Brigade Alsintan Dikerahkan untuk Tingkatkan Produksi Pertanian di Kobar
A
A
A
PANGKALAN BUN - Untuk mengatisipasi kesulitan para petani dalam mengolah lahan pertanian di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Kalimantan Tengah, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Kobar mengerahkan Brigade Alat Mesin Pertanian (Alsintan). Ini merupakan upaya pemenuhan kebutuhan tenaga pengolahan tanah sekaligus meningkatkan minat generasi muda pada dunia pertanian.
"Brigade Alsintan merupakan tim yang memonitor penggunaan alsintan setiap harinya. Brigade akan memonitor jika ada alsintan yang tidak optimal maka alat dipindah ke kelompok tani tetangganya," ujar Kabid Prasana dan Sarana Penyuluhan (PSP) DTPHP Kobar Suryati kepada MNC Media, di ruang kerjanya, Rabu (1/8/2018).
Ia mengatakan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha tani. Sejak tahun 2017, DTPHP Kobar telah menyiapkan Brigade Alsintan pra dan pascapanen sebagai upaya modernisasi melalui mekanisasi pertanian.
"Hampir setiap tahunnya para kelompok tani diberi bantuan dari pusat peralatan pertanian seperti hand tractor atau mobil traktor. Jika bantuan tersebut tidak dipergunakan secara maksimal maka akan sia-sia. Oleh karena itu Brigade Alsintan inilah nantinya yang akan memantau para petani dalam penggunaannya," jelasnya.
Ia mengatakan, ini dilakukan untuk menjalankan visi misi Pemkab Kobar dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan pada masa mendatang. "Brigade Alsitan nantinya memiliki jaringan komunikasi melalui WhatsApp Group untuk memantau mobilitas traktor. Tiap brigade memonitor beberapa unit traktor di tiap kelompok tani, dengan demikian peralatan akan lebih optimal kerjanya, lahan tergarap lebih luas dan efisiensi waktu petani lebih maksimal."
Ia mengatakan, konsep dasar mekanisasi pertanian harus diusahakan optimal antara tujuan pertumbuhan dan pemerataan, sehingga tujuan mekanisasi pertanian dapat tercapai.
"Selain untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja bidang pertanian, pemanfaatan mekanisasi diharapkan mampu untuk mempercepat proses budidaya dan pascapanen yang efektif dan efisien," pungkasnya.
"Brigade Alsintan merupakan tim yang memonitor penggunaan alsintan setiap harinya. Brigade akan memonitor jika ada alsintan yang tidak optimal maka alat dipindah ke kelompok tani tetangganya," ujar Kabid Prasana dan Sarana Penyuluhan (PSP) DTPHP Kobar Suryati kepada MNC Media, di ruang kerjanya, Rabu (1/8/2018).
Ia mengatakan, hal ini dilakukan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas usaha tani. Sejak tahun 2017, DTPHP Kobar telah menyiapkan Brigade Alsintan pra dan pascapanen sebagai upaya modernisasi melalui mekanisasi pertanian.
"Hampir setiap tahunnya para kelompok tani diberi bantuan dari pusat peralatan pertanian seperti hand tractor atau mobil traktor. Jika bantuan tersebut tidak dipergunakan secara maksimal maka akan sia-sia. Oleh karena itu Brigade Alsintan inilah nantinya yang akan memantau para petani dalam penggunaannya," jelasnya.
Ia mengatakan, ini dilakukan untuk menjalankan visi misi Pemkab Kobar dalam mewujudkan swasembada dan ketahanan pangan pada masa mendatang. "Brigade Alsitan nantinya memiliki jaringan komunikasi melalui WhatsApp Group untuk memantau mobilitas traktor. Tiap brigade memonitor beberapa unit traktor di tiap kelompok tani, dengan demikian peralatan akan lebih optimal kerjanya, lahan tergarap lebih luas dan efisiensi waktu petani lebih maksimal."
Ia mengatakan, konsep dasar mekanisasi pertanian harus diusahakan optimal antara tujuan pertumbuhan dan pemerataan, sehingga tujuan mekanisasi pertanian dapat tercapai.
"Selain untuk mengatasi kekurangan tenaga kerja bidang pertanian, pemanfaatan mekanisasi diharapkan mampu untuk mempercepat proses budidaya dan pascapanen yang efektif dan efisien," pungkasnya.
(zik)