HUT Ke-47 Korpri, Pemkab Sleman Gelar Olahraga Tradisional
A
A
A
SLEMAN - Pemkab Sleman menggelar berbagai macam olahraga tradisional bagi aparatur sipil negera (ASN) untuk memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-47 Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri). Kegiatan yang digelar selama dua hari, Kamis-Jumat (18-19/10/2018) ini dipusatkan di lapangan Pemkab Sleman, Yogyakarta.
Jenis olahraga tradisional yang dipertandingan, antara lain tarik tambang, gobag sodor, egrang, bakiak dan senam meraih bintang, untuk kategori putra dan putri. Tercatat ada 12.74 ASN yang mengikuti olahrga tradisional tersebut.
Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sleman, Agung Armawanta mengatakan, kegiatan ini bukan hanya sekadar memeriahkan HUT Korpri, namun juga untuk melestarikan dan memperkenalkan olahraga tradisional di masyarakat, terutama generasi muda agar tidak hilang.
“Ini penting sebab sekarang banyak generasi muda yang mulai tidak mengenal olahraga tradisional itu,” kata Agung di sela-sela kegiatan.
Selain itu, juga untuk mendukung pengembangan destinasi sektor parwisita, yaitu sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Sleman. “Dengan meningkatkan jumlah wisatawan secara otomatis berpengaruh kepada sektor ekonomi masyarakat,” terangnya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sri Winarti menambahkan, meski peserta lomba olahraga tradisional itu ASN, namun pelayanan di organisasi perangkat daerah (OPD) tidak terganggu. Sebab, peserta yang mengikuti lomba sudah menyelesaikan kewajibannya, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap dapat berlangsung.
Jenis olahraga tradisional yang dipertandingan, antara lain tarik tambang, gobag sodor, egrang, bakiak dan senam meraih bintang, untuk kategori putra dan putri. Tercatat ada 12.74 ASN yang mengikuti olahrga tradisional tersebut.
Kepala Dinas Pemuda Dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Sleman, Agung Armawanta mengatakan, kegiatan ini bukan hanya sekadar memeriahkan HUT Korpri, namun juga untuk melestarikan dan memperkenalkan olahraga tradisional di masyarakat, terutama generasi muda agar tidak hilang.
“Ini penting sebab sekarang banyak generasi muda yang mulai tidak mengenal olahraga tradisional itu,” kata Agung di sela-sela kegiatan.
Selain itu, juga untuk mendukung pengembangan destinasi sektor parwisita, yaitu sebagai daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung ke Sleman. “Dengan meningkatkan jumlah wisatawan secara otomatis berpengaruh kepada sektor ekonomi masyarakat,” terangnya.
Kepala Bagian Humas dan Protokol Sri Winarti menambahkan, meski peserta lomba olahraga tradisional itu ASN, namun pelayanan di organisasi perangkat daerah (OPD) tidak terganggu. Sebab, peserta yang mengikuti lomba sudah menyelesaikan kewajibannya, sehingga pelayanan kepada masyarakat tetap dapat berlangsung.
(wib)