Warga Keluhkan Pelayanan Kereta Api di Stasiun Medan
A
A
A
MEDAN - Warga mengeluhkan pelayanan tiket penjualan dan pemesanan jasa transportasi Kereta Api (KA) di Stasiun Besar KA Medan, Sumatera Utara.
Pasalnya, mulai dari sistem yang lambat hingga petugas kurang memahami tugas pokok dan fungsinya dalam melayani pelanggan Kereta Api. Padahal, saat ini menjelang libur Natal dan tahun baru 2019, banyak peminat yang menggunakan jasa transportasi Kereta Api.
Namun, tidak sedikit juga yang mengeluhkan pelayanannya. Seperti yang diutarakan Hafni Siregar. Pengguna setia jasa transportasi KA ini mengakui sistem antrean tiket yang lambat bisa menjadi pemicu calon penumpang tidak mendapatkan tiket.
"Saya sudah ngantre dari jam 9 pagi. Sesuai prosedur, saat melakukan pemesanan harus mengisi formulir yang disediakan. Setelah diisi saya mengantri. Nah saat itu kan antrean lumayan panjang. Jadi menunggu hingga tiba saat giliran saya, kata petugas loketnya, tiket ke tujuan saya sudah habis. Padahal sebelumnya saya melihat di papan informasi jumlah sisa seat (kursi) keberangkatan masih ada. Kan aneh. Iya kecewa lah jadinya," jelasnya saat ditemui di Stasiun KA Medan, Kamis (20/12/2018).
Dia mengaku kecewa dengan proses pelayanan yang terjadi saat dibutuhkan banyak pengguna jasa transportasi Kereta Api. "Sudah tersita waktunya. Itu pun enggak dapat tiket dan batal berangkat pastinya," ujarnya.
Dia telah mengecek penjualan tiket dari sejumlah aplikasi, namun hampir sama sistem online-nya yang juga lambat dan kurang update. "Kalau beli dari online kan tetap tukar jadi tiketnya di Stasiun," ungkapnya.
Tidak hanya itu, saat dia mempertanyakan sistem penjualan tiket seperti apa prosesnya, petugas berseragam kemeja putih berlogo PT KAI (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumut itu malah tidak memahaminya. Bahkan sempat menyalahkannya.
"Masak saya tanya gimana proses penjualan tiket Kereta Api. Kenapa di papan informasi masih tertera kursi calon penumpang tapi saat di loket dibilang sudah habis. Berarti kan sistemnya lambat, petugasnya pun gak paham sama tugasnya. Kan jadi amburadul nanti, yang rugi siapa kalau bukan kita sebagai pelanggannya," tegasnya.
Warga Medan Helvetia ini berharap PT KAI (Persero) Divre 1 Sumut agar lebih baik lagi sistemnya hingga melakukan bimbingan teknis (bimtek) bagi para pegawainya. "Ya maunya lebih baik lagi lah pelayanannya. Jangan sampai pelanggan seperti kita-kita ini dikecawakan," harapnya.
Pasalnya, mulai dari sistem yang lambat hingga petugas kurang memahami tugas pokok dan fungsinya dalam melayani pelanggan Kereta Api. Padahal, saat ini menjelang libur Natal dan tahun baru 2019, banyak peminat yang menggunakan jasa transportasi Kereta Api.
Namun, tidak sedikit juga yang mengeluhkan pelayanannya. Seperti yang diutarakan Hafni Siregar. Pengguna setia jasa transportasi KA ini mengakui sistem antrean tiket yang lambat bisa menjadi pemicu calon penumpang tidak mendapatkan tiket.
"Saya sudah ngantre dari jam 9 pagi. Sesuai prosedur, saat melakukan pemesanan harus mengisi formulir yang disediakan. Setelah diisi saya mengantri. Nah saat itu kan antrean lumayan panjang. Jadi menunggu hingga tiba saat giliran saya, kata petugas loketnya, tiket ke tujuan saya sudah habis. Padahal sebelumnya saya melihat di papan informasi jumlah sisa seat (kursi) keberangkatan masih ada. Kan aneh. Iya kecewa lah jadinya," jelasnya saat ditemui di Stasiun KA Medan, Kamis (20/12/2018).
Dia mengaku kecewa dengan proses pelayanan yang terjadi saat dibutuhkan banyak pengguna jasa transportasi Kereta Api. "Sudah tersita waktunya. Itu pun enggak dapat tiket dan batal berangkat pastinya," ujarnya.
Dia telah mengecek penjualan tiket dari sejumlah aplikasi, namun hampir sama sistem online-nya yang juga lambat dan kurang update. "Kalau beli dari online kan tetap tukar jadi tiketnya di Stasiun," ungkapnya.
Tidak hanya itu, saat dia mempertanyakan sistem penjualan tiket seperti apa prosesnya, petugas berseragam kemeja putih berlogo PT KAI (Persero) Divisi Regional (Divre) I Sumut itu malah tidak memahaminya. Bahkan sempat menyalahkannya.
"Masak saya tanya gimana proses penjualan tiket Kereta Api. Kenapa di papan informasi masih tertera kursi calon penumpang tapi saat di loket dibilang sudah habis. Berarti kan sistemnya lambat, petugasnya pun gak paham sama tugasnya. Kan jadi amburadul nanti, yang rugi siapa kalau bukan kita sebagai pelanggannya," tegasnya.
Warga Medan Helvetia ini berharap PT KAI (Persero) Divre 1 Sumut agar lebih baik lagi sistemnya hingga melakukan bimbingan teknis (bimtek) bagi para pegawainya. "Ya maunya lebih baik lagi lah pelayanannya. Jangan sampai pelanggan seperti kita-kita ini dikecawakan," harapnya.
(rhs)