Pasar Gedebage Terbakar, Ridwan Kamil Minta PT Ginanjar Tanggung Jawab
A
A
A
BANDUNG - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil meminta PT Ginanjar sebagai pengelola Pasar Induk Gedebage bertanggung jawab atas kebakaran yang kembali menghanguskan ratusan kios di pasar itu. Emil mengatakan, Pasar Induk Gedebage dikelola swasta, yakni PT Ginanjar. Dia menyesalkan pengelolaan pasar jauh dari profesional. Pihak pengelola tak mengindahkan soal keamanan dan keselamatan pedagang. Akibatnya, Pasar Gedebage kembali terbakar untuk kesekian kalinya.
Sebagai Wali Kota, Emil meminta PT Ginanjar untuk bertangungjawab terhadap para konsumen (para pedagang), meningkatkan standar operasional keamanan dan kenyamanan pasar.
"Pertama tanggung jawab terhadap konsumen karena rata-rata pedagang membeli Rp50 juta sampai Rp70 juta per kios tapi tanpa kelengkapan safety. Padahal kalau api kecil, harusnya bisa dipadamkan dengan alat pemadam kecil. Tabung pemadam harusnya disediakan oleh pihak swasta. Saya menyesalkan tata cara pihak swasta ini jauh dari safety," kata Emil saat berkunjung ke Pasar Induk Gedebage didampingi Kepala PD Pasar Kota Bandung Rijal Faisal dan Kepala Diskar PB Kota Bandung Ferdy Ligaswara, Selasa (4/9/2018).
Emil mengemukakan, lahan luas di Gedebage terbagi dua. Sebagian lahan milik PD Pasar yang menjadi wilayah hukum Pemerintah Kota Bandung, sebagian lagi lahan Pasar Induk Gedebage yang dikelola swasta. "Kebakaran-kebakaran yang terjadi beberapa kali itu selalu di pasar milik swasta," ujar Emil. (Baca Juga: Pasar Gedebage Bandung Kembali Terbakar, Ratusan Kios Ludes
Selain bertanggung jawab terhadap pedagang, Emil juga meminta PT Ginanjar menertibkan para pedagang kaki lima di sekitar pasar. "Jangan hanya mengejar duit, ekonomi, tetapi mengabaikan keselamatan pedagang," kata pria yang sebelumnya berprofesi arsitek ini.
Pascakebakaran, ungkap Emil, langkah sementara yang akan dilakukan Pemkot Bandung, Emil merelokasi para pedagang dengan membuka lahan sementara di kawasan yang dikelola PD Pasar. Meski begitu, relokasi hanya untuk para pemilik kios yang menjadi korban kebakaran tersebut. "Relokasi tidak diperuntukan bagi para pedagang kaki lima," ungkap Emil.
Sementara itu, Kepala PD Pasar Kota Bandung Rijal Faisal menyatakan, terdapat 219 kios yang terbakar pada kebakaran hebat pada Senin 3 September 2018 petang. PD Pasar akan mendirikan posko pengaduan untuk para pedagang yang kiosnya terbakar guna dilakukannya pendataan.
"Insya Allah kami dari PD pasar mewakili pemerintah all out membantu pedagang meskipun sebenarnya semua ini (tanggung jawab) ada di PT Ginanjar," kata Rijal.
Pantauan di Pasar Induk Gedebage, tampak para pedagang yang kiosnya terbakar, membersihkan puing-puing sisa kios. Para pedagang itu pun mencari barang dagangan yang masih bisa diselamatkan. (Baca Juga: Api yang Membakar Pasar Gedebage Diduga Berasal dari Bakaran Sampah(amm)
Sebagai Wali Kota, Emil meminta PT Ginanjar untuk bertangungjawab terhadap para konsumen (para pedagang), meningkatkan standar operasional keamanan dan kenyamanan pasar.
"Pertama tanggung jawab terhadap konsumen karena rata-rata pedagang membeli Rp50 juta sampai Rp70 juta per kios tapi tanpa kelengkapan safety. Padahal kalau api kecil, harusnya bisa dipadamkan dengan alat pemadam kecil. Tabung pemadam harusnya disediakan oleh pihak swasta. Saya menyesalkan tata cara pihak swasta ini jauh dari safety," kata Emil saat berkunjung ke Pasar Induk Gedebage didampingi Kepala PD Pasar Kota Bandung Rijal Faisal dan Kepala Diskar PB Kota Bandung Ferdy Ligaswara, Selasa (4/9/2018).
Emil mengemukakan, lahan luas di Gedebage terbagi dua. Sebagian lahan milik PD Pasar yang menjadi wilayah hukum Pemerintah Kota Bandung, sebagian lagi lahan Pasar Induk Gedebage yang dikelola swasta. "Kebakaran-kebakaran yang terjadi beberapa kali itu selalu di pasar milik swasta," ujar Emil. (Baca Juga: Pasar Gedebage Bandung Kembali Terbakar, Ratusan Kios Ludes
Selain bertanggung jawab terhadap pedagang, Emil juga meminta PT Ginanjar menertibkan para pedagang kaki lima di sekitar pasar. "Jangan hanya mengejar duit, ekonomi, tetapi mengabaikan keselamatan pedagang," kata pria yang sebelumnya berprofesi arsitek ini.
Pascakebakaran, ungkap Emil, langkah sementara yang akan dilakukan Pemkot Bandung, Emil merelokasi para pedagang dengan membuka lahan sementara di kawasan yang dikelola PD Pasar. Meski begitu, relokasi hanya untuk para pemilik kios yang menjadi korban kebakaran tersebut. "Relokasi tidak diperuntukan bagi para pedagang kaki lima," ungkap Emil.
Sementara itu, Kepala PD Pasar Kota Bandung Rijal Faisal menyatakan, terdapat 219 kios yang terbakar pada kebakaran hebat pada Senin 3 September 2018 petang. PD Pasar akan mendirikan posko pengaduan untuk para pedagang yang kiosnya terbakar guna dilakukannya pendataan.
"Insya Allah kami dari PD pasar mewakili pemerintah all out membantu pedagang meskipun sebenarnya semua ini (tanggung jawab) ada di PT Ginanjar," kata Rijal.
Pantauan di Pasar Induk Gedebage, tampak para pedagang yang kiosnya terbakar, membersihkan puing-puing sisa kios. Para pedagang itu pun mencari barang dagangan yang masih bisa diselamatkan. (Baca Juga: Api yang Membakar Pasar Gedebage Diduga Berasal dari Bakaran Sampah(amm)