Tanaman Vertical Garden Mati, Ratusan Juta Anggaran APBD KBB Sia-Sia
A
A
A
PADALARANG - Program pembuatan dan penataan taman dengan konsep vertical garden yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bandung Barat (KBB) melalui Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) dinilai sia-sia. Sebab, semua tanaman hias menggantung dalam kantung plastik yang bermotifkan tulisan 'Bandung Barat' yang dibuat pada 2015 dengan anggaran Rp130 juta itu mati akibat minimnya pemeliharaan.
Salah satunya seperti yang terlihat di bawah jembatan Tol Purbaleunyi, di wilayah Cimareme, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang sudah tak menyisakan tanamannya lagi. Vertical garden di tempat tersebut hanya menyisakan rangka besi usang sehingga justru menimbulkan kesam kumuh.
Padahal awalnya tujuan dari taman vertikal itu untuk menambah estetika di kawasan yang merupakan gerbang masuk menuju kompleks Pemda KBB, di Ngamprah. "Sayang anggaran ratusan juta jadi sia-sia, karena tanaman hias yang pada di tempel pada dinding itu semuanya kini mati tidak tersisa," terang seorang warga Kampung Cempaka, Desa Cimareme, Dudi (41) kepada SINDOnews, Senin (17/9/2018).
Dia menilai, pada awal taman ini dibuat kondisinya sangat asri. Bahkan sejumlah pedagang yang awalnya berada di bawah jembatan tol itu juga turut ditertibkan. Spanduk larangan berjualan dipasang untuk menghindari kembalinya para pedagang ke bawah jembatan.
Namun, kondisi itu hanya terjadi beberapa bulan saja, karena setelahnya kawasan tersebut kembali semrawut dan kumuh. "Kalau sekarang ya kembali kumuh. Apalagi tanamam gantung semuanya pada mati sementara bekas-bekasnya masih terlihat dan ditumbuhi rumput ilalang," tuturnya.
Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) KBB, Lia Yulia mengakui, pembangunan taman vertikal di Cimareme kurang berhasil. Ada dua faktor utama yang menjadi penyebabnya, pemeliharaan belum optimal dan kesadaran masyarakat yang kurang memiliki terhadap aset daerah. "Saya akui, pembangunan taman vertikal kurang berhasil," ucapnya.
Ke depan pihaknya akan mencari solusi agar tanaman di vertical garden ini bisa hidup dan bertahan lama. Seperti yang terdapat di taman vertikal Kompleks Perumahan Kota Baru Parahyangan tanamannya bisa tumbuh sehat.
Pada tahun ini pihaknya sedang mengadakan beberapa kegiatan penataan taman. Di antaranya taman di area pemda senilai Rp173,4 juta, taman di plasa upacara senilai Rp173,4 juta, taman di Jalan Raya Padalarang senilai Rp200 juta, dan taman Alun-alun Lembang senilai Rp200 juta.
Salah satunya seperti yang terlihat di bawah jembatan Tol Purbaleunyi, di wilayah Cimareme, Kabupaten Bandung Barat (KBB), yang sudah tak menyisakan tanamannya lagi. Vertical garden di tempat tersebut hanya menyisakan rangka besi usang sehingga justru menimbulkan kesam kumuh.
Padahal awalnya tujuan dari taman vertikal itu untuk menambah estetika di kawasan yang merupakan gerbang masuk menuju kompleks Pemda KBB, di Ngamprah. "Sayang anggaran ratusan juta jadi sia-sia, karena tanaman hias yang pada di tempel pada dinding itu semuanya kini mati tidak tersisa," terang seorang warga Kampung Cempaka, Desa Cimareme, Dudi (41) kepada SINDOnews, Senin (17/9/2018).
Dia menilai, pada awal taman ini dibuat kondisinya sangat asri. Bahkan sejumlah pedagang yang awalnya berada di bawah jembatan tol itu juga turut ditertibkan. Spanduk larangan berjualan dipasang untuk menghindari kembalinya para pedagang ke bawah jembatan.
Namun, kondisi itu hanya terjadi beberapa bulan saja, karena setelahnya kawasan tersebut kembali semrawut dan kumuh. "Kalau sekarang ya kembali kumuh. Apalagi tanamam gantung semuanya pada mati sementara bekas-bekasnya masih terlihat dan ditumbuhi rumput ilalang," tuturnya.
Kepala Bidang Pertamanan dan Pemakaman pada Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) KBB, Lia Yulia mengakui, pembangunan taman vertikal di Cimareme kurang berhasil. Ada dua faktor utama yang menjadi penyebabnya, pemeliharaan belum optimal dan kesadaran masyarakat yang kurang memiliki terhadap aset daerah. "Saya akui, pembangunan taman vertikal kurang berhasil," ucapnya.
Ke depan pihaknya akan mencari solusi agar tanaman di vertical garden ini bisa hidup dan bertahan lama. Seperti yang terdapat di taman vertikal Kompleks Perumahan Kota Baru Parahyangan tanamannya bisa tumbuh sehat.
Pada tahun ini pihaknya sedang mengadakan beberapa kegiatan penataan taman. Di antaranya taman di area pemda senilai Rp173,4 juta, taman di plasa upacara senilai Rp173,4 juta, taman di Jalan Raya Padalarang senilai Rp200 juta, dan taman Alun-alun Lembang senilai Rp200 juta.
(wib)