Warga Resah Beredarnya Telur Ayam Palsu di Sumba
A
A
A
WAINGAPU - Pada perayaan Natal lalu hingga menjelang pergantian tahun 2019 warga Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, NTT resah seiring bergulirnya informasi beredarnya telur ayam rekondisi dan telur ayam palsu.
Alex Behi, salah satu warga Pada Dita, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera mengaku resah dia menemukan telur ayam rekondisi dan bahkan disebutnya palsu.
“Sudah saya temui sejak jelang Natal lalu, ini bisa saya kasih tunjuk buktinya, telur ayamnya tidak berbau layaknya telur ayam biasanya. Selain itu kuning telurnya menggumpal, dan sulit untuk disatukan dengan putih telurnya,” jelas Alex yang ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Selain itu, Alex melanjutkan, telur ayam yang dibelinya itu selain untuk dikonsumsi dan untuk membuat kue jelang Natal dan Tahun Baru, juga untuk dijual kembali. Pasalnya, di lingkungannya tinggal, tidak banyak kios atau warung yang ada dan dikediamannya juga sekaligus menjadi tempat usaha.
“Awalnya banyak yang datang beli, lalu kemudian ada yang datang complain dan meminta telur diganti karena disebutnya rusak. Namun lama – lama tidak lagi ada yang complain dan juga membeli. Saat saya mau gunakan telurnya untuk makan dan juga buat kue bersama keluarga, barulah saya lihat sendiri kondisi telur yang mencurigakan ini,” urainya.
Lebih jauh karena kekuatirnanya, Alex menginformasikan hal itu kepada keluarga besarnya agar mewaspadai dan meneliti lebih jauh setiap telur ayam yang hendak dikonsumsi. Informasi itu selain disampaikan dari mulut kemulut juga menggunakan media sosial.
“Aparat juga sudah ada yang datang melihat sample telur ayam ini. Kami berharap segera ditindaklanjuti, agar membuat resah, karena kalau sampai betul, kelewatan juga orang yang menjualnya dan memanfaatkan kebutuhan warga akan telur yang lagi tinggi – tingginya ini,” pungkasnya.
Harapan senada juga dikemukakan oleh Jublina Come, salah seorang warga yang juga resah dengan realita itu. “Bagaimana sudah kelanjutan proses penanganan telur palsu itu. Biar kami warga tidak resah terus. Kasihan kami ibu rumah tangga, dan punya anak yang suka makan telur ayam, jadi was – was,” ungkapnya, Minggu (30/12/2018).
Alex Behi, salah satu warga Pada Dita, Kelurahan Kambaniru, Kecamatan Kambera mengaku resah dia menemukan telur ayam rekondisi dan bahkan disebutnya palsu.
“Sudah saya temui sejak jelang Natal lalu, ini bisa saya kasih tunjuk buktinya, telur ayamnya tidak berbau layaknya telur ayam biasanya. Selain itu kuning telurnya menggumpal, dan sulit untuk disatukan dengan putih telurnya,” jelas Alex yang ditemui di kediamannya beberapa waktu lalu.
Selain itu, Alex melanjutkan, telur ayam yang dibelinya itu selain untuk dikonsumsi dan untuk membuat kue jelang Natal dan Tahun Baru, juga untuk dijual kembali. Pasalnya, di lingkungannya tinggal, tidak banyak kios atau warung yang ada dan dikediamannya juga sekaligus menjadi tempat usaha.
“Awalnya banyak yang datang beli, lalu kemudian ada yang datang complain dan meminta telur diganti karena disebutnya rusak. Namun lama – lama tidak lagi ada yang complain dan juga membeli. Saat saya mau gunakan telurnya untuk makan dan juga buat kue bersama keluarga, barulah saya lihat sendiri kondisi telur yang mencurigakan ini,” urainya.
Lebih jauh karena kekuatirnanya, Alex menginformasikan hal itu kepada keluarga besarnya agar mewaspadai dan meneliti lebih jauh setiap telur ayam yang hendak dikonsumsi. Informasi itu selain disampaikan dari mulut kemulut juga menggunakan media sosial.
“Aparat juga sudah ada yang datang melihat sample telur ayam ini. Kami berharap segera ditindaklanjuti, agar membuat resah, karena kalau sampai betul, kelewatan juga orang yang menjualnya dan memanfaatkan kebutuhan warga akan telur yang lagi tinggi – tingginya ini,” pungkasnya.
Harapan senada juga dikemukakan oleh Jublina Come, salah seorang warga yang juga resah dengan realita itu. “Bagaimana sudah kelanjutan proses penanganan telur palsu itu. Biar kami warga tidak resah terus. Kasihan kami ibu rumah tangga, dan punya anak yang suka makan telur ayam, jadi was – was,” ungkapnya, Minggu (30/12/2018).
(sms)