Gandeng HIMPSI, SMPN 1 Malang Kampanyekan Sekolah Bebas Pornografi

Kamis, 13 Desember 2018 - 11:18 WIB
Gandeng HIMPSI, SMPN...
Gandeng HIMPSI, SMPN 1 Malang Kampanyekan Sekolah Bebas Pornografi
A A A
MALANG - Bahaya pornografi menyebabkan kerusakan pada lima bagian otak, terutama pada Pre Frontal Cortex (bagian otak yang tepat berada di belakang dahi). Kerusakan ini membuat prestasi belajar menurun, orang tidak bisa membuat perencanaan, tidak dapat mengendalikan hawa nafsu dan emosi serta tidak dapat membuat keputusan yang manusiawi.

Seperti halnya narkoba, pornografi sama-sama membuat kecanduan dan merusak otak. Namun pecandu pornografi dapat memenuhi kebutuhannya kapan saja dan di mana saja tanpa diketahui orang lain, sehingga sulit dideteksi.

Bahaya tersebut yang melatari Kepala SMP Negeri 1 Malang, Budi Santoso menggandeng Himpunan Psikologi (HIMPSI) Cabang Malang menggelar kampanye sekolah bebas pornografi pada Rabu (12/12/2018). Acara edukasi ini diikuti 750 siswa.

Dalam siaran persnya, Budi Santoso mengatakan, kegiatan ini sangat penting untuk membekali peserta didik agar menjadi siswa yang berprestasi tinggi. "Dan tidak terjerumus pada pengaruh pornografi dan pergaulan seks bebas yang akhir-akhir ini sangat mengkhawatirkan," kata Budi.

Fasilitator HIMPSI Malang, Dian Sudiono Putri didampingi Birgita Alvina membrainstorming siswa-siswa menjabarkan beberapa bentuk tindakan pelaku yang mengarah eksploitasi seksual dan pornografi. Intinya siswa diajak lebih waspada bahaya internet dengan konten pornografi.

Dian mewanti-wanti agar para siswa bisa menggunakan internet sesuai kebutuhan dan dapat bertanggung jawab serta menerima resiko.

Selain itu, Dian memberikan kiat penggunaan gadget dan internet. Pertama, pelajari sarana dan kandungan informasi yang ditawarkan oleh internet. Kedua, tidak menjawab email atau chat dari orang yang tidak dikenal. Ketiga, tidak memberikan data pribadi kepada orang yang baru dikenal.

"Berikutnya, tidak gegabah merencanakan pertemuan dengan orang yang baru dikenal. Dan mengaktifkan pengaturan keamanan di setiap fitur perangkat gadget," ujarnya.

Fasilittaor lain, Andia Kusuma Damayanti memberikan strategi bagaimana menghindari bahaya pornografi. Pertama, siswa mengurangi pergaulan dengan teman yang memiliki perangai negatif. Kedua, siswa mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat. Ketiga, siswa lebih aktif berkomunikasi dan bertanya pada orang tua.

"Penyuluhan atau sosialisasi dan menempelkan pamflet anti pornografi di sekolah, dan memperbanyak belajar agama dan rajin beribadah adalah cara efektif untuk pornografi," katanya.

Sementara, Sumi Lestari dalam paparannya menayangkan film pendek yang berisikan tentang dampak pornografi secara sosial dan psikologis serta ciri-ciri adiksi pornografi dan bagian-bagian tubuh yang boleh disentuh dan tidak.

"Data dan fakta penelitian tentang pornografi pada remaja dan data tingginya seks bebas remaja, adalah faktor penyebab dan dampaknya terhadap kerusakan otak pre frontal cortex dimana otak inilah yang mengatur tentang kepribadian dan etika," jelasnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1636 seconds (0.1#10.140)