Gubernur Sulsel Terima Penghargaan dari Pemerintah Jepang
A
A
A
MAKASSAR - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, dianugerahi penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang. Penyerahan penghargaan ini dilakukan oleh Kepala Kantor Konsuler Jepang, Miyakawa Katsutoshi, di Hotel Four Point by Sheraton, Makassar, Selasa (27/11/2018).
Penganugerahan penghargaan kepada Gubernur Sulsel ini juga bertepatan pada pelaksanaan resepsi peringatan Hari Ulang Tahun Sri Baginda Kaisar Jepang, Akihito, yang ke-85. Turut hadir dalam kegiatan ini tamu kehormatan Wakil Gubernur Ehime Jepang Thosifumi Joko, dan Perwakilan Toyota Ehime Jepang Tatsumi Takemoto.
Kepala Kantor Konsuler Jepang, Miyakawa Katsutoshi, mengatakan, tahun ini dalam momentum peringatan 60 tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia, Nurdin menerima penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang. Penghargaan ini diterima atas jasanya yang berkontribusi besar pada peningkatan hubungan persahabatan dan rasa saling pengertian antara Jepang-Indonesia.
"Pemerintah Jepang atas kerja sama selama ini, melakukan pemberian penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang kepada NA," ungkap Miyakawa Katsutoshi.
Miyakawa menyebutkan, berbagai kerja sama telah dilakukan dengan pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Sulawesi Selatan. Berbagai program dijalankan, termasuk seminar pendidikan-budaya, dan pemberian bantuan.
Diketahui, kiprah dan pengalaman Nurdin Abdullah sedikit banyak didapatkan dari Jepang. Ia pernah melanjutkan studi di Universitas Kyushu sebagai mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah Jepang dan menyelesaikan program magister dan doktoral pada 1994.
Setelah kembali ke Indonesia, Nurdin menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada) Sulsel yang ketiga pada 2005. Hingga saat ini, dia berupaya memimpin Persada Sulsel yang memiliki banyak anggota.
Tahun 2008-2018, semasa menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin terus berupaya memajukan hubungan persahabatan kerja sama antara Jepang-Indonesia. "Tahun ini beliau juga bertindak sebagai Ketua Kehormatan Komite Peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia untuk wilayah Sulsel," tandas Miyakawa.
Sementara itu, Nurdin Abdullah mengaku bahagia dan mengapresiasi pemerintah Jepang yang telah memberikan penghargaan ini. Menurutnya, penganugerahan ini buah atas kerja sama yang telah dibangun dengan baik selama ini.
"Baru saja kita mendapat apresiasi dari Pemerintah Jepang. Tentu bukan mudah dengan proses yang panjang dan memberikan pada kita, pada kami di Sulawesi Selatan," sebut Nurdin Abdullah.
Dia mengatakan, pemerintah Jepang sudah melihat peran Sulsel yang terus mendorong kerja sama bidang ekonomi, budaya, dan pendidikan antara Jepang-Indonesia. Kerja sama ini terus dibangun juga sebagai bentuk balas budi Sulsel kepada Jepang yang telah memberikan banyak bantuan.
"Itulah balas budi saya terhadap Jepang. Saya dibiayai pemerintah Jepang untuk mengambil magister S2 dan saya kembali mengabdikan diri. Tentu Jepang juga merasa terhormat, (saya) sudah disekolahkan terus kembali ke Indonesia dimanfaatkan (ilmunya) dengan baik," beber Nurdin.
Dia turut mendoakan Sri Baginda Kaisar Jepang, Akihito yang memperingati Hari Ulang Tahun ke-85. Nurdin menilai, Kaisar Akihito merupakan sosok yang sangat menghargai warganya, berlaku sopan, dan mencintai keluarga.
"Kaisar itu adalah simbol negara. Tentu kita berharap usia 85, Beliau semakin sehat dan bahagia. Saya lihat Kaisar Jepang ini contoh yang sangat baik. Luar biasa begitu mencintai keluarganya," tuturnya.
Ke depannya, kerja sama Indonesia-Jepang, lebih khusus Sulsel, akan semakin ditingkatkan. "Kepentingan pendidikan budaya ini harus didorong bersama. Kita tidak rugi bekerja sama dengan Jepang karena yang diutamakan Jepang itu di bidang pendidikan," pungkasnya.
Penganugerahan penghargaan kepada Gubernur Sulsel ini juga bertepatan pada pelaksanaan resepsi peringatan Hari Ulang Tahun Sri Baginda Kaisar Jepang, Akihito, yang ke-85. Turut hadir dalam kegiatan ini tamu kehormatan Wakil Gubernur Ehime Jepang Thosifumi Joko, dan Perwakilan Toyota Ehime Jepang Tatsumi Takemoto.
Kepala Kantor Konsuler Jepang, Miyakawa Katsutoshi, mengatakan, tahun ini dalam momentum peringatan 60 tahun Hubungan Diplomatik Jepang-Indonesia, Nurdin menerima penghargaan Menteri Luar Negeri Jepang. Penghargaan ini diterima atas jasanya yang berkontribusi besar pada peningkatan hubungan persahabatan dan rasa saling pengertian antara Jepang-Indonesia.
"Pemerintah Jepang atas kerja sama selama ini, melakukan pemberian penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang kepada NA," ungkap Miyakawa Katsutoshi.
Miyakawa menyebutkan, berbagai kerja sama telah dilakukan dengan pemerintah Indonesia, khususnya Pemerintah Sulawesi Selatan. Berbagai program dijalankan, termasuk seminar pendidikan-budaya, dan pemberian bantuan.
Diketahui, kiprah dan pengalaman Nurdin Abdullah sedikit banyak didapatkan dari Jepang. Ia pernah melanjutkan studi di Universitas Kyushu sebagai mahasiswa penerima beasiswa Pemerintah Jepang dan menyelesaikan program magister dan doktoral pada 1994.
Setelah kembali ke Indonesia, Nurdin menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Alumni dari Jepang (Persada) Sulsel yang ketiga pada 2005. Hingga saat ini, dia berupaya memimpin Persada Sulsel yang memiliki banyak anggota.
Tahun 2008-2018, semasa menjabat sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin terus berupaya memajukan hubungan persahabatan kerja sama antara Jepang-Indonesia. "Tahun ini beliau juga bertindak sebagai Ketua Kehormatan Komite Peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Jepang-Indonesia untuk wilayah Sulsel," tandas Miyakawa.
Sementara itu, Nurdin Abdullah mengaku bahagia dan mengapresiasi pemerintah Jepang yang telah memberikan penghargaan ini. Menurutnya, penganugerahan ini buah atas kerja sama yang telah dibangun dengan baik selama ini.
"Baru saja kita mendapat apresiasi dari Pemerintah Jepang. Tentu bukan mudah dengan proses yang panjang dan memberikan pada kita, pada kami di Sulawesi Selatan," sebut Nurdin Abdullah.
Dia mengatakan, pemerintah Jepang sudah melihat peran Sulsel yang terus mendorong kerja sama bidang ekonomi, budaya, dan pendidikan antara Jepang-Indonesia. Kerja sama ini terus dibangun juga sebagai bentuk balas budi Sulsel kepada Jepang yang telah memberikan banyak bantuan.
"Itulah balas budi saya terhadap Jepang. Saya dibiayai pemerintah Jepang untuk mengambil magister S2 dan saya kembali mengabdikan diri. Tentu Jepang juga merasa terhormat, (saya) sudah disekolahkan terus kembali ke Indonesia dimanfaatkan (ilmunya) dengan baik," beber Nurdin.
Dia turut mendoakan Sri Baginda Kaisar Jepang, Akihito yang memperingati Hari Ulang Tahun ke-85. Nurdin menilai, Kaisar Akihito merupakan sosok yang sangat menghargai warganya, berlaku sopan, dan mencintai keluarga.
"Kaisar itu adalah simbol negara. Tentu kita berharap usia 85, Beliau semakin sehat dan bahagia. Saya lihat Kaisar Jepang ini contoh yang sangat baik. Luar biasa begitu mencintai keluarganya," tuturnya.
Ke depannya, kerja sama Indonesia-Jepang, lebih khusus Sulsel, akan semakin ditingkatkan. "Kepentingan pendidikan budaya ini harus didorong bersama. Kita tidak rugi bekerja sama dengan Jepang karena yang diutamakan Jepang itu di bidang pendidikan," pungkasnya.
(thm)