Banjir Rob Landa Wilayah Pulau, Pemkot Diminta Tak Hanya Fokus di Daratan
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Bencana Hidrometeorologi yang melanda Makassar rupaya tak hanya membawa dampak buruk di wilayah perkotaan. Wilayah kepulauan juga dilaporkan terkena dampak dari bencana tersebut, dimana banjir rob dilaporkan terjadi di beberapa kepulauan Makassar.
Salah satunya di Kepulauan Kodingareng. Anggota DPRD Kota Makassar Ray Suryadi Arsyad meminta pemerintah tak hanya fokus mengurusi daratan, wilayah kepulauan juga dinilai sama pentingnya.
"Jadi kita minta agar pemerintah bisa datang dan meninjau, masyarakat di sana merasa bahwa pemerintah Kota Makassar juga dekat kepada mereka. Adanya kejadian dan bencana seperti ini juga perlu diketahui apa yang mereka butuhkan," katanya.
Terlebih akses ke sana dalam kondisi seperti ini cukup sulit sehingga ada kemungkinan bantuan kebutuhan mereka ikut terputus.
"Fasilitas untuk menyeberang belum memadai dengan kondisi seperti ini, kami kan tidak disiapkan armada penyeberangan, ini perlu kapal yang cukup besar untuk pantau di sana," katanya.
Sementara itu Warga Kodingareng Sanusi mengaku situasi saat ini sudah lebih terkendali, kendati ombak besar masih kerap terjadi.
Dia mengaku kondisi lebih parah terjadi sejak 2 hari lalu dimana beberapa rumah dilaporkan sempat terkena dampak. Terlebih tinggi air laut yang naik dilaporkan sempat mencapai betis orang dewasa.
"Banjir rumahku sebelumnya tidak pernah begini, sempat juga kena dinding rumah airnya," katanya.
Terpisah Kondisi yang sama juga terjadi di Pulau Lae-lae, Kecamatan Ujung Pandang. Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar Fasruddin Rusli mengatakan air tersebut bahkan sudah menyebabkan abrasi dan merendam rumah warga.
Salah satunya di Kepulauan Kodingareng. Anggota DPRD Kota Makassar Ray Suryadi Arsyad meminta pemerintah tak hanya fokus mengurusi daratan, wilayah kepulauan juga dinilai sama pentingnya.
"Jadi kita minta agar pemerintah bisa datang dan meninjau, masyarakat di sana merasa bahwa pemerintah Kota Makassar juga dekat kepada mereka. Adanya kejadian dan bencana seperti ini juga perlu diketahui apa yang mereka butuhkan," katanya.
Terlebih akses ke sana dalam kondisi seperti ini cukup sulit sehingga ada kemungkinan bantuan kebutuhan mereka ikut terputus.
"Fasilitas untuk menyeberang belum memadai dengan kondisi seperti ini, kami kan tidak disiapkan armada penyeberangan, ini perlu kapal yang cukup besar untuk pantau di sana," katanya.
Sementara itu Warga Kodingareng Sanusi mengaku situasi saat ini sudah lebih terkendali, kendati ombak besar masih kerap terjadi.
Dia mengaku kondisi lebih parah terjadi sejak 2 hari lalu dimana beberapa rumah dilaporkan sempat terkena dampak. Terlebih tinggi air laut yang naik dilaporkan sempat mencapai betis orang dewasa.
"Banjir rumahku sebelumnya tidak pernah begini, sempat juga kena dinding rumah airnya," katanya.
Terpisah Kondisi yang sama juga terjadi di Pulau Lae-lae, Kecamatan Ujung Pandang. Sekretaris Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Makassar Fasruddin Rusli mengatakan air tersebut bahkan sudah menyebabkan abrasi dan merendam rumah warga.