Ini Penyebab Banjir Kaligawe Menurut Wali Kota Semarang
A
A
A
SEMARANG - Wali Kota Semarang Hendrar Pribadi angkat bicara menanggapi banjir yang merendam kawasan Kaligawe dan sejumlah wilayah di Kecamatan Genuk, Semarang, Jawa Tengah. Banjir ini disebabkan hujan deras yang mengguyur Kota Semarang pada Minggu (2/12/2018) malam.
Wali Kota menyatakan bahwa banjir di kawasan Kaligawe karena proyek normalisasi Sungai Sringin dan Tenggang hingga kini belum selesai. Meski pembangunan bendungan di hilir kedua sungai sudah selesai, tapi pompa yang digunakan untuk menyedot air dari darat ke laut belum maksimal beroperasi.
"Hari ini genangan rob memang cukup tinggi, karena kemarin (2/12/2018) tanggulnya dijebol oleh PU dan BBWS atas desakan masyarakat karena hujan cukup tinggi dan air tidak bisa masuk ke laut. Itu karena pompanya belum bisa difungsikan karena proyek belum selesai," kata Hendrar Prihadi, Senin (3/12/2018). (Baca Juga: Disedot 5 Pompa, Banjir dan Rob Masih Rendam Kaligawe Semarang
Dampak tanggul atau bendungan sungai dijebol mengakibatkan air laut yang cukup tinggi masuk ke daratan hingga terjadinya rob. "Oleh karena itu, kita minta semua dinas yang punya pompa baik PU kota, BBWS, dan PU provinsi untuk bisa drop pompanya di Genuk dan Kaligawe. Supaya segera kering," katanya.
Pria yang akrab disapa Hendi ini mengakui, adanya keterlambatan dalam penyelesaian normalisasi Sungai Bringin dan Tenggang. "Kalau dalam kontrak, harusnya pompa terpasang pada Agustus-September lalu. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai hal itu," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, pihaknya sudah menghubungi BBWS pada akhir November. Sayangnya, hingga sekarang pompa tersebut belum juga beroperasi. Wali kota berharap pompa yang sudah datang di bendungan Sungai Sringin dan Tenggang segera dipasang dan dioperasikan.
"Jika hanya mengandalkan tanggul atau bendungan, hanya air rob yang tertangani. Kalau hujan turun maka banjir masih terjadi," katanya. (Baca Juga: Kaligawe-Genuk Banjir, Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah(amm)
Wali Kota menyatakan bahwa banjir di kawasan Kaligawe karena proyek normalisasi Sungai Sringin dan Tenggang hingga kini belum selesai. Meski pembangunan bendungan di hilir kedua sungai sudah selesai, tapi pompa yang digunakan untuk menyedot air dari darat ke laut belum maksimal beroperasi.
"Hari ini genangan rob memang cukup tinggi, karena kemarin (2/12/2018) tanggulnya dijebol oleh PU dan BBWS atas desakan masyarakat karena hujan cukup tinggi dan air tidak bisa masuk ke laut. Itu karena pompanya belum bisa difungsikan karena proyek belum selesai," kata Hendrar Prihadi, Senin (3/12/2018). (Baca Juga: Disedot 5 Pompa, Banjir dan Rob Masih Rendam Kaligawe Semarang
Dampak tanggul atau bendungan sungai dijebol mengakibatkan air laut yang cukup tinggi masuk ke daratan hingga terjadinya rob. "Oleh karena itu, kita minta semua dinas yang punya pompa baik PU kota, BBWS, dan PU provinsi untuk bisa drop pompanya di Genuk dan Kaligawe. Supaya segera kering," katanya.
Pria yang akrab disapa Hendi ini mengakui, adanya keterlambatan dalam penyelesaian normalisasi Sungai Bringin dan Tenggang. "Kalau dalam kontrak, harusnya pompa terpasang pada Agustus-September lalu. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai hal itu," ungkapnya.
Terkait hal tersebut, pihaknya sudah menghubungi BBWS pada akhir November. Sayangnya, hingga sekarang pompa tersebut belum juga beroperasi. Wali kota berharap pompa yang sudah datang di bendungan Sungai Sringin dan Tenggang segera dipasang dan dioperasikan.
"Jika hanya mengandalkan tanggul atau bendungan, hanya air rob yang tertangani. Kalau hujan turun maka banjir masih terjadi," katanya. (Baca Juga: Kaligawe-Genuk Banjir, Jalur Pantura Semarang-Demak Macet Parah(amm)