Cerita Anne Ratna Mustika, dari Gadis Desa hingga Jadi Bupati Purwakarta
A
A
A
PURWAKARTA - Banyak cerita menarik dari sosok Bupati Purwakarta terpilih Anne Ratna Mustika yang akan menjalani prosesi pelantikannya di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Kamis (20/9/2018) besok. Wanita kelahiran Cianjur, 2 Januari 1982 ini meniti karir benar-benar dari bawah. Dimulai dari predikat gadis desa di tempat kelahirannya yaitu Desa Gudang, Kecamatan Cikalong Kulon, Kabupaten Cianjur, hingga menjadi orang nomor satu di Purwakarta.
Bahkan, di antara rangkaian perjalanan karirnya, Anne pernah menjuarai Mojang Jajaka (Moka) Purwakarta 1999. Sebelum akhirnya dipersunting mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menjadi istrinya.
Meskipun Anne berasal dari kampung, tapi jiwa kepemimpinan sang ayah, yakni Usep Supriadi mengalir cukup kuat. Ayahnya pernah menjabat sebagai kepala desa di tanah kelahirannya itu. Ditambah jiwa patriotik sang ibu, Dedeh Sumiati, yang kala itu sebagai penggiat perempuan. Lengkap sudahlah ilmu kepemimpinan dari kedua orang tuanya.
Kesederhanaan tetap melekat dalam diri Anne. Senyum ramah akan selalu menghiasi wajahnya jika bertemu dengan siapa pun. Tak ada kesan membeda-bedakan status sosial.
Menjelang pelantikannya besok, Anne mengaku tak memiliki persiapan khusus. "Tidak ada persiapan khusus. Hari ini ada kegiatan gladi di Bandung. Jadi, siap-siap mau berangkat," kata Anne di kediamannya, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Rabu (19/9/2018).
Menurut dia, rangkaian kegiatan pelantikan terbilang padat. Pasalnya, panitia dari Provinsi Jawa Barat juga menggelar kegiatan seni dan budaya di lokasi kegiatan. Pemerintah Kabupaten Purwakarta pun langsung menggelar acara serah terima jabatan pada malam harinya.
"Rangkaiannya acaranya kalau saya lihat tadi di rundown lumayan padat, ada giat seni budaya. Lalu malam harinya langsung ke DPRD Purwakarta, ada sertijab," tuturnya.
Anne membeberkan langkah strategis yang akan dia lakukan di Purwakarta usai dilantik. Isu lingkungan akan menjadi fokus bersama Wakil Bupati Purwakarta, H Aming. "Keluhan selama 7 bulan ini paling banyak tentang kebersihan. Karena itu, saya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Purwakarta. Hal lain seperti pelayanan publik juga akan kita maksimalkan agar semua kembali on the track," katanya.
Terlebih dahulu, Anne akan mempelajari postur anggaran dalam dokumen APBD dan APBD Perubahan Tahun 2018. Analisis ini dibutuhkan dalam rangka sinkronisasi program dengan visi dan misinya saat kampanye lalu.
"Kita pelajari postur anggarannya. Tentu harus ada penyesuaian-penyesuaian. Mungkin di tahun 2019 kita baru bisa maksimal. Untuk sementara, kita gunakan sumber daya yang ada. Tetapi, saya pastikan pelayanan publik dan pembangunan di Purwakarta akan berjalan dengan baik," ujarnya.
Bupati Purwakarta perempuan pertama ini diketahui tengah mengandung dua bulan. Dia memastikan, kondisi itu tidak akan membuat kinerjanya kendor sebagai Bupati Purwakarta.
Anne mengaku sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait hal tersebut. Hasilnya, dia hanya diminta menjaga pola makan. Terkait aktivitas, dokter tidak menyarankan agar dia membatasinya. "Semua normal. Jadi, saya pastikan aktivitas sebagai bupati tidak akan terganggu. Ya, kalau mual dan mabok sedikit mah wajar ya, itu mah biasa," katanya.
Bahkan, di antara rangkaian perjalanan karirnya, Anne pernah menjuarai Mojang Jajaka (Moka) Purwakarta 1999. Sebelum akhirnya dipersunting mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi, menjadi istrinya.
Meskipun Anne berasal dari kampung, tapi jiwa kepemimpinan sang ayah, yakni Usep Supriadi mengalir cukup kuat. Ayahnya pernah menjabat sebagai kepala desa di tanah kelahirannya itu. Ditambah jiwa patriotik sang ibu, Dedeh Sumiati, yang kala itu sebagai penggiat perempuan. Lengkap sudahlah ilmu kepemimpinan dari kedua orang tuanya.
Kesederhanaan tetap melekat dalam diri Anne. Senyum ramah akan selalu menghiasi wajahnya jika bertemu dengan siapa pun. Tak ada kesan membeda-bedakan status sosial.
Menjelang pelantikannya besok, Anne mengaku tak memiliki persiapan khusus. "Tidak ada persiapan khusus. Hari ini ada kegiatan gladi di Bandung. Jadi, siap-siap mau berangkat," kata Anne di kediamannya, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Rabu (19/9/2018).
Menurut dia, rangkaian kegiatan pelantikan terbilang padat. Pasalnya, panitia dari Provinsi Jawa Barat juga menggelar kegiatan seni dan budaya di lokasi kegiatan. Pemerintah Kabupaten Purwakarta pun langsung menggelar acara serah terima jabatan pada malam harinya.
"Rangkaiannya acaranya kalau saya lihat tadi di rundown lumayan padat, ada giat seni budaya. Lalu malam harinya langsung ke DPRD Purwakarta, ada sertijab," tuturnya.
Anne membeberkan langkah strategis yang akan dia lakukan di Purwakarta usai dilantik. Isu lingkungan akan menjadi fokus bersama Wakil Bupati Purwakarta, H Aming. "Keluhan selama 7 bulan ini paling banyak tentang kebersihan. Karena itu, saya akan segera berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Purwakarta. Hal lain seperti pelayanan publik juga akan kita maksimalkan agar semua kembali on the track," katanya.
Terlebih dahulu, Anne akan mempelajari postur anggaran dalam dokumen APBD dan APBD Perubahan Tahun 2018. Analisis ini dibutuhkan dalam rangka sinkronisasi program dengan visi dan misinya saat kampanye lalu.
"Kita pelajari postur anggarannya. Tentu harus ada penyesuaian-penyesuaian. Mungkin di tahun 2019 kita baru bisa maksimal. Untuk sementara, kita gunakan sumber daya yang ada. Tetapi, saya pastikan pelayanan publik dan pembangunan di Purwakarta akan berjalan dengan baik," ujarnya.
Bupati Purwakarta perempuan pertama ini diketahui tengah mengandung dua bulan. Dia memastikan, kondisi itu tidak akan membuat kinerjanya kendor sebagai Bupati Purwakarta.
Anne mengaku sudah berkonsultasi dengan dokter kandungan terkait hal tersebut. Hasilnya, dia hanya diminta menjaga pola makan. Terkait aktivitas, dokter tidak menyarankan agar dia membatasinya. "Semua normal. Jadi, saya pastikan aktivitas sebagai bupati tidak akan terganggu. Ya, kalau mual dan mabok sedikit mah wajar ya, itu mah biasa," katanya.
(amm)