Pengurus Banyumas Mundur Massal, PKS: Kita Makin Solid
Pengurus Banyumas Mundur Massal, PKS: Kita Makin Solid
A
A
A
SEMARANG - DPW PKS Jawa Tengah langsung mengambil sikap menyusul beredarnya kabar pengurus DPD PKS Banyumas mundur massal. Selain membantah tak terjadi pengurus mundur berjemaah, PKS juga meyakini kader kian solid dan optimistis meraih kemenangan Pemilu 2019.
"Kalau untuk berpengaruh pada perolehan suara, nanti ya jelas ini berpengaruh. Tapi berpengaruhnya adalah semakin solidnya kita," kata Sekretaris Umum DPW PKS Jateng Ikhsan Mustofa kepada awak media, Kamis (25/10/2018).
Menurutnya, setelah sejumlah kader PKS Banyumas menggelar jumpa pers menyatakan mundur dari keanggotaan, langsung muncul pernyataan sikap dari 27 DPC menyatakan dukungannya kepada DPD PKS Banyumas untuk menenangkan memenangkan Pemilu 2019. "Mereka mendeklarasikan dukungan kepada DPD," ujarnya.
Ikhsan juga menjelaskan, hanya satu pengurus yakni Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Banyumas, Mahfulyono, yang menyatakan mundur karena menolak menandatangani pakta integritas. Partai pun menghargai sikap kader yang memutuskan mengundurkan diri. (Baca Juga: PKS Bantah Pengurus di Banyumas Mundur Massal
Sebelumnya diberitakan, puluhan kader dan pengurus DPD PKS Banyumas mengundurkan diri secara massal dari kepengurusan dengan mencopot jaket partai. Kebijakan pimpinan partai yang dinilai sewenang-wenang menjadi alasan mereka untuk keluar dari keanggotaan.
"DPP PKS memberikan instruksi kepada pengurus partai di daerah untuk memberikan tanda tangan di atas materai yang berisikan loyalitas kepada partai. Imbauan ini dinilai sewenang-wenang dan melukai kader dan pengurus partai di daerah yang telah mengabdi selama partai ini berdiri,” kata Ketua MPD PKS Banyumas, Mahfulyono.
Sejumlah pengurus dan kader PKS yang mewakili 80 anggota menyatakan tak lagi sebagai anggota partai. Kader PKS yang mundur berjemaah ini meliputi pengurus DPD serta pengurus dan kader di tingkat kecamatan dan desa.
"Mundurnya pengurus dan kader partai PKS Banyumas ini dipicu oleh kebijakan pimpinan DPP yang dinilai tak sejalan dengan pengurus di daerah," katanya. (Baca Juga: Kecewa, Puluhan Pengurus PKS Banyumas Jateng Mengundurkan Diri(amm)
"Kalau untuk berpengaruh pada perolehan suara, nanti ya jelas ini berpengaruh. Tapi berpengaruhnya adalah semakin solidnya kita," kata Sekretaris Umum DPW PKS Jateng Ikhsan Mustofa kepada awak media, Kamis (25/10/2018).
Menurutnya, setelah sejumlah kader PKS Banyumas menggelar jumpa pers menyatakan mundur dari keanggotaan, langsung muncul pernyataan sikap dari 27 DPC menyatakan dukungannya kepada DPD PKS Banyumas untuk menenangkan memenangkan Pemilu 2019. "Mereka mendeklarasikan dukungan kepada DPD," ujarnya.
Ikhsan juga menjelaskan, hanya satu pengurus yakni Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) PKS Banyumas, Mahfulyono, yang menyatakan mundur karena menolak menandatangani pakta integritas. Partai pun menghargai sikap kader yang memutuskan mengundurkan diri. (Baca Juga: PKS Bantah Pengurus di Banyumas Mundur Massal
Sebelumnya diberitakan, puluhan kader dan pengurus DPD PKS Banyumas mengundurkan diri secara massal dari kepengurusan dengan mencopot jaket partai. Kebijakan pimpinan partai yang dinilai sewenang-wenang menjadi alasan mereka untuk keluar dari keanggotaan.
"DPP PKS memberikan instruksi kepada pengurus partai di daerah untuk memberikan tanda tangan di atas materai yang berisikan loyalitas kepada partai. Imbauan ini dinilai sewenang-wenang dan melukai kader dan pengurus partai di daerah yang telah mengabdi selama partai ini berdiri,” kata Ketua MPD PKS Banyumas, Mahfulyono.
Sejumlah pengurus dan kader PKS yang mewakili 80 anggota menyatakan tak lagi sebagai anggota partai. Kader PKS yang mundur berjemaah ini meliputi pengurus DPD serta pengurus dan kader di tingkat kecamatan dan desa.
"Mundurnya pengurus dan kader partai PKS Banyumas ini dipicu oleh kebijakan pimpinan DPP yang dinilai tak sejalan dengan pengurus di daerah," katanya. (Baca Juga: Kecewa, Puluhan Pengurus PKS Banyumas Jateng Mengundurkan Diri(amm)
Explore More