Sekda Tapsel: Cegah Konflik, Peran Intelijen Daerah Harus Maksimal
A
A
A
TAPANULI SELATAN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Parulian Nasution menilai, peran intelijen daerah untuk mencegah konflik di wilayah itu sangat penting.
“Peranan intelijen sangat strategis untuk deteksi dini dan pengawasan situasi terhadap kondisi yang berkembang di daerah,” ujarnya pada acara pelatihan dasar intelijen aktualisasi pendidikan wawasan kebangsaan di Pia Hotel, Kota Padangsidimpuan.
Lebih lanjut kata dia, intelijen daerah harus mampu mengawasi hal-hal berkaitan dengan kondisi ideologi politik ekonomi sosial dan budaya, pertahanan dan keamanan.
“Semangat patriotisme rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara serta daerah. Sehingga timbul persatuan dan kesatuan sebagai wujud jiwa nasionalisme,” tuturnya.
Selain itu, menurut laki-laki yang pernah menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Tapsel itu menilai, intelijen daerah harus peka terhadap situasi ancaman, gangguan tantangan dan rongrongan baik yang barasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sekda berharap, melalui kegiatan pelatihan itu, intelijen daerah akan memiliki pemahaman tentang kewaspadaan dan ketahanan nasional serta wawasan nusantara dan kebangsaan. Apalagi menurutnya, ke depan akan berhadapan dengan tahun tahun politik. Sehingga harus mampu meminimalisir gesekan gesekan menjelang pesta demokrasi itu.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Tapsel, Hamdi S Pulungan menjelaskan, tujuan dari kegiatan itu untuk mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka pencegahan, kenakalan dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan.
“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan intelijen bagi masyarakat dalam menganalisa gejala, potensi dan indikasi timbulnya konflik di masyarakat,” tandas alumni IPDN itu.
“Peranan intelijen sangat strategis untuk deteksi dini dan pengawasan situasi terhadap kondisi yang berkembang di daerah,” ujarnya pada acara pelatihan dasar intelijen aktualisasi pendidikan wawasan kebangsaan di Pia Hotel, Kota Padangsidimpuan.
Lebih lanjut kata dia, intelijen daerah harus mampu mengawasi hal-hal berkaitan dengan kondisi ideologi politik ekonomi sosial dan budaya, pertahanan dan keamanan.
“Semangat patriotisme rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara serta daerah. Sehingga timbul persatuan dan kesatuan sebagai wujud jiwa nasionalisme,” tuturnya.
Selain itu, menurut laki-laki yang pernah menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Tapsel itu menilai, intelijen daerah harus peka terhadap situasi ancaman, gangguan tantangan dan rongrongan baik yang barasal dari dalam negeri maupun luar negeri.
Sekda berharap, melalui kegiatan pelatihan itu, intelijen daerah akan memiliki pemahaman tentang kewaspadaan dan ketahanan nasional serta wawasan nusantara dan kebangsaan. Apalagi menurutnya, ke depan akan berhadapan dengan tahun tahun politik. Sehingga harus mampu meminimalisir gesekan gesekan menjelang pesta demokrasi itu.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Tapsel, Hamdi S Pulungan menjelaskan, tujuan dari kegiatan itu untuk mengembangkan dan mendayagunakan sumber daya manusia (SDM) dalam rangka pencegahan, kenakalan dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan.
“Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kemampuan intelijen bagi masyarakat dalam menganalisa gejala, potensi dan indikasi timbulnya konflik di masyarakat,” tandas alumni IPDN itu.
(rhs)