Enam Korban Tersetrum Listrik di Kobar Masih Satu Keluarga
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Enam korban tersetrum listrik di Kecamatan Pangkalan Lada, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng, Rabu (6/2/2019) sore, diketahui masih satu keluarga.
Keenam korban merupakan buruh harian lepas (BHL) PT Tripola, mitra PT Telkom Akses, yang tinggal di Jalan Munangwar, RT 02/RW 01, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun.
“Iya, memang berenam korban masih satu keluarga. Bahkan rumah tinggalnya berdekatan,” ujar Kapolsek Pangkalan Lada, Iptu Waris Waluyo kepada MNC Media, Rabu malam.
Diketahui, keenam korban hendak memasang tiang telepon lalu tersetrum listrik tegangan tinggi. Tiga orang tewas di tempat dan tiga orang lainnya langsung dilarikan ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Korban tewas adalah Mathesim (38), M Saputra (25), dan M Halil (35). Sedangkan korban kritis yakni Asmuni (33), Syahyedi (35), dan Umam (34). (Baca juga: Pasang Tiang Telepon, 3 Pekerja Tewas Tersetrum 3 Kritis)
Asisten Analis Kinerja PT PLN ULP Pangkalan Bun, Suprapto, mengatakan, awalnya pihak PT PLN ULP Pangkalan Bun tidak mengetahui kejadian tersebut. Informasi yang didapat dari petugas PLN di lapangan, awalnya hanya listik padam.
Setelah dilakukan penelusuran menuju sumber listrik padam tersebut, baru diketahui ada insiden itu. "Untuk tiang PLN tingginya 9 meter. Kalau keterangan yang kita dapat tiang besi Telkom itu bersentuhan langsung dengan kabel SUTM," kata Suprapto.
Menurut Suprapto, selama ini pemasangan tiang Telkom tidak pernah melakukan koordinasi dengan pihaknya. Pemasangan tiang Telkom hanya berjalan seperti biasa tanpa perlu koordinasi. "Kejadian semacam ini baru pertama kali ini," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi Pangkalan Bun Subono menyampaikan, saat ini Telkom memang sedang membangun jaringan, namun yang memasang tersebut adalah PT Tripola yang merupakan mitra PT Telkom Akses. PT Telkom Akses sudah berkoodinasi dengan PT Tripola atas kejadian tersebut.
"Besok pagi petinggi PT Tripola dari Semarang akan datang dan Telkom dari Palangka Raya juga akan datang. infonya Tripola akan bertanggung jawab semua terhadap keluarga yang kena musibah," pungkasnya.
Keenam korban merupakan buruh harian lepas (BHL) PT Tripola, mitra PT Telkom Akses, yang tinggal di Jalan Munangwar, RT 02/RW 01, Kelurahan Madurejo, Kecamatan Arut Selatan, Pangkalan Bun.
“Iya, memang berenam korban masih satu keluarga. Bahkan rumah tinggalnya berdekatan,” ujar Kapolsek Pangkalan Lada, Iptu Waris Waluyo kepada MNC Media, Rabu malam.
Diketahui, keenam korban hendak memasang tiang telepon lalu tersetrum listrik tegangan tinggi. Tiga orang tewas di tempat dan tiga orang lainnya langsung dilarikan ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun.
Korban tewas adalah Mathesim (38), M Saputra (25), dan M Halil (35). Sedangkan korban kritis yakni Asmuni (33), Syahyedi (35), dan Umam (34). (Baca juga: Pasang Tiang Telepon, 3 Pekerja Tewas Tersetrum 3 Kritis)
Asisten Analis Kinerja PT PLN ULP Pangkalan Bun, Suprapto, mengatakan, awalnya pihak PT PLN ULP Pangkalan Bun tidak mengetahui kejadian tersebut. Informasi yang didapat dari petugas PLN di lapangan, awalnya hanya listik padam.
Setelah dilakukan penelusuran menuju sumber listrik padam tersebut, baru diketahui ada insiden itu. "Untuk tiang PLN tingginya 9 meter. Kalau keterangan yang kita dapat tiang besi Telkom itu bersentuhan langsung dengan kabel SUTM," kata Suprapto.
Menurut Suprapto, selama ini pemasangan tiang Telkom tidak pernah melakukan koordinasi dengan pihaknya. Pemasangan tiang Telkom hanya berjalan seperti biasa tanpa perlu koordinasi. "Kejadian semacam ini baru pertama kali ini," tandasnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Daerah Telekomunikasi Pangkalan Bun Subono menyampaikan, saat ini Telkom memang sedang membangun jaringan, namun yang memasang tersebut adalah PT Tripola yang merupakan mitra PT Telkom Akses. PT Telkom Akses sudah berkoodinasi dengan PT Tripola atas kejadian tersebut.
"Besok pagi petinggi PT Tripola dari Semarang akan datang dan Telkom dari Palangka Raya juga akan datang. infonya Tripola akan bertanggung jawab semua terhadap keluarga yang kena musibah," pungkasnya.
(thm)