Pembantaian 31 Pekerja, Menhub Minta Proyek Trans Papua Tetap Jalan

SEMARANG - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi meminta pembangunan proyek Trans Papua tetap berlanjut meski sempat diwarnai insiden penembakan terhadap sejumlah pekerja. Dia pun menyebut masyarakat membutuhkan jalur tersebut untuk menunjang mobilitas sehari-hari.

"Trans Papua tetap berjalan dilakukan. Insiden kemarin adalah sebagian daripada lokasi tempat-tempat yang lain. Saya yakin masyarakat tetap membutuhkan (jalur Trans Papua)," kata Budi Karya di sela kunjungan ke Kampus Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) Semarang, Jumat (7/12/2018).

Untuk itu, proyek pembangunan jalan dengan total panjang 4.330 kilometer ini tetap berjalan. Proyek ini dinilai memberikan manfaat langsung bagi Papua di antaranya adalah memangkas jalur distribusi yang selama ini menjadi persoalan utama yakni mahalnya harga pangan pada daerah tersebut.

"Saya mengharapkan Pak Basuki (Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono) tetap menjalankannya. Trans Papua saat ini jalan terus," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, berdasarkan keterangan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, insiden penembakan dilakukan terhadap pekerja pembangunan Jembatan Kali Aorak dan Jembatan Kali Yigi di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua.

Kedua jembatan merupakan bagian dari Trans Papua segmen 5 yang menghubungkan Wamena-Mumugu dengan panjang 278,6 km. "Dengan kejadian ini, seluruh kegiatan kami hentikan," ujar Basuki, yang menurutnya telah mencapai kemajuan sebanyak 72%.

Dia juga menyebut tidak ada resistensi masyarakat dalam proyek pembangunan Trans Papua. "Tidak ada warga yang menolak pembangunan Trans Papua ini. Ini dilakukan kelompok bersenjata. Tapi kalau warganya sendiri, semua sangat menerima pembangunan infrastruktur konektivitas ini," pungkasnya.