Awak Pesawat Ethiopian Cargo yang Dicegat F-16 Diperiksa Kemenhub
A
A
A
BATAM - Pilot dan para kru awak pesawat Ethiopian Cargo Boieng 777-200 LR diperiksa oleh Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Awak pesawat tersebut yaknbi Mr John Richard WN Canada (Pilot), Mr Abebe Bizuneh WN Ethiopia (Pilot), Mr Dabi WN Ethiopia (Kopilot), Mr Belachew WN Ethiopia (Kopilot), Mr Tegegne WN Ethiopia (Engenering) dan Mr Zurgie WN Ethiopia (Engenering).
"Saat ini kru yang terdiri dari 2 pilot, 2 kopilot dan 2 engineering ini sedang diperiksa oleh Kemenhub," ujar Kepala Imigrasi Kelas I Batam Luki Agung, Selasa, (15/1/2019).
Dikatakan, pihaknya saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan dari Kemenhub, yang diserahkan dari Pangkalan Udara (Danlanud) Raja Haji Fisabilillah (RHF). Dimana nantinya apabila telah usai diperiksa baru pihaknya akan bertindak apabila ditemukan pelanggaran keimigrasian. "Kami akan memberikan tindakan apabila ada pelanggaran dari sisi keimigrasian," ujarnya.
Dijelaskan, bahwa saat ini dari Bidang Pengawasan dan Penindakan (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas I Batam sedang menunggu hasil pemeriksaan semoga hari ini bisa mendapatkan hasilnya. "Anggota Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas I Batam sedang menunggu hasil pemeriksaan semoga hari ini bisa mendapatkan hasilnya," tutupnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Raja Haji Fisabilillah (RHF ) Tanjungpinang, Kolonel Pnb Elistar Silaen mengatakan, pesawat tersebut memasuki wilayah kedaulatan udara yurisdiksi Indonesia tanpa dilengkapi Flight Clearance (FC).
"Pesawat ET-AVN berangkat dari Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia dengan tujuan Hong Kong ini, memasuki wilayah udara Indonesia tanpa bisa menyebutkan izin atau FC setelah dihubungi oleh otoritas navigasi udara Indonesia (AirNav) melalui komunikasi radio," ujarnya.
Usai dihubungi pilot tersebut tidak menjawab dan akhirnya Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) segera memerintahkan dua pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk melakukan identifikasi visual dan penyergapan. "Pilotnya tidak menjawab komunikasi dari radio, jadi segera dikerahkan dua pesawat tempur F-16 itu untuk mengejar dan meminta turun di Batam," ujarnya.
Kemudian, pesawat F-16 dengan callsign Rydder Flight yang diawaki oleh Kapten Pnb Barika (TS-1627) dan Kapten Pnb Anang (TS-1633) berhasil melakukan kontak visual dengan B777 ET-AVN. "Setelah bisa komunikasi pada frekuensi darurat, kita memaksa pilotnya untuk mendaratkan pesawatnya di pukul 09.33 WIB," pungkasnya.
"Saat ini kru yang terdiri dari 2 pilot, 2 kopilot dan 2 engineering ini sedang diperiksa oleh Kemenhub," ujar Kepala Imigrasi Kelas I Batam Luki Agung, Selasa, (15/1/2019).
Dikatakan, pihaknya saat ini sedang menunggu hasil pemeriksaan dari Kemenhub, yang diserahkan dari Pangkalan Udara (Danlanud) Raja Haji Fisabilillah (RHF). Dimana nantinya apabila telah usai diperiksa baru pihaknya akan bertindak apabila ditemukan pelanggaran keimigrasian. "Kami akan memberikan tindakan apabila ada pelanggaran dari sisi keimigrasian," ujarnya.
Dijelaskan, bahwa saat ini dari Bidang Pengawasan dan Penindakan (Wasdakim) Kantor Imigrasi Kelas I Batam sedang menunggu hasil pemeriksaan semoga hari ini bisa mendapatkan hasilnya. "Anggota Wasdakim Kantor Imigrasi Kelas I Batam sedang menunggu hasil pemeriksaan semoga hari ini bisa mendapatkan hasilnya," tutupnya.
Sementara itu, Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Raja Haji Fisabilillah (RHF ) Tanjungpinang, Kolonel Pnb Elistar Silaen mengatakan, pesawat tersebut memasuki wilayah kedaulatan udara yurisdiksi Indonesia tanpa dilengkapi Flight Clearance (FC).
"Pesawat ET-AVN berangkat dari Addis Ababa, Ibu Kota Ethiopia dengan tujuan Hong Kong ini, memasuki wilayah udara Indonesia tanpa bisa menyebutkan izin atau FC setelah dihubungi oleh otoritas navigasi udara Indonesia (AirNav) melalui komunikasi radio," ujarnya.
Usai dihubungi pilot tersebut tidak menjawab dan akhirnya Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas) segera memerintahkan dua pesawat tempur F-16 dari Skadron Udara 16 Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru untuk melakukan identifikasi visual dan penyergapan. "Pilotnya tidak menjawab komunikasi dari radio, jadi segera dikerahkan dua pesawat tempur F-16 itu untuk mengejar dan meminta turun di Batam," ujarnya.
Kemudian, pesawat F-16 dengan callsign Rydder Flight yang diawaki oleh Kapten Pnb Barika (TS-1627) dan Kapten Pnb Anang (TS-1633) berhasil melakukan kontak visual dengan B777 ET-AVN. "Setelah bisa komunikasi pada frekuensi darurat, kita memaksa pilotnya untuk mendaratkan pesawatnya di pukul 09.33 WIB," pungkasnya.
(nag)