SAR Tanjungpinang Butuh Helikoter Dopang dan UPT Perkapalan

Kamis, 25 Oktober 2018 - 18:42 WIB
SAR Tanjungpinang Butuh Helikoter Dopang dan UPT Perkapalan
SAR Tanjungpinang Butuh Helikoter Dopang dan UPT Perkapalan
A A A
TANJUNG PINANG - Tim peninjau ulang master plan dan indikator kinerja utama (IKU) Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) mengusulkan unit pelaksana teknis (UPT) Perkapalan di Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang. Selain itu, mengusulkan helikopter jenis dopang dan penambahan resquer (petugas penyelamat) sebanyak 159 orang untuk bekerja di wilayah Kepulauam Riau (Kepri).

Dina Ruslanjari selaku Magister Manejemen Bencana UGM meninjau langsung Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang. Dia datang untuk mereview ulang master plan dan IKU SAR di Tanjungpinang. Dina menilai saat ini yang dibutuhkan SAR Tanjungpinang adalah UPT Perkapalan SAR, kemudian penambahan anak buah kapal (ABK), resquer.

"Paling penting dibutuhkan SAR Tanjungpinang adalah UPT Perkapalan, ABK, dan resquar," kata Dina usai berkunjung ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang, Kamis (25/10/2018).

Secara keseluruhan, kata Dina, SAR Tanjungpinang sejauh ini sudah lengkap dari segi alat utama resque, pendataan dan pengelolaan, serta penanganan korban sangat baik. Namun, review ulang ini untuk pelayanan 10 tahun ke depan agar SAR Tanjungpinang semakin lengkap dan baik.

"Semakin hari semakin tahun SAR semakin dibutuhkan masyarakat, tentu mulai dari sumber daya manusia, peralatan harus mencukupi untuk 10 tahun ke depan," kata dia.

Dina menjelaskan, review ulang master plan dan IKU SAR dilaksanakan dengan kriteria wilayah masinng-masing, ada yang di darat dan ada yang di laut. Khusus di Kepri, kata dia, sebagai wilayah kelautan tentu membutuhkan alat kapal dan ABK yang lengkap. Dilihat dari segi potensi bencana, menurut dia, wilayah Kepri masih aman. Hanya saja kejadian yang terjadi kasus pelayaran.

Di tempat sama, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Tanjungpinang Budi Cahyadi menambahkan, untuk perlengkapan alat utama sejauh ini terbilang lengkap, dari segi kapal dan helikopter. Namun, idealnya Tanjungpinang saat ini membutuhkan helikopter jenis dopang agar bisa mengcaver wilayah barat dan Kepri untuk memberikan pertolongan.

Sebab, helikopter yang dimiliki sekarang jenis bolkow. Helikopter dopang ini diperlukan karena di sini sangat ideal, ada pilot, skuadron, Wing Udara 2 dan Pangkalan Udara TNI AL bisa mendukung Dopang datang ke sini.

Untuk tambahan ABK, kata dia, tahun ini mendapat tenaga baru sebanyak 16 orang. Namun tenaga yang dibutuhkan masih banyak. "Resquer yang dibutuhkan lagi sebanyak 159 orang," kata Budi.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6689 seconds (0.1#10.140)