Pemprov Babel Usulkan Pembangunan 8 Unit Jembatan Gantung
A
A
A
PANGKAL PINANG - Pemprov Kepulauan Bangka Belitung (Babel) mengusulkan pembangunan 8 unit jembatan gantung kepada Kementerian PUPR untuk wilayah Babel.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Babel Fery Insani mengatakan jembatan gantung ini diprioritaskan untuk menghubungkan daerah yang terisolasi dan ini merupakan program Kementerian PUPR. (Baca Juga: Pemkab Pangandaran Anggarkan Rp5,9 Miliar untuk Infrastruktur Jembatan)
"Rencananya jembatan ini bisa dimanfaatkan Pemprov Babel untuk akses pendidikan, lalu lintas barang, dan pergerakan ekonomi masyarakat," ujarnya kala diwawancarai di Pangkalpinang, Minggu (17/2/2019).
Fery menyampaikan tahun 2020 ada 200 jembatan yang akan digelontorkan dan Pemprov Babel mengusulkan 8 jembatan, dan diajukan 4 jembatan.
"Yang kami usulkan 8 jembatan, kalau dapatnya 4 jembatan Alhamdulillah atau paling tidak ada 2 yang disetujui. Harapan kita 4 jembatan ya, prioritas 2 jembatan. Kami akan sampaikan proposal ke Kementerian," imbuhnya.
Ia menyatakan saat ini ada 450 lebih jembatan gantung yang sudah diusulkan, sementara kouta pembangunan jembatan hanya 200 saja, dan itu pun harus bersaing dengan provinsi lain.
"Dari delapan titik yang kita usulkan, salah satunya di Desa Labuh Air Pandan menuju Kota Kapur, Penagan. Selama ini warga di sana menggunakan jembatan darurat apalagi sekarang sudah rusak ambruk," ungkap Fery.
Bahkan, Kepala Bappeda Babel itu menyebutkan Pemprov Babel tengah berupaya dan berjuang guna mendapatkan jembatan gantung. (Baca Juga: Jembatan Gantung di Merangin Ancam Keselamatan Warga)
"Kami berjuang untuk jatah jembatan ini, sebab memang jembatan ini indah. Namun, yang kita usulkan jembatan ini agar perekonomian masyarakat bergerak, dan tentunya akses pendidikan. Kasihan anak-anak sekolah kalau mau sekolah nyebrang itu harus berenang dulu," paparnya.
Desa Labuh ini semoga bisa disetujui Kementerian PUPR, pasalnya ini akses anak-anak bersekolah. Lebar sungainya 80 meter dan sekarang kondisinya ambruk, orang mau lewat terpaksa berenang.
Fery memperkirakan membangun satu jembatan gantung membutuhkan biaya Rp8 miliar.
"1 jembatan itu sekira Rp 8 miliar, kalau kita usulkan 8 berarti Rp64 miliar. Mudah-mudahan usulan kita bisa disetujui 4 jembatan, tetapi prioritas kita 2 jembatan yang disetujui," harapnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Babel Fery Insani mengatakan jembatan gantung ini diprioritaskan untuk menghubungkan daerah yang terisolasi dan ini merupakan program Kementerian PUPR. (Baca Juga: Pemkab Pangandaran Anggarkan Rp5,9 Miliar untuk Infrastruktur Jembatan)
"Rencananya jembatan ini bisa dimanfaatkan Pemprov Babel untuk akses pendidikan, lalu lintas barang, dan pergerakan ekonomi masyarakat," ujarnya kala diwawancarai di Pangkalpinang, Minggu (17/2/2019).
Fery menyampaikan tahun 2020 ada 200 jembatan yang akan digelontorkan dan Pemprov Babel mengusulkan 8 jembatan, dan diajukan 4 jembatan.
"Yang kami usulkan 8 jembatan, kalau dapatnya 4 jembatan Alhamdulillah atau paling tidak ada 2 yang disetujui. Harapan kita 4 jembatan ya, prioritas 2 jembatan. Kami akan sampaikan proposal ke Kementerian," imbuhnya.
Ia menyatakan saat ini ada 450 lebih jembatan gantung yang sudah diusulkan, sementara kouta pembangunan jembatan hanya 200 saja, dan itu pun harus bersaing dengan provinsi lain.
"Dari delapan titik yang kita usulkan, salah satunya di Desa Labuh Air Pandan menuju Kota Kapur, Penagan. Selama ini warga di sana menggunakan jembatan darurat apalagi sekarang sudah rusak ambruk," ungkap Fery.
Bahkan, Kepala Bappeda Babel itu menyebutkan Pemprov Babel tengah berupaya dan berjuang guna mendapatkan jembatan gantung. (Baca Juga: Jembatan Gantung di Merangin Ancam Keselamatan Warga)
"Kami berjuang untuk jatah jembatan ini, sebab memang jembatan ini indah. Namun, yang kita usulkan jembatan ini agar perekonomian masyarakat bergerak, dan tentunya akses pendidikan. Kasihan anak-anak sekolah kalau mau sekolah nyebrang itu harus berenang dulu," paparnya.
Desa Labuh ini semoga bisa disetujui Kementerian PUPR, pasalnya ini akses anak-anak bersekolah. Lebar sungainya 80 meter dan sekarang kondisinya ambruk, orang mau lewat terpaksa berenang.
Fery memperkirakan membangun satu jembatan gantung membutuhkan biaya Rp8 miliar.
"1 jembatan itu sekira Rp 8 miliar, kalau kita usulkan 8 berarti Rp64 miliar. Mudah-mudahan usulan kita bisa disetujui 4 jembatan, tetapi prioritas kita 2 jembatan yang disetujui," harapnya.
(rhs)