3 Pria Diduga LGBT dan 2 PSK Terjaring Razia di Hotel Bukittinggi

BUKITTINGGI - Dua orang wanita diduga pekerja seks komersial dan tiga pria diduga anggota kelompok LGBT terjaring razia ketentraman dan ketertiban umum Satpol Pamong Praja saat menginap pada sejumlah hotel di Kota Bukittinggi, Sumatera Barat, Kamis dinihari (23/8/2018). Saat diperiksa kelimanya yang mengaku dari luar kota dan tidak memiliki kartu identitas.

Di dalam kamar nomor 303 salah satu penginapan di Jalan Ahmad Yani petugas memeriksa tiga pemuda yang tidak memiliki kartu identitas. Kepada petugas ketiganya mengaku mahasiswa dari luar daerah sengaja memanfaatkan liburan idul adha di kota ini. Namun karena tidak memiliki identitas dan gelagat yang mencurigakan dan diduga anggota kelompok LGBT ketiganya lalu digiring ke Kantor Dinas Satpol PP.

Kepala Dinas Satpol PP Kota Bukittinggi Syafnir menyebutkan, Pemerintah Kota Bukititngi saat ini giat menggelar operasi mengantisipasi informasi yang beredar di media sosial bahwa mulai maraknya kelompok LGBT dan cinta sesama jenis yang memanfaatkan hotel-hotel dan penginapan di kota ini untuk berkumpul dan berbuat asusila.

Razia dilanjutkan ke hotel di Jalan Yos Sudarso Benteng Fort De Kock dimana di salah satu kamar petugas mendapati dua wanita tanpa identitas.

Salah satu diantaranya mencoba mengelabui petugas dengan pura-pura tidur. Petugas mengenalinya sebagai wanita tuna susila karena beberapa kali razia sebelumnya pernah terjaring.

Para pelaku yang terjaring diduga melanggar Perda Nomor 3 tahun 2015 tentang ketentraman dan ketertiban umum dengan sanksi membayar biaya penegakan perda masing-masing Rp1 juta.

Razia yang digelar sejak pukul 23.00 ini berakhir pukul 02.00 Kamis dini hari setelah pendataan identitas dan pemeriksaan intensif terhadap pelaku di Kantor Dinas Satpol PP.