Peringatan Hari Anak Nasional, Solo Raih Empat Penghargaan
A
A
A
SOLO - Pemerintah Kota (Pemkot) Solo, Jawa Tengah meraih empat penghargaan saat puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di Surabaya. Masing-masing penghargaan atas Inisiator Pembentukan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan Terpadu Perempuan dan Anak Solo (PTPAS), serta Kota Layak Anak (KLA) kategori Utama. Sedangkan dua lainnya diberikan kepada Wali Kota atas Pembinaan Forum Anak terbaik dan terinspiratif, dan Forum Anak Pelopor Kesehatan Utama dari Dafa Award 2018.
Empat penghargaan diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Simbise kepada Wakil Wali Solo Achmad Purnomo. "Sekarang target Solo untuk meraih predikat KLA tinggal selangkah lagi karena kategori utama KLA berhasil dipertahankan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2APM) Solo, Widdi Srihanto, Selasa (24/7/2018). Penghargaan yang disabet menjadi pelecut untuk ditingkatkan di masa mendatang.
Ada lima tahapan peringkat bagi kota/kabupaten bisa ditetapkan sebagai kota layak anak. Yakni dimulai dari pratama, madya, nindya, utama dan KLA. Dengan meraih predikat utama, maka tingggal selangkah lagi untuk ditingkatkan menjadi KLA. "Memang tidak mudah meraih predikat KLA. Di Solo masih ada beberapa persoalan yang mengganjal," katanya.
Di antaranya belum bebas iklan rokok. Salah satu prasyarat meraih predikat KLA adalah bebas asap rokok di kantor pelayanan publik, maupun iklan rokok. Iklan rokok meliputi seluruh iklan media, termasuk media massa lokal, baik cetak maupun elektronik. Persoalannya menjadi kompleks ketika iklan rokok dinilai sebagai sumber pendapatan yang besar.
Hal lainnya adalah penanganan anak jalanan. Pemkot telah berulang kali berkordinasi dengan daerah lain untuk penanganan anak jalanan. "Keberadaan anak jalanan juga masuk dalam indikator penilaian KLA," katanya.
Empat penghargaan diserahkan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Simbise kepada Wakil Wali Solo Achmad Purnomo. "Sekarang target Solo untuk meraih predikat KLA tinggal selangkah lagi karena kategori utama KLA berhasil dipertahankan," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP2APM) Solo, Widdi Srihanto, Selasa (24/7/2018). Penghargaan yang disabet menjadi pelecut untuk ditingkatkan di masa mendatang.
Ada lima tahapan peringkat bagi kota/kabupaten bisa ditetapkan sebagai kota layak anak. Yakni dimulai dari pratama, madya, nindya, utama dan KLA. Dengan meraih predikat utama, maka tingggal selangkah lagi untuk ditingkatkan menjadi KLA. "Memang tidak mudah meraih predikat KLA. Di Solo masih ada beberapa persoalan yang mengganjal," katanya.
Di antaranya belum bebas iklan rokok. Salah satu prasyarat meraih predikat KLA adalah bebas asap rokok di kantor pelayanan publik, maupun iklan rokok. Iklan rokok meliputi seluruh iklan media, termasuk media massa lokal, baik cetak maupun elektronik. Persoalannya menjadi kompleks ketika iklan rokok dinilai sebagai sumber pendapatan yang besar.
Hal lainnya adalah penanganan anak jalanan. Pemkot telah berulang kali berkordinasi dengan daerah lain untuk penanganan anak jalanan. "Keberadaan anak jalanan juga masuk dalam indikator penilaian KLA," katanya.
(amm)