LMI Tegaskan Tak Ikut Aksi Penolakan Habib Bahar di Manado

Jum'at, 19 Oktober 2018 - 06:59 WIB
LMI Tegaskan Tak Ikut...
LMI Tegaskan Tak Ikut Aksi Penolakan Habib Bahar di Manado
A A A
MANADO - Ketua Umum DPP Laskar Manguni Indonesia (LMI), Tonaas Wangko Pdt Hanny Pantouw menegaskan, dirinya tak pernah menginstruksikan pengurus dan anggota LMI untuk turun dalam aksi penolakan Kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatthos di Bandara Sam Ratulangi Manado, Sulawesi Utara (Sulut) pada Senin 15 Oktober 2018.

Terkait aksi penolakan dari ormas adat tersebut Laskar Manguni Indonesia tidak ikut ambil bagian sebagaimana yang diberitakan sejumlah media lokal maupun nasional.

"Kami atas nama LMI bahkan di luar negeri menyatakan bahwa apa yang terjadi di bandara itu bukan dari LMI. Jadi terkait pemberitaan beberapa media lokal maupun nasional dimana LMI yang melakukan aksi penolakan habib di bandara, saya sebagai Ketua Umum (Ketum) menegaskan tidak pernah menginstruksikan pengurus dan anggota LMI untuk turun dalam aksi tersebut," tegas Tonaas Wangko/Ketum LMI, Pdt Hanny Pantouw, kepada wartawan usai menggelar rapat umum DPP LMI, Kamis (18/10/2018).

Pdt Hanny Pantouw menjelaskan, LMI dibentuk atas kesepatakan bahwa LMI adalah bersifat nasional. Maksudnya, LMI walau pun basisnya adalah adat dan kita sepakat untuk membentuk ormas adat nasional yang terdiri dari semua suku dan agama. “LMI spiritnya harus menjadi pereket bangsa. Buat kami Indonesia adalah nyawa, dan marwah semua suku dan semua agama,”tandasnya.

Spirit LMI katanya, dibawa untuk kepentingan negara. Jadi apa yang terjadi di bandara itu bukan dari LMI yang melakukan. Jika ada pihak-pihak yang berniat memecah belah suku maupun agama, LMI pasti ada di depan untuk membeli NKRI dan menjadi penyejuk bukan memprovokasi. LMI tidak boleh membuat permusuhan antar suku dan agama.

“LMI berdiri dengan tujuan mempererat dan mempersatukan keberagaman suku dan agama yang ada di Indonesia, sehingga LMI akan terus bersinergi dengan pemerintah Indonesia dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bangsa ini. Jadi sebagaimana pemberitaan media kalau LMI turun memprovokasi dalam aksi penolakan habib di bandara, saya tegaskan kembali itu tidak benar," tutur Hanny Pantouw mengklarifiksi.

Dia juga menjelaskan, terkait adanya oknum yang diberitakan bernama Steven Kembuan itu tidak ada kaitan dan hubungannya dengan LMI. "Jadi nama Steven Kembuan itu, bukanlah pengurus maupun anggota LMI. Jadi itu tidak benar adanya pemberitan seperti itu," tukas Hanny Pantouw.

Meski demikian, pihaknya tidak melarang siapapun yang mencintai tanah Lumimuut atau Minahasa sebagai bentuk militansi, hanya saja harus berdampak positif. Karena kita bagian dari NKRI. Apa pun yang dilakukan harus berdampak positif bagi bangsa.

“Manado adalah kota nomor satu toleransi di Indonesia, jadi jangan hanya karena emosional dan kepentingan sesaat sehingga merusak tatanan ini. Sebab ormas hadir untuk menunjang pemerintah,”pungkasnya.

Tampak hadir dalam rapat umum DPP LMI tersebut, tampak hadir Direktur Intelkam (Dir Intel) Kepolisian Daerah (Polda) Sulut, Kombes Pol Budi Herwanto, para pimpinan LMI yaitu, Tonaas Nusantara Farry Malonda, Waketum I LMI, Trius Abbas dan Waketum II Matulandi Sulit.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1413 seconds (0.1#10.140)