Jadi Khatib Salat Id Bupati Sleman Ajak Warga Tingkatkan Solidaritas
A
A
A
SLEMAN - Bupati Sleman Sri Purnomo dan keluarga melaksanakan Salat Idul Adha 1439 H di lapangan SMPN 1 Sleman, Jalan Bhayangkara No 27 Medari, Sleman Rabu (22/8/2018). Rubuan warga Sleman juga melakukannya di tempat ini hingga memenuhi lapangan tersebut. Sri Purnomo bukan hanya mengikuti salat Idul Adha, namun juga menjadi
khatib.
Sri Purnomo dalam khutbahnya mengajak masyarakat untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa serta mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah. Termasuk meningkatkan solidaritas kepada sesama.
Terutama yang membutuhkan bantuan dan terkena musibah. Terlebih momen berkurban merupakan manifestasi dari mendekatkan diri, saling berbagi dan peduli.
“Semangat bersyukur harus kita dorong. Terlebih Idul Adha ini bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Mari kita isi dengan kegiatan yang positif membawa kemanfaatan pada masyarakat,” kata Sri Purnomo.
Untuk itu, Sri Purnomo mengimbau agar hasil infak saat salat Idul Adha di Sleman nantinya dikumpulkan dan disalurkan kepada korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengumpulanya akan dikoordinir Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Sleman. Sehingga
untuk penyalurannya secara kolektif.
“Penyaluran bantuan tersebut sebagai rasa solidaritas pada saudara di luar daerah yang saat ini sedang terkena musibah,” paparnya.
Ketua Panitia Salat Idul Adha 1439 H di Lapangan SMP N 1 Sleman, Edi Nurwiyanto mengatakan bahwa dari perolehan total infak sebesar Rp24.014.800. Jumlah tersebut, 60% akan disumbangkan untuk korban gempa Lombok.
“Ini sudah menjadi kesepakatan panitia untuk meringankan saudara-saurara kita yang ada di Lombok dan kami juga akan menjalankan arahan Bupati Sleman untuk mengumpulkan menjadi satu bantuan dari hasil infak tersebut,” tandasnya.
khatib.
Sri Purnomo dalam khutbahnya mengajak masyarakat untuk senantiasa meningkatkan iman dan takwa serta mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah. Termasuk meningkatkan solidaritas kepada sesama.
Terutama yang membutuhkan bantuan dan terkena musibah. Terlebih momen berkurban merupakan manifestasi dari mendekatkan diri, saling berbagi dan peduli.
“Semangat bersyukur harus kita dorong. Terlebih Idul Adha ini bertepatan dengan HUT Kemerdekaan Republik Indonesia. Mari kita isi dengan kegiatan yang positif membawa kemanfaatan pada masyarakat,” kata Sri Purnomo.
Untuk itu, Sri Purnomo mengimbau agar hasil infak saat salat Idul Adha di Sleman nantinya dikumpulkan dan disalurkan kepada korban gempa bumi di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pengumpulanya akan dikoordinir Panitia Hari Besar Islam (PHBI) Sleman. Sehingga
untuk penyalurannya secara kolektif.
“Penyaluran bantuan tersebut sebagai rasa solidaritas pada saudara di luar daerah yang saat ini sedang terkena musibah,” paparnya.
Ketua Panitia Salat Idul Adha 1439 H di Lapangan SMP N 1 Sleman, Edi Nurwiyanto mengatakan bahwa dari perolehan total infak sebesar Rp24.014.800. Jumlah tersebut, 60% akan disumbangkan untuk korban gempa Lombok.
“Ini sudah menjadi kesepakatan panitia untuk meringankan saudara-saurara kita yang ada di Lombok dan kami juga akan menjalankan arahan Bupati Sleman untuk mengumpulkan menjadi satu bantuan dari hasil infak tersebut,” tandasnya.
(sms)