Ini Upaya Pemkot Salatiga Tangani Permasalahan Remaja

Senin, 20 Agustus 2018 - 22:00 WIB
Ini Upaya Pemkot Salatiga...
Ini Upaya Pemkot Salatiga Tangani Permasalahan Remaja
A A A
SALATIGA - Plh Wali Kota Salatiga, Jawa Tengah, Muh Haris menilai anak remaja usia antara 10 hingga 24 tahun rentan terhadap permasalahan yang kompleks, mulai dari perilaku seks pranikah, penyalahgunaan narkotika dan zat adiktif lainnya, nikah dini serta penularan HIV-AIDS serta penyakit menular seksual lainnya. Permasalahan ini harus diantisipasi sejak dini agar remaja di Salatiga terhidar dari perilaku menyimpang.

"Guna menekan terjadinya permasalahan yang kompleks di kalangan anak remaja, Pemkot Salatiga terus melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran remaja menganai permasalah tersebut. Program generasi berencana (genre) juga terus disosialisasikan dan dikampanyekan, salah satunya melalui kegiatan lomba kependudukan," katanya saat membuka Lomba Paduan Suara, Pidato Kependudukan, Nge-rap dan Duta Genre (generasi berencana) yang digelar Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana di Pendapa Pakuwon Pemkot Salatiga, Senin (20/8/2018).

Dalam kesempatan tersebut, Muh Haris mengingatkan kepada para peserta lomba agar tidak terjebak atau terbawa arus pergaulan yang tidak baik supaya terhindar dari permasalahan seperti perilaku seks pranikah, penyalahgunaan narkotika dan penularan penyakit menular seksual. "Jaga diri dan pandai-pandailah dalam bergaul. Belajarlah yang tekun dan raihlah prestasi yang membanggakan," ucapnya.

Sementara itu, lomba paduan suara, pidato kependudukan, nge-rap dan Duta Genre (generasi berencana) diikuti oleh sebanyak 500 remaja yang berasal dari 28 Pusat Informasi Konseling (PIK).

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Salatiga Sri Sarwanti mengatakan, lomba ini digelar dalam rangka sosialisasi program genre. "Lomba ini diperuntukkan bagi kelompok PIK yang tugas utamanya adalah sebagai wadah bagi para pelajar sampai mahasiswa untuk mendapat pelayanan informasi dan konseling kesehatan reproduksi remaja," ujarnya.

Sekretaris BKKBN Provinsi Jateng Erna Sulistyowati yang hadir dalam acara tersebut berpesan kepada generasi muda untuk menolak tiga hal yaitu nikah dini, seks pranikah dan penyalahgunaan napza. "Tugas utama kita adalah mengajarkan remaja menjadi generasi emas dengan pola hidup sehat. Selain itu saya mengimbau generasi muda untuk selalu aktif bermasyarakat karena banyak pelajaran yang bisa diperoleh dari bermasyarakat," katanya.
(amm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1424 seconds (0.1#10.140)