Jamin Kenyamanan KA, Daop 4 Semarang Siagakan 183 Petugas
A
A
A
SEMARANG - Guna memastikan kesiapan layanan transportasi KA menjelang Natal dan Tahun Baru, komisaris dan direksi PT KAI meninjau kondisi jalur rel dengan mengunakan kereta api khusus inspeksi dari wilayah Jakarta-Semarang dan Semarang-Surabaya Pasar Turi-Banyuwangi, selama dua hari, Rabu-Kamis (12-13/12/2018). Sebanyak 183 petugas disiagakan untuk menjamin kenyamanan transportasi KA tersebut.
Turut dalam rombongan inspeksi ini, hadir dari perwakilan KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi), Kementerian BUMN dan Ditjen perkeretaapian/Kemenhub. Sedangkan jajaran Komisaris PT KAI yang hadir di antaranya Riza Primadi, Freddy Haris dan Cris Kuntadi.
Sementara jajaran Direksi PT KAI yang ikut di antaranya Direksi operasi/Slamet Suseno Priyanto, Direksi Prasarana / M.Nurul Fadhila, Direksi Sarana/Azahari, dan Direktur Keselamatan & Keamanan/Apriyono Wedi Chresnanto. Sedangkan dari pihak PT KAI Daop 4 Semarang, hadir Executive Vice President Daop 4/Yosita dan Devuty EVP Daop 4/Asdo Artiviyanto.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto mengatakan, yang menjadi objek inspeksi ini di antaranya kondisi kebersihan stasiun, fasilitas layanan penumpang di stasiun, sistem persinyalan, jalur rel berikut jembatannya, dan kesiapan para personil PT KAI di lapangan.
Menurutnya, masa angkutan Nataru di transportasi kereta api yang akan di mulai dari tanggal 20 Desember 2018 sampai 6 Januari 2019, di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang pada tahun ini diprediksi volumenya bisa mencapai jumlah total 394.958 penumpang atau naik 4,8 % dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu sebanyak 376.849 penumpang.
"Untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa KA, pihak PT KAI Daop 4 Semarang selama angkutan Nataru 2018/19, menyiapkan 173 personel keamanan yang terdiri dari 99 personel Polsuska (keamanan internal KAI), 4 personel Pawang K-9 untuk mengoperasikan 2 unit K-9, dan 70 personel TNI / Polri. Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta," sebut Suprapto, Kamis (13/12/2018).
Dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya, PT KAI Daop 4 Semarang bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam. PT KAI Daop 4 Semarang mendeteksi sebanyak 6 titik yang menjadi kewaspadaan karena potensi rawan berupa banjir pada jalur rel di wilayahnya. Dimana PT KAI Daop 4 Semarang memiliki 44 stasiun dan panjang rel operasional sepanjang 656 Km yang terbentang dari Tegal-Cepu-Gundih.
6 titik yang menjadi kewaspadaan dan dijaga selama 24 jam tersebut di antaranya 1 titik antara Stasiun Plabuan-Stasiun Krengseng, 3 titik diantara Stasiun Plabuan-Stasiun Kuripan, 1 titik diantara Stasiun Kuripan-Ujung Negoro dan 1 titik antara Semarang Tawang-Alastua.
Untuk itu, pihak PT KAI Daop 4 Semarang menyiapkan strategi manajemen resiko bernama “AMUS” (Alat Material Untuk Siaga). AMUS ini diantaranya berupa penyiapan alat pemelihara rel jenis MTT, batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dan para personil perawatan prasarana yang siap 24 jam di titik-titik yang telah ditentukan.
Guna mengatasipasi hal ini, pihak PT KAI Daop 4 Semarang menempatkam lokasi AMUS di beberapa titik, diantaranya Stasiun Pekalongan, Stasiun Brumbung, Stasiun Gambringan dan Stasiun Cepu.
PT KAI Daop 4 Semarang menyiagakan personel perawatan prasarana jalur rel berupa tenaga flying gank, Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintasan KA di wilayah Daop 4 Semarang untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang bisa menghambat perjalanan KA.
Total sebanyak 183 petugas disiagakan dengan rincian 85 personel PPJ Ekstra, 84 personel PJL Ekstra, dan 14 personel posko daerah rawan.
Turut dalam rombongan inspeksi ini, hadir dari perwakilan KNKT (Komisi Nasional Keselamatan Transportasi), Kementerian BUMN dan Ditjen perkeretaapian/Kemenhub. Sedangkan jajaran Komisaris PT KAI yang hadir di antaranya Riza Primadi, Freddy Haris dan Cris Kuntadi.
Sementara jajaran Direksi PT KAI yang ikut di antaranya Direksi operasi/Slamet Suseno Priyanto, Direksi Prasarana / M.Nurul Fadhila, Direksi Sarana/Azahari, dan Direktur Keselamatan & Keamanan/Apriyono Wedi Chresnanto. Sedangkan dari pihak PT KAI Daop 4 Semarang, hadir Executive Vice President Daop 4/Yosita dan Devuty EVP Daop 4/Asdo Artiviyanto.
Manager Humas PT KAI Daop 4 Semarang, Suprapto mengatakan, yang menjadi objek inspeksi ini di antaranya kondisi kebersihan stasiun, fasilitas layanan penumpang di stasiun, sistem persinyalan, jalur rel berikut jembatannya, dan kesiapan para personil PT KAI di lapangan.
Menurutnya, masa angkutan Nataru di transportasi kereta api yang akan di mulai dari tanggal 20 Desember 2018 sampai 6 Januari 2019, di wilayah PT KAI Daop 4 Semarang pada tahun ini diprediksi volumenya bisa mencapai jumlah total 394.958 penumpang atau naik 4,8 % dibanding masa angkutan Nataru tahun lalu sebanyak 376.849 penumpang.
"Untuk memberikan rasa aman bagi pengguna jasa KA, pihak PT KAI Daop 4 Semarang selama angkutan Nataru 2018/19, menyiapkan 173 personel keamanan yang terdiri dari 99 personel Polsuska (keamanan internal KAI), 4 personel Pawang K-9 untuk mengoperasikan 2 unit K-9, dan 70 personel TNI / Polri. Personel keamanan tersebut akan melakukan pengamanan di atas KA, stasiun, maupun secara mobile melakukan patroli di jalur KA dan obyek-obyek penting lainnya seperti dipo lokomotif dan kereta," sebut Suprapto, Kamis (13/12/2018).
Dari aspek prasarana, seperti tahun-tahun sebelumnya, PT KAI Daop 4 Semarang bersiap siaga untuk daerah-daerah rawan bencana alam. PT KAI Daop 4 Semarang mendeteksi sebanyak 6 titik yang menjadi kewaspadaan karena potensi rawan berupa banjir pada jalur rel di wilayahnya. Dimana PT KAI Daop 4 Semarang memiliki 44 stasiun dan panjang rel operasional sepanjang 656 Km yang terbentang dari Tegal-Cepu-Gundih.
6 titik yang menjadi kewaspadaan dan dijaga selama 24 jam tersebut di antaranya 1 titik antara Stasiun Plabuan-Stasiun Krengseng, 3 titik diantara Stasiun Plabuan-Stasiun Kuripan, 1 titik diantara Stasiun Kuripan-Ujung Negoro dan 1 titik antara Semarang Tawang-Alastua.
Untuk itu, pihak PT KAI Daop 4 Semarang menyiapkan strategi manajemen resiko bernama “AMUS” (Alat Material Untuk Siaga). AMUS ini diantaranya berupa penyiapan alat pemelihara rel jenis MTT, batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi H Beam (untuk jembatan), alat penambat rel, dan para personil perawatan prasarana yang siap 24 jam di titik-titik yang telah ditentukan.
Guna mengatasipasi hal ini, pihak PT KAI Daop 4 Semarang menempatkam lokasi AMUS di beberapa titik, diantaranya Stasiun Pekalongan, Stasiun Brumbung, Stasiun Gambringan dan Stasiun Cepu.
PT KAI Daop 4 Semarang menyiagakan personel perawatan prasarana jalur rel berupa tenaga flying gank, Petugas Penilik Jalan (PPJ) Ekstra, Penjaga Jalan Lintas (PJL) Ekstra, dan petugas posko daerah rawan di sepanjang lintasan KA di wilayah Daop 4 Semarang untuk memantau apabila terjadi rintang jalan atau peristiwa luar biasa (PLH) yang bisa menghambat perjalanan KA.
Total sebanyak 183 petugas disiagakan dengan rincian 85 personel PPJ Ekstra, 84 personel PJL Ekstra, dan 14 personel posko daerah rawan.
(rhs)