Terjerat Perangkap Pemburu, Harimau Sumatera Mati Tergantung di Tepi Jurang
A
A
A
KUANSING - Seekor hari Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) berjenis kelamin perempuan ditemukan mati terjerat perangkap pemburu di tepi jurang.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengatakan, harimau tersebut ditemukan terjerat di tepi jurang di perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung Kabupaten Kuansing, Riau.
"Diperkirakan harimau tersebut berhasil meloloskan diri dari jerat. Namun tali jerat tersangkut di semak dan membelit pinggang harimau tersebut, sehingga menggantung di tepi jurang dan menyebabkan harimau itu mati," ucap Dian Kamis (26/9/2018).
Tim BKSDA menemukan harimau tersebut setelah mendapat informasi dari masyarakat pada 25 September 2018. Tim langsung ke lokasi, namun tidak menemukan harimau.
Setelah ditelusuri ada dua tali jerat berada di lokasi. Dari jejak, diperkirakan harimau tersebut sebelumnya ada di lokasi dan berhasil meloloskan diri dari jerat. Petugas tetap melakukan pencarian, namun tidak berhasil karena hari telah gelap.
Hari ini tim kembali melakukan upaya pencarian dan sekitar 2 jam perjalanan tim menemukan jejak harimau. Pencarian sampai pada tepi jurang dan sekitar pukul 12.30 WIB, petugas menemukan harimau tersebut dan sudah mati.
"Kami sangat menyayangkan kematian satwa yang dilindungi tersebut. Apalagi harimau itu berjenis kelamin betina dan siap untuk melahirkan keturunan," tambah Kepala BBKSDA Riau Suharyono.
Kasus kematian harimau di Riau sudah beberapa kali terjadi. Penyebab kamatian harimau di Riau akibat perburuan dan menyempitnya habitat harimau karena menjadi permukiman dan perkebunan.
Humas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau, Dian Indriati mengatakan, harimau tersebut ditemukan terjerat di tepi jurang di perbatasan Desa Muara Lembu dan Pangkalan Indarung Kabupaten Kuansing, Riau.
"Diperkirakan harimau tersebut berhasil meloloskan diri dari jerat. Namun tali jerat tersangkut di semak dan membelit pinggang harimau tersebut, sehingga menggantung di tepi jurang dan menyebabkan harimau itu mati," ucap Dian Kamis (26/9/2018).
Tim BKSDA menemukan harimau tersebut setelah mendapat informasi dari masyarakat pada 25 September 2018. Tim langsung ke lokasi, namun tidak menemukan harimau.
Setelah ditelusuri ada dua tali jerat berada di lokasi. Dari jejak, diperkirakan harimau tersebut sebelumnya ada di lokasi dan berhasil meloloskan diri dari jerat. Petugas tetap melakukan pencarian, namun tidak berhasil karena hari telah gelap.
Hari ini tim kembali melakukan upaya pencarian dan sekitar 2 jam perjalanan tim menemukan jejak harimau. Pencarian sampai pada tepi jurang dan sekitar pukul 12.30 WIB, petugas menemukan harimau tersebut dan sudah mati.
"Kami sangat menyayangkan kematian satwa yang dilindungi tersebut. Apalagi harimau itu berjenis kelamin betina dan siap untuk melahirkan keturunan," tambah Kepala BBKSDA Riau Suharyono.
Kasus kematian harimau di Riau sudah beberapa kali terjadi. Penyebab kamatian harimau di Riau akibat perburuan dan menyempitnya habitat harimau karena menjadi permukiman dan perkebunan.
(wib)