Ratusan Warga Panam Pekanbaru Mengungsi Akibat Banjir
A
A
A
PEKANBARU - Banjir saat ini melanda Kota Pekanbaru, Riau. Dampak banjir yang cukup parah membuat sebagian warga terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
Pantauan di lapangan, seratusan rumah di Kompleks Satitri Asri Kawasan Panam Kecamatan Tampan terendam banjir. Ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Warga terlihat sibuk mengevakuasi barang dari dalam rumah. Karena tidak bisa beraktivitas dalam rumah, warga terpaksa mengungsi di salah satu bangunan cukup luas yang letaknya cukup tinggi.
Tokoh masyarakat Perumahan Satitri Asri Merizon Dahlan mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terparah selama bebarapa tahun ini. Di Perumahan Asri Merizon ada sekitar 500 jiwa.
"Semua kompleks kami kami terendam banjir hingga ada yang setinggi dada orang dewasa. Di sini ada 100 lebih Kepala Keluarga. Semuanya kena banjir," ucap Merizon Dahlan Selasa (11/12/2018).
Di pengungsian, warga memprioritaskan wanita dan anak anak dan bayi. Namun di tempat pengungsian yang dihuni warga wanita dan anak-anak itu tidak makanan dan minuman serta air bersih.
"Di pengungsian ini tidak ada bantuan dari Pemkot Pekanbaru. Kami sangat membutuhkan bantuan, terutama bayi yang butuh susu. Tolong perhatikan kami. Pemkot Pekanbaru seriuslah benahi drainase," kata Merizon, Ketua Masjid Baitul Alim.
Selain itu, sejumlah warga Perumahan An Najim Jalan Datuk Tunggul Panam juga terlihat mengungsi. Mereka sebagian berada di masjid. Selain itu, sejumlah warga di Jalan Cipta Karya Ujung, Panam Kecamatan Tampan juga membuat tenda darurat untuk mengungsi. Di sana, banjir juga cukup parah.
"Banjir disini karena hujan deras dini hari hingga pagi. Drainase di wilayah kami jelek," ucap Ilham warga Cipta Karya Ujung.
Selain Panam, daerah banjir parah juga terjadi di Perumahan Witayu Kecamatan Rumbai. Di daerah ini, sebagian warganya sudah mengungsi ke tempat aman.
Pantauan di lapangan, seratusan rumah di Kompleks Satitri Asri Kawasan Panam Kecamatan Tampan terendam banjir. Ketinggian air mencapai dada orang dewasa. Warga terlihat sibuk mengevakuasi barang dari dalam rumah. Karena tidak bisa beraktivitas dalam rumah, warga terpaksa mengungsi di salah satu bangunan cukup luas yang letaknya cukup tinggi.
Tokoh masyarakat Perumahan Satitri Asri Merizon Dahlan mengatakan, banjir kali ini merupakan yang terparah selama bebarapa tahun ini. Di Perumahan Asri Merizon ada sekitar 500 jiwa.
"Semua kompleks kami kami terendam banjir hingga ada yang setinggi dada orang dewasa. Di sini ada 100 lebih Kepala Keluarga. Semuanya kena banjir," ucap Merizon Dahlan Selasa (11/12/2018).
Di pengungsian, warga memprioritaskan wanita dan anak anak dan bayi. Namun di tempat pengungsian yang dihuni warga wanita dan anak-anak itu tidak makanan dan minuman serta air bersih.
"Di pengungsian ini tidak ada bantuan dari Pemkot Pekanbaru. Kami sangat membutuhkan bantuan, terutama bayi yang butuh susu. Tolong perhatikan kami. Pemkot Pekanbaru seriuslah benahi drainase," kata Merizon, Ketua Masjid Baitul Alim.
Selain itu, sejumlah warga Perumahan An Najim Jalan Datuk Tunggul Panam juga terlihat mengungsi. Mereka sebagian berada di masjid. Selain itu, sejumlah warga di Jalan Cipta Karya Ujung, Panam Kecamatan Tampan juga membuat tenda darurat untuk mengungsi. Di sana, banjir juga cukup parah.
"Banjir disini karena hujan deras dini hari hingga pagi. Drainase di wilayah kami jelek," ucap Ilham warga Cipta Karya Ujung.
Selain Panam, daerah banjir parah juga terjadi di Perumahan Witayu Kecamatan Rumbai. Di daerah ini, sebagian warganya sudah mengungsi ke tempat aman.
(rhs)