Puting Beliung Robohkan 25 Rumah Warga di Minahasa Utara
A
A
A
AIRMADIDI - Angin puting beliung robohkan 25 rumah warga dan gedung PKK di Desa Treman, Kecamatan Kauditan, Kabupaten Minahasa Utara (Minut), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Senin (29/10/2018). Puting beliung terjadi pukul 14.45 Wita berlangsung sekitar 2 menit.
Petrus Warouw-Rondonuwu, warga Desa Treman, Jaga X, Kecamatan Kauditan, mengatakan, angin puting beliung diawali hujan. "Saat kejadian saya bersama tujuh anggota keluarga berada didalam rumah," ujarnya.
Menurut dia, awalnya terjadi hujan tapi tidak terlalu keras. Tiba-tiba datang angin sepoi-sepoi, kemudian datang angin yang sangat kencang. "Kami langsung keluar dan rumah hancur diterpa angin puting beliung," tuturnya.
Sementara itu, Camat Kauditan Martho Rasubala ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya masih melakukan identifikasi rumah-rumah yang rusak berat maupun ringan. Sementara untuk korban jiwa, belum ada laporan.
“Kami pemerintah kecamatan dan desa, masih mengumpulkan data. Untuk saat ini wilayah yang tertimpa musibah tersebut ada di Jaga VIII, IX, dan X," jelasnya.
Dia menambahkan, kepada masyarakat untuk tetap waspada, terlebih pada musim pacaroba ini. Saat ini warga telah membersihkan puing-puing rumah yang berserakan.
"Dari data masuk, ada 26 bangunan yang rusak berat maupun ringan. Ke depan kami akan mengkoordinasi dengan BNPB dan Dinsos terkait penyelesaiannya," pungkasnya.
Petrus Warouw-Rondonuwu, warga Desa Treman, Jaga X, Kecamatan Kauditan, mengatakan, angin puting beliung diawali hujan. "Saat kejadian saya bersama tujuh anggota keluarga berada didalam rumah," ujarnya.
Menurut dia, awalnya terjadi hujan tapi tidak terlalu keras. Tiba-tiba datang angin sepoi-sepoi, kemudian datang angin yang sangat kencang. "Kami langsung keluar dan rumah hancur diterpa angin puting beliung," tuturnya.
Sementara itu, Camat Kauditan Martho Rasubala ditemui di lokasi mengatakan, pihaknya masih melakukan identifikasi rumah-rumah yang rusak berat maupun ringan. Sementara untuk korban jiwa, belum ada laporan.
“Kami pemerintah kecamatan dan desa, masih mengumpulkan data. Untuk saat ini wilayah yang tertimpa musibah tersebut ada di Jaga VIII, IX, dan X," jelasnya.
Dia menambahkan, kepada masyarakat untuk tetap waspada, terlebih pada musim pacaroba ini. Saat ini warga telah membersihkan puing-puing rumah yang berserakan.
"Dari data masuk, ada 26 bangunan yang rusak berat maupun ringan. Ke depan kami akan mengkoordinasi dengan BNPB dan Dinsos terkait penyelesaiannya," pungkasnya.
(wib)