Sumur Kering, Warga Kendal Terpaksa Beli Air Bersih
A
A
A
KENDAL - Beberapa sumur warga di empat desa di Kecamatan Patebon, Kendal, Jawa Tengah mulai mengering. Untuk memenuhi kebutuhan memasak warga terpaksa mengandalkan sumber air yang masih tersisa. Mereka harus mengeluarkan uang untuk membeli air bersih yang diambil secara bergantian dengan warga lainnya.
Satu-satunya sumber air yang masih tersisa air bersih berada di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kendal. Sumber air ini menjadi harapan warga Desa Wonosari, Kumpulrejo, Bangunsari, dan Kartika Jaya yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sisa air di sumur terasa asin sehingga warga hanya memanfaatkannya untuk mencuci dan mandi.
Untuk mendapatkan air bersih warga harus bergantian mengambil air dari sumber di depan Lapas Terbuka. Mereka diwajibkan membayar Rp3.000 untuk setiap jerikan air.
Lantaran banyak yang membutuhkan, segelintir warga juga menjual kembali air bersih tersebut kepada warga lain yang tidak sempat pergi ke sumber air yang dibeli dari sumber air di depan Lapas Terbuka Kendal. Tentunya dengan harga lebih mahal.
"Saya mengambil air dari sumur umum lalu dijual kembali kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya Sumari, penjual air bersih warga Kumpulrejo, Patebon, Senin (12/7/2018).
Sementara itu, penjaga sumur umum, Rohanah menuturkan sumur dibuka mulai subuh sampai pukul 18.00 WIB. "Kebanyakaan orang mengambil air pada pagi hari dan sore hari," kata pengelola sumur, Rohanah.
Satu-satunya sumber air yang masih tersisa air bersih berada di depan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Terbuka Kendal. Sumber air ini menjadi harapan warga Desa Wonosari, Kumpulrejo, Bangunsari, dan Kartika Jaya yang mulai kesulitan mendapatkan air bersih. Sisa air di sumur terasa asin sehingga warga hanya memanfaatkannya untuk mencuci dan mandi.
Untuk mendapatkan air bersih warga harus bergantian mengambil air dari sumber di depan Lapas Terbuka. Mereka diwajibkan membayar Rp3.000 untuk setiap jerikan air.
Lantaran banyak yang membutuhkan, segelintir warga juga menjual kembali air bersih tersebut kepada warga lain yang tidak sempat pergi ke sumber air yang dibeli dari sumber air di depan Lapas Terbuka Kendal. Tentunya dengan harga lebih mahal.
"Saya mengambil air dari sumur umum lalu dijual kembali kepada masyarakat yang membutuhkan," katanya Sumari, penjual air bersih warga Kumpulrejo, Patebon, Senin (12/7/2018).
Sementara itu, penjaga sumur umum, Rohanah menuturkan sumur dibuka mulai subuh sampai pukul 18.00 WIB. "Kebanyakaan orang mengambil air pada pagi hari dan sore hari," kata pengelola sumur, Rohanah.
(amm)