Terjaring Razia, Mahasiswi Cantik di Sidimpuan Baca Teks Pancasila
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Dua mahasiswi salah satu perguruan tinggi swasta di Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara terpaksa membaca butir-butir Pancasila saat Operasi Zebra Toba 2018 digelar Polres Kota Padangsidimpuan. Keduanya terjaring razia karena tidak dapat menunjukkan kelengkapan surat kendaraan.
Kedua mahasiswi berparas cantik ini diketahui bernama Helmi Siregar dan Minarsi Hutabarat mengenderai motor BB 2195 FW tanpa membawa surat-surat kelengkapan. Helmi dan Minarsi terpaksa melafalkan teks Pancasila sebagai hukuman karena tidak memiliki kelengkapan berkendaraan.
“Mereka tidak ditilang, hanya disuruh melafakan butir-butir Pancasila tanpa teks,” ujar Kasat Lantas Polres Kota Padangsidimpuan AKP Eridal Fitra kepada SINDONews.
Dia mengingatkan, semua pendegara motor taat aturan ketika mengendarai kendaraan. Kasat menjelaskan, pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2018 dimulai dari 30 Oktober hingga 15 November. Operasi tersebut bertujuan untuk cipta kondisi menjelang Natal dan tahun baru.
”Tujuannya tentu untuk lebih awal melakukan pengamanan jelang libur panjang terutama Natal dan tahun baru nanti,” tuturnya.
Sesuai instruksi dari pimpinan Polri, sasaran utama operasi Zebra Toba 2018 ada tujuh di antaranya, pengendara mobil yang tidak memakai sabuk pengaman. Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, mabuk dan pengendara yang masih di bawah umur.
”Intinya, dia masih kita anggap anak dan tidak memiliki SIM,” imbuhnya.
Kedua mahasiswi berparas cantik ini diketahui bernama Helmi Siregar dan Minarsi Hutabarat mengenderai motor BB 2195 FW tanpa membawa surat-surat kelengkapan. Helmi dan Minarsi terpaksa melafalkan teks Pancasila sebagai hukuman karena tidak memiliki kelengkapan berkendaraan.
“Mereka tidak ditilang, hanya disuruh melafakan butir-butir Pancasila tanpa teks,” ujar Kasat Lantas Polres Kota Padangsidimpuan AKP Eridal Fitra kepada SINDONews.
Dia mengingatkan, semua pendegara motor taat aturan ketika mengendarai kendaraan. Kasat menjelaskan, pelaksanaan Operasi Zebra Toba 2018 dimulai dari 30 Oktober hingga 15 November. Operasi tersebut bertujuan untuk cipta kondisi menjelang Natal dan tahun baru.
”Tujuannya tentu untuk lebih awal melakukan pengamanan jelang libur panjang terutama Natal dan tahun baru nanti,” tuturnya.
Sesuai instruksi dari pimpinan Polri, sasaran utama operasi Zebra Toba 2018 ada tujuh di antaranya, pengendara mobil yang tidak memakai sabuk pengaman. Pengendara sepeda motor yang tidak menggunakan helm, berkendaraan dengan kecepatan tinggi, mabuk dan pengendara yang masih di bawah umur.
”Intinya, dia masih kita anggap anak dan tidak memiliki SIM,” imbuhnya.
(rhs)