Air Macet, IRT Ini Bawa Baju Kotor Numpang Nyuci di PDAM
Air Macet, IRT Ini Bawa Baju Kotor Numpang Nyuci di PDAM
A
A
A
KOTAWARINGIN BARAT - Kesabaran ibu rumah tangga (IRT), Naili Rahmah (33) warga Jalan Pasanah, RT 27, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Arut Selatan (Arsel), Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng ini tak terbendung. Ibu dua anak ini mendatangi PDAM Tirta Arut di Jalan Syutan Syahrir Pangkalan Bun dengan membawa ember, baju kotor dan spanduk bertuliskan, “Alirkan Air Jangan Naikkan Tarif. Tarif Naik Tidak Dibarengi Pelayanan Maksimal”, untuk menumpang mencuci, Senin (14/1/2019) siang.
Dia merasa jengkel sudah seringkali komplain air di rumahnya mati tapi tak digubris pihak PDAM Tirta Arut. “Air PDAM tidak mengalir sejak tiga minggu terakhir. Tiga bulan ini air sudah sering macet. Saya emosi dan buat aksi pribadi ini,” ujar Naili usai marah marah di bagian pelayanan PDAM Tirta Arut, Senin (14/1/2019).
Tak hanya itu, meski air tidak mengalir, PDAM juga menaikkan tarif yang cukup tinggi. Bulan lalu sudah kena tagihan Rp200 ribu, itupun saya tidak menikmatinya karena sering macet. Air juga keruh, sudah beberapa kali komplain tidak digubris,” ujar ibu ini sambil marah marah.
Tak hanya dirinya yang mengalami hal serupa, seluruh warga di RT 27 juga merasakan hal serupa. Tapi warga hanya pasrah. “Semua warga macet air. Kalau tidak segera diperbaiki saya akan numpang mandi dan nyuci di PDAM,” tambahnya lagi.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Arut, Sapriasyah melalui Staf Pengaduan PDAM, Ida mengatakan, macetnya aliran air ke sejumlah pelanggan PDAM disebabkan sering matinya listrik, genset milik PDAM yang rusak dan dugaan adanya pipa yang tersumbat di daerah tertentu.
“Keluhan itu kita tampung dan akan coba kita cek di lokasi rumah ibu tersebut. Akan segera kita lakukan pengecekan,” ujar Ida saat dikonfirmasi.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kobar Triyanto mengatakan, sebelum menaikan tarif air, seharusnya PDAM Tirta Arut harus meningkatkan pelayanan terlebih dahulu. “Ini yang dulu pada saat rapat dengan PDAM sudah saya sampaikan. Pelayanan dulu ditingkatkan supaya kenaikan tarif bisa diterima oleh pelanggan.
Dan disampaikan juga dalam forum pelanggan agar transparan,” ujar Tri saat dimintai tanggapan oleh MNC Media melalui pesan WA, Senin siang.
Dia menambahkan, keluhan warga tersebut sudah langsung disampaikan ke Direktur PDAM dan harus segera ditindaklanjuti. Sebab ada kemungkinan warga lainnya juga kesal dengan sering matinya air PDAM.
“Ini saya sudah langsung koordinasi dengan Direktur PDAM agar segera ditangani. Jangan sampai rentang waktu terlalu lama. Dan selama masih ada kendala distribusi air ke rumah rumah warga, agar ditangani sementara dengan distribusi air melalui mobil tangki,” pungkasnya.
Dia merasa jengkel sudah seringkali komplain air di rumahnya mati tapi tak digubris pihak PDAM Tirta Arut. “Air PDAM tidak mengalir sejak tiga minggu terakhir. Tiga bulan ini air sudah sering macet. Saya emosi dan buat aksi pribadi ini,” ujar Naili usai marah marah di bagian pelayanan PDAM Tirta Arut, Senin (14/1/2019).
Tak hanya itu, meski air tidak mengalir, PDAM juga menaikkan tarif yang cukup tinggi. Bulan lalu sudah kena tagihan Rp200 ribu, itupun saya tidak menikmatinya karena sering macet. Air juga keruh, sudah beberapa kali komplain tidak digubris,” ujar ibu ini sambil marah marah.
Tak hanya dirinya yang mengalami hal serupa, seluruh warga di RT 27 juga merasakan hal serupa. Tapi warga hanya pasrah. “Semua warga macet air. Kalau tidak segera diperbaiki saya akan numpang mandi dan nyuci di PDAM,” tambahnya lagi.
Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Arut, Sapriasyah melalui Staf Pengaduan PDAM, Ida mengatakan, macetnya aliran air ke sejumlah pelanggan PDAM disebabkan sering matinya listrik, genset milik PDAM yang rusak dan dugaan adanya pipa yang tersumbat di daerah tertentu.
“Keluhan itu kita tampung dan akan coba kita cek di lokasi rumah ibu tersebut. Akan segera kita lakukan pengecekan,” ujar Ida saat dikonfirmasi.
Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kobar Triyanto mengatakan, sebelum menaikan tarif air, seharusnya PDAM Tirta Arut harus meningkatkan pelayanan terlebih dahulu. “Ini yang dulu pada saat rapat dengan PDAM sudah saya sampaikan. Pelayanan dulu ditingkatkan supaya kenaikan tarif bisa diterima oleh pelanggan.
Dan disampaikan juga dalam forum pelanggan agar transparan,” ujar Tri saat dimintai tanggapan oleh MNC Media melalui pesan WA, Senin siang.
Dia menambahkan, keluhan warga tersebut sudah langsung disampaikan ke Direktur PDAM dan harus segera ditindaklanjuti. Sebab ada kemungkinan warga lainnya juga kesal dengan sering matinya air PDAM.
“Ini saya sudah langsung koordinasi dengan Direktur PDAM agar segera ditangani. Jangan sampai rentang waktu terlalu lama. Dan selama masih ada kendala distribusi air ke rumah rumah warga, agar ditangani sementara dengan distribusi air melalui mobil tangki,” pungkasnya.
(sms)