Dishub Jawa Barat Sebut Jalur Cikidang Laik Dilalui
A
A
A
SUKABUMI - Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar menyebut Jalur Cikidang, Jalan Raya penghubung Cibadak-Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, lokasi kecelakaan dua bus pada Sabtu 8 September 2018, laik dilalui kendaraan. Dishub juga menyatakan, pihaknya telah memasang kelengkapan jalan, seperti rambu, penerangan, dan marka.
"(Lokasi kecelakaan jalur Cikidang) ini jalan Provinsi Jabar. Kami sudah memasang fasilitas kelengkapan jalan, seperti PJU, marka dan lain-lain di Jalur Cibadak-Palabuhanratu, Sukabumi," kata Kadishub Jabar Dedi Taufik, Minggu (9/9/2018).
Selain itu, ujar Dedi, Dishub rutin menggelar program pemeriksaan berkala ramp check di tempat "rawan", termasuk jalur Cikidang. "Ramp check di Jabar dilakukan setiap week end. Di Subang, ke arah Ciwidey, Cianjur kami lakukan, Jagorawi, dan Sukabumi juga sama.
Hampir setiap Minggu dilakukan di luar pengujian kendaraan bermotor setiap enam bulan yang dilakukan Dishub di kabupaten/kota," ujar dia.
Kadishub menuturkan, kecelakaan bus Wisata Transport B 7025 SGA yang menewaskan 23 orang di Cikidang, Sukabumi diduga karena bus tak laik jalan. Jika terbukti, pihak perusahaan akan diberikan sanksi tegas, mulai dari adminsitrasi hingga pidana.
Bus yang mengalami kecelakaan terindikasi tidak melakukan pemeriksaan kelaikan dalam dua tahun terakhir.
"Bus dari Tangerang. Terdaftar di buku induk pengujian 2014. Mobil ini terakhir melakukan pengujian pada 2016. Artinya, sudah empat kali (pemeriksaan bus per enam bulan) ini tidak dilakukan. Lalu, catatan antara mobil dengan KIR Ini berbeda," tutur Kadishub.
Namun, ungkap dia, pembuktian penyebab kecelakaan akan ditentukan berdasarkan hasil di olah TKP. Ada tiga kemungkinan, apakah kecelakaan terjadi karena faktor jalan, faktor kendaraan atau human error.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, kecelakaan dua bus diduga disebabkan oleh rem yang tidak berfungsi baik. Selain itu, sopir tidak memahami medan Jalur Cikidang-Palabuhanratu.
Polres Sukabumi, kata Nasriadi, tidak merekomendasikan jalur Cikidang dilalui bus dan truk, terutama pada malam. Selain penerangan sangat minim, kawasan ini masih hutan, banyak belokan tajam, dan terdapat jurang cukup dalam di kanan kiri jalan.
"Cikidang-Palabuhanratu ini jalur alternatif dan lebih dekat ke Pelabuhanratu. Namun kami tidak merekomendasikan jalur ini untuk dilalui terutama pada malam hari," kata Nasriadi dihubungi SINDOnews.
"(Lokasi kecelakaan jalur Cikidang) ini jalan Provinsi Jabar. Kami sudah memasang fasilitas kelengkapan jalan, seperti PJU, marka dan lain-lain di Jalur Cibadak-Palabuhanratu, Sukabumi," kata Kadishub Jabar Dedi Taufik, Minggu (9/9/2018).
Selain itu, ujar Dedi, Dishub rutin menggelar program pemeriksaan berkala ramp check di tempat "rawan", termasuk jalur Cikidang. "Ramp check di Jabar dilakukan setiap week end. Di Subang, ke arah Ciwidey, Cianjur kami lakukan, Jagorawi, dan Sukabumi juga sama.
Hampir setiap Minggu dilakukan di luar pengujian kendaraan bermotor setiap enam bulan yang dilakukan Dishub di kabupaten/kota," ujar dia.
Kadishub menuturkan, kecelakaan bus Wisata Transport B 7025 SGA yang menewaskan 23 orang di Cikidang, Sukabumi diduga karena bus tak laik jalan. Jika terbukti, pihak perusahaan akan diberikan sanksi tegas, mulai dari adminsitrasi hingga pidana.
Bus yang mengalami kecelakaan terindikasi tidak melakukan pemeriksaan kelaikan dalam dua tahun terakhir.
"Bus dari Tangerang. Terdaftar di buku induk pengujian 2014. Mobil ini terakhir melakukan pengujian pada 2016. Artinya, sudah empat kali (pemeriksaan bus per enam bulan) ini tidak dilakukan. Lalu, catatan antara mobil dengan KIR Ini berbeda," tutur Kadishub.
Namun, ungkap dia, pembuktian penyebab kecelakaan akan ditentukan berdasarkan hasil di olah TKP. Ada tiga kemungkinan, apakah kecelakaan terjadi karena faktor jalan, faktor kendaraan atau human error.
Sementara itu, Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan, kecelakaan dua bus diduga disebabkan oleh rem yang tidak berfungsi baik. Selain itu, sopir tidak memahami medan Jalur Cikidang-Palabuhanratu.
Polres Sukabumi, kata Nasriadi, tidak merekomendasikan jalur Cikidang dilalui bus dan truk, terutama pada malam. Selain penerangan sangat minim, kawasan ini masih hutan, banyak belokan tajam, dan terdapat jurang cukup dalam di kanan kiri jalan.
"Cikidang-Palabuhanratu ini jalur alternatif dan lebih dekat ke Pelabuhanratu. Namun kami tidak merekomendasikan jalur ini untuk dilalui terutama pada malam hari," kata Nasriadi dihubungi SINDOnews.
(sms)