sawit menjadi BBM. "Draft-nya sedang dipersiapkan, dan kemungkinan ini nantinya akan dijadikan Peraturan Presiden," ungkapnya.
Anggota Komisi VII DPR RI, Nazaruddin Kiemas menyebutkan Komisi VII DPR RI yang membidangi Energi, Riset dan Teknologi, dan Lingkungan Hidup sepenuhnya mendukung terobosan inovasi Bupati Muba Dodi Reza dalam upaya konversi inti kelapa sawit menjadi BBM. "Komisi VII DPR RI akan sepenuhnya mendukung inovasi Bupati Dodi Reza ini, apalagi ini sudah menjadi sorotan di kancah internasional," tegasnya.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi, Dr Ir M Fanshurullah Asa MT mengatakan rencana menaikan B20 menjadi B100 tersebut bukan sekedar wacana tapi nantinya inovasi itu nyata direalisasikan dan akan dimulai di Kabupaten Muba Sumsel. "Terlebib pihak Pertamina Plaju Palembang sudah membuatkan kilang untuk penampungannya, dan Muba akan menjadi daerah pertama yang merealisasikan ini," ungkapnya.
Kemudian, apresiasi terhadap inovasi Bupati Muba Dodi Reza tersebut juga tampak dengan diundangnya Bupati Muba untuk menjadi pembicara di Amerika Serikat dalam upaya realisasi inovasi konversi kelapa sawit menjadi BBM. "Jadi, nantinya realisasi inovasi konversi kelapa sawit menjadi BBM akan dimulai di Muba, dan ini akan menjadi kontribusi yang besar untuk Indonesia," tuturnya.
Bupati Muba Dodi Reza Alex Noerdin menyebutkan saat ini luas lahan kebun sawit milik rakyat yang telah tertanam dan akan ditanam seluas 8.124 hektar yang dilaksanakan oleh 12 koperasi dan dalam tahap proses usulan tahun 2019-2020 adalah seluas 5.360 hektar dan hingga tahun 2022 peremajaan kelapa sawit di Muba mencapai 42 ribu hektar.
"Saat ini Pemkab Muba sedang menuju pembuatan bio fuel yang berbasis sawit, Muba dengan memiliki potensi kelapa sawit yang cukup luas berkeinginan untuk melakukan transformasi industri sawit sehingga akan bisa mendongkrak haga jual TBS kelapa sawit pekebun," terangnya.
Dodi menambahkan, upaya pembenahan tersebut diharapkan mampu menyentuh kebutuhan pokok pekebun sawit untuk memperjuangkan terwujudnya pekebun sawit yang sejahtera, mandiri, berdaulat dan berkelanjutan. "Kita juga nantinya berencana akan membangun mini refinery untuk penampungan sementara, dan sebagai langkah awal, produksi turunan dari tandan buah segar itu akan dikirim ke kilang minyak milik PT. Pertamina di Plaju, Palembang," bebernya.
Kemudian, mantan anggota DPR RI dua periode ini juga menambahkan setelah berjalan nantinya di tahap awal dirinya akan mewajibkan seluruh kendaraan dinas di lingkungan Pemkab Muba menggunakan bahan bakar atau biofuel tersebut untuk operasional.
"Dan nantinya tahap awal, kendaraan dinas di Pemkab Muba wajib pakai bio fuel Muba ini sebagai wujud implementasi pemanfaatan energi terbarukan dan sustanaible atau berkelanjutan," pungkasnya.
(akn)