Transformasi Komunikasi ala Bupati Sumbawa Barat

Kamis, 27 Desember 2018 - 15:20 WIB
Transformasi Komunikasi ala Bupati Sumbawa Barat
Transformasi Komunikasi ala Bupati Sumbawa Barat
A A A
TALIWANG - Bupati Sumbawa Barat, Dr Ir HW Musyafirin MM membuat Forum Yasinan (Pelayanan Setara Inklusif dan Andalan) dan Safari Salat Subuh Berjamaah. Ini merupakan dua inovasi untuk dekat dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat. Cara ini telah mentransformasi komunikasi formal dengan rakyat yang biasa dilakukan di kantornya di Gedung Graha Fitrah Komplek Perkantoran Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat Lingkungan Kemutar Telu Center (KTC).

Forum Yasinan adalah program setiap Kamis malam atau malam Jum'at di aula kediaman Bupati Sumbawa Barat yang disebut Central. Selain sebagai wadah religius kultural, juga sebagai alternatif silaturrahim dan cara berkomunikasi dengan rakyat. Tidak ada protokoler di sini, tidak harus melalui sekretaris pribadi, ajudan, protokol atau pengawalan Polisi Pamong Praja (Pol PP) seperti di kantor bupati. Di tempat ini masyarakat dapat bertemu langsung dengan Bupati.

Forum Yasinan diatur dalam Peraturan Bupati Sumbawa Barat Nomor 3 Tahun 2016 tentang Program Daerah Pemberdayaan Gotong Royong (PDPGR). Kegiatan Forum Yasinan diawali dengan salat magrib berjamaah. Kemudian dilanjutkan membaca Surat Yasin bersama masyarakat dan multi stakeholder.

Menurut tim Humas dan protokol Pemkab Sumbawa Barat, melalui keterangan tertulis, Kamis (27/12/2018) menjelaskan, usai membaca surat Yasin, bupati dan seluruh peserta forum Yasinan menikmati santap malam. Dilanjutkan dengan ceramah sampai waktu azan salat isya tiba. Kemudian digelar tanya jawab warga dengan bupati dan jajarannya beserta agen PDPGR.

Kegiatan ini bergulir setiap malam Jumat. Pembagian kecamatan dan desa pun dilakukan agar seluruh warga hadir secara merata. Sekarang sistemnya bupati dan jajarannya turun ke masyarakat sesuai wilayah atau zonanya.

Selain sebagai wadah berkomunikasi dengan rakyat, Forum Yasinan juga menjadi wadah progres report program kepala daerah, kepala SKPD, camat, lurah/kades, maupun agen-agen PDPGR. Dilandasi azas kebersamaan, keterbukaan, dan kultural, forum Yasinan menghasilkan output terpantaunya program dan kegiatan yang telah diprogramkan.
Transformasi Komunikasi ala Bupati Sumbawa Barat

Inilah yang kemudian akan memacu percepatan pembangunan seperti yang telah diamanatkan. Program yang sudah dilaksanakan misalnya jambanisasi, bedah rumah tidak layak huni. Dua program yang menyangkut hak-hak dasar ini telah mampu diselesaikan dengan gotong royong, dan jauh lebih efisien dibandingkan dikerjakan oleh pihak ketiga atau rekanan.

Sedangkan Safari Salat Subuh Berjamaah, dilakukan setiap hari Sabtu dan Minggu. Bupatilah yang menemui rakyatnya. Safari Salat Subuh Bupati yang didampingi istri tercinta selaku Ketua TP PKK Kabupaten Sumbawa Barat, Ibu Hj. Hanifah Musyafirin, S.Pt dilakukan secara acak di seluruh masjid desa/kelurahan di Kabupaten Sumbawa Barat.

Usai salat subuh berjamaah, Bupati Musyafirin memberikan tausiah kepada jamaah, mengajak pimpinan wilayah, mulai dari camat, kepala desa dan aparatur yang ada di tengah masyarakat termasuk juga masyarakat untuk terus memakmurkan masjid.

Selain itu, dalam Safari Salat Subuh Bupati, istri Bupati, Ibu Hj. Hanifah W. Musyafirin, S.Pt melaksanakan tugasnya selaku Ketua TP PKK, yakni program Penuntasan Baca Al-Qur’an.

Kegiatan Safari Salat Subuh kerap ditutup dengan ramah tamah dengan warga, pembagian sembako dan sumbangan untuk masjid yang dikunjungi. Dua inovasi komunikasi ala Bupati Sumbawa Barat ini sangat efektif. Transformasi komunikasi dari formal menjadi informal dibalut nuansa religius kultural memotong protokoler. Menjawab keengganan rakyat menemui bupati di kantornya yang dibatasi ruang dan waktu. Menjawab pula bahwa rakyatlah harus dilayani bukan birokrat atau pejabat yang harus dilayani.

Tidak itu saja, transformasi komunikasi yang dibangun Bupati Sumbawa Barat ini berdampak besar secara sosial. Jika sebelum Forum Yasinan dan Safari Salat Subuh Berjamaah dilakukan, demonstrasi yang dilakukan segelintir masyarakat ataupun organisasi masyarakat atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), kerap terjadi di Komplek Perkantoran KTC atau pun di sejumlah SKPD bahkan di persimpangan jalan.

Kini, berkat inovasi transformasi komunikasi yang dilakukan Bupati, aspirasi atau emosi rakyat yang ingin menyuarakan permasalahannya ditampung dalam wadah yang penuh dengan nuansa religus, kebersamaan, persaudaraan dan kekeluargaan, forum yasinan dan masjid saat Bupati melaksanakan Safari Salat Subuh Berjamaah.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6704 seconds (0.1#10.140)