Dikarantina, Harimau yang Tersesat Dalam Ruko Depresi
A
A
A
PEKANBARU - Harimau yang dievakuasi dari Desa Teluk Nibung, Kecamatan Pulau Burung, Kabupaten Inhil, Riau, dikarantina selama 14 hari. Harimau yang diberi nama Atan mengalami depresi.
"Tentu harimau Atan depresi," kata Drh Dhita Kamis (22/11/2018). Selama dikarantina, harimau jantan dewasa ini ditempatkan di kandang besi yang cukup luas. Namun hal itu tetap mengganggunya, karena selama ini Atan hidup bebas di alam liar.
Menurut Drh Dhita, Atan akan semakin depresi jika melihat manusia. Untuk itu, pihak Yayasan Ashari tempat rehabilitasi harimau Sumatera meminimalir agar Atan tidak bertemu manusia. "Kita berupaya agar harimau tersebut tidak sering kontak mata dengan manusia agar dia tidak depresi," imbuhnya.
Dia menegaskan, secara keseluruhan kondisi kesehatan Atan mulai membaik. Luka di kaki depan dan belakang akibat kena jeratan pemburu mulai mengering.
Di pusat rehablitasi Harimau Sumatera, kandang Atan bersebelahan dengan harimau Bonita. Keduanya merupakan harimau satu 'kampung' yang harus dievakuasi karena memasuki pemukiman warga.
Masuknya harimau ke pemukiman karena habitat harimau di Inhil telah disulap menjadi perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Atan memasuki kawasan Desa Teluk Nibung pada 14 November 2018. Si raja memasuki pasar Desa Nibung dan bersembunyi di bawah kolong ruko selama beberapa hari.
"Tentu harimau Atan depresi," kata Drh Dhita Kamis (22/11/2018). Selama dikarantina, harimau jantan dewasa ini ditempatkan di kandang besi yang cukup luas. Namun hal itu tetap mengganggunya, karena selama ini Atan hidup bebas di alam liar.
Menurut Drh Dhita, Atan akan semakin depresi jika melihat manusia. Untuk itu, pihak Yayasan Ashari tempat rehabilitasi harimau Sumatera meminimalir agar Atan tidak bertemu manusia. "Kita berupaya agar harimau tersebut tidak sering kontak mata dengan manusia agar dia tidak depresi," imbuhnya.
Dia menegaskan, secara keseluruhan kondisi kesehatan Atan mulai membaik. Luka di kaki depan dan belakang akibat kena jeratan pemburu mulai mengering.
Di pusat rehablitasi Harimau Sumatera, kandang Atan bersebelahan dengan harimau Bonita. Keduanya merupakan harimau satu 'kampung' yang harus dievakuasi karena memasuki pemukiman warga.
Masuknya harimau ke pemukiman karena habitat harimau di Inhil telah disulap menjadi perkebunan kelapa sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI). Atan memasuki kawasan Desa Teluk Nibung pada 14 November 2018. Si raja memasuki pasar Desa Nibung dan bersembunyi di bawah kolong ruko selama beberapa hari.
(wib)