Pengakuan Anak yang Menjadi Korban Penculikan Orang Tak Dikenal

Senin, 05 November 2018 - 16:30 WIB
Pengakuan Anak yang...
Pengakuan Anak yang Menjadi Korban Penculikan Orang Tak Dikenal
A A A
MOJOKERTO - Warga Kota Mojokerto, Jawa Timur resah dengan pengakuan dari seorang anak yang mengakui dirinya menjadi korban penculikan oleh orang tak dikenal. Meski belum dipastikan kebenarannya, pengakuan yang dilontarkan Muhammad Anugerah (9) itu membuat warga Griya Permata Meri, Kota Mojokerto panik.

Kabar soal penculikan itu muncul saat Muhammad Anugerah ditemukan warga di sekitar Terminal Kertajaya, Kota Mojokerto, Minggu (4/11/2018) petang. Bocah yang duduk di kelas 4 SDN 1 Jabon, Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto itu mengaku dirinya telah diculik oleh dua pria yang mengendarai sepeda motor saat hendak berangkat mengaji di jalan Dusun Tegalsari, Desa Jabon.

Dikatakan Anugerah, saat dirinya mengendarai sepeda angin, ada dua pria berboncengan mengendarai motor Honda Beat dan menepuk punggungnya. Saat itu pula, kedua pria tersebut meminta dirinya untuk menunjukkan lokasi Griya Permata Meri, Kota Mojokerto yang berjarak sekitar lima kilometer dari lokasi kejadian.

Anugerah yang mengaku linglung setelah ditepuk pundaknya itu, lantas mengantar dua pria tak dikenal itu ke Griya Permata Meri dengan mengendarai sepeda angin miliknya. Sementara dua pria yang salah satunya diketahui memiliki tatoo dan bekas luka di bagian muka ini membuntutinya dari belakang. "Saat di rumah kosong, saya diminta berhenti dan dipaksa masuk," kata Anugerah kepada polisi.

Anugerah juga mengaku, di dalam rumah kosong itu ia melihat dua anak yang dua tangannya dalam kondisi terikat. Melihat itu, ia lantas melarikan diri dan akhirnya ditemukan warga di sekitar Terminal Kertajaya sebelum dibawa ke Pos Lantas Simpang Empat Kenanten. Berkat laporan Anugerah inilah, sekitar pukul 22.00 WIB, sejumlah anggota Polres Mojokerto membawa kembali Anugerah ke Griya Permata Meri untuk menunjuk rumah kosong yang disebutkannya itu.

Mulyadi, salah satu saksi dan warga Griya Permata Meri mengungkapkan, Anugerah sempat lupa lokasi rumah kosong yang ia maksudkan. Namun sekitar pukul 02.00 WIB dini hari tadi (Senin, 5/11/2018), Anugerah baru mengingatnya. "Dia menunjuk rumah kosong di Blok A2/34. Rumah itu memang telah lama kosong," kata Mulyadi, Senin (5/11/2018).

Warga, lanjut Mulyadi, sempat resah dengan pengakuan Anugerah, meski sebagian warga melihat ada yang janggal dengan pengakuan bocah cilik ini. Terutama soal Anugerah yang sempat lupa lokasi rumah kosong yang disebutkan di dalamnya ada dua anak yang diculik itu.

"Tapi dia (Anugerah) dengan jelas menyebutkan ciri-ciri pelakunya. Dan dia juga menunjuk rumah kosong yang memang kosong seperti yang diceritakan sebelumnya," kata Mulyadi.

Ia juga membenarkan jika Anugerah sempat bercerita bahwa dirinya berhasil lolos dari sebuah penculikan. Bahkan Anugerah menyebut, ada dua anak laki-laki yang berhasil disekap penculik di rumah kosong tersebut. ”Katanya dia sendiri yang berhasil lolos. Tapi saat warga dan polisi mengecek rumah kosong itu, tak ditemukan dua anak yang diculik itu,” tandasnya.

Pasca kejadian ini, ujar Mulyadi, warga Griya Permata Meri menjadi resah meski warga juga tak mengetahui kebenaran cerita Anugerah tersebut. Banyaknya anggota polisi di perumahan tersebut hingga dini hari, menjadikan warga juga panik. "Otomatis warga takut. Kita berharap polisi bisa mengungkapkan kebenaran pengakuan Anugerah itu agar warga tenang," katanya.
(amm)
Copyright © 2025 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6690 seconds (0.1#10.24)