Belasan Pelajar Papua Ramaikan Ekspedisi Bhinneka bagi Bangsa 2018

Rabu, 21 November 2018 - 19:57 WIB
Belasan Pelajar Papua...
Belasan Pelajar Papua Ramaikan Ekspedisi Bhinneka bagi Bangsa 2018
A A A
JAKARTA - Belasan pelajar asal Papua, mengikuti program Ekspedisi Bhinneka bagi Bangsa 2018 di Jatiluhur, Jawa Barat, baru-baru ini. Para pemuda ini merupakan siswa dari Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Mimika, yang didirikan oleh PT Freeport Indonesia.

Belasan pelajar asal Papua tersebut bergabung dengan pemuda-pemudi lain dari berbagai daerah di Indonesia dalam mengikuti kegiatan pendidikan karakter berbasis ekspedisi alam bebas selama lima hari di OBI Eco Campus, Jatiluhur. Dalam kegiatan ini, para peserta mengikuti kegiatan ekspedisi alam, meliputi pendakian gunung, pengibaran bendera, pembacaan ikrar Sumpah Pemuda, hingga bergotong-royong membangun rakit.

Di penghujung kegiatan, mereka berpartisipasi dalam acara mini talk show bertema ‘Merayakan Hari Sumpah Pemuda dan Wisuda Peserta Ekspedisi Bhinneka Bagi Bangsa sebagai Duta Perdamaian’.

“Ada 14 anak dari Papua, mereka terdiri dari siswa-siswi SMP kelas 7, kelas 8, dan kelas 9. Dalam kegiatan ini, mereka menjadi terbiasa untuk dapat bergaul dengan teman-teman dari beragam latar belakang. Mereka sudah terbiasa berada dalam lingkungan yang majemuk.

Mereka tinggal dan bersekolah di lingkungan area kerja perusahaan PT Freeport Indonesia di Papua, dimana nilai-nilai respek untuk saling menghargai dan menghormati ditanamkan di lingkungan ini,” ujar Kepala Hubungan Masyarakat dan Pemerintah Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Omih Gobay, dalam keterangan tertulisnya.

Corinus Suruan, salah satu pembicara di acara itu dari PT Freeport Indonesia menyebutkan, kegiatan seperti Ekspedisi Bhinneka ini merupakan bukti nyata dukungan perusahaan terhadap penerapan nilai-nilai yang selaras dengan Pancasila.

"Kami berasal dari lingkungan kerja yang menghargai arti keberagaman. Kebhinekaan merekatkan kami dalam berkarya dan hari Sumpah Pemuda menjadi salah satu momentum yang pas untuk memperingatinya sambil mendalami semangat Bhinneka Tunggal Ika,” ungkap Corinus.

Pria asli Papua ini menambahkan, keberagaman dalam lingkungan kerja Freeport Indonesia sangat terasa dalam konteks positif. Untuk memahami keberagaman dengan baik, karyawan mendapatkan pembekalan mengenai keberagaman budaya melalui program “cultural orientation“.

Di Freeport, ribuan karyawan yang bekerja berasal dari seluruh Indonesia, mulai dari Aceh hingga Papua. Sekitar dua persen dari total karyawan datang dari mancanegara. "Tentunya kami menemukan berbagai perbedaan, seperti perbedaan ras, suku, agama dan berbagai perbedaan lainnya. Namun perbedaan yang ada membuat kami semakin semangat dan kuat untuk bersatu, karena kami bekerja dalam tim,” ujar Arland.

Penggagas “Ekspedisi Bhinneka bagi Bangsa” Wendy Kusumawidagdo, mengungkapkan, kegiatan ini bertujuan mempererat rasa persaudaraan para peserta. “Kami mengumpulkan anak-anak dari Aceh sampai Papua, totalnya 13 provinsi, dan terdiri dari suku, agama, umur, dan ras berbeda. Anak-anak tersebut melakukan berbagai macam aktivitas alam seperti mendaki gunung dan berbagai kegiatan lainnya yang melatih kerjasama, toleransi serta rasa saling pengertian,” papar Wendy.

Salah seorang peserta kegiatan asal SMP Yayasan Pendidikan Jayawijaya, Pamella, mengaku program ini membuatnya dapat lebih mengenal dunia luar dan memiliki wawasan yang lebih luas. “Aku jadi lebih banyak mengenali sesama, aku jadi tidak membeda-bedakan teman berdasarkan budaya, suku ataupun warna kulit. Aku jadi lebih menghargai perbedaan,” tandasnya.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7932 seconds (0.1#10.140)