Anggota DPD Kunjungi TMMD di Lembata
A
A
A
KUPANG - Dua wakil rakyat dari Senayan yakni Ahmad Yohan (Anggota DPR/MPR) dan Syafrudin Atasoge (Anggota DPD) berkunjung ke lokasi kegiatan TMMD ke-102 di Desa Kolipadan, Kecamatan Ile Ape, Lembata NTT.
Di Lokasi kegiatan TMMD itu, dua wakil rakyat berbaur bersama masyarakat sekaligus mengajak masyarakat agar tetap menjaga jatidiri. "Jangan sampai kita kehilangan jatidiri bangsa yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa ini,” ajak Ahmad Yohan saat berdialog dengan ratusan masyarakat Desa Kolipadan di lokasi kegiatan TMMD, Senin (23/7/2018).
Hal senada diungkapkan Anggota DPD Syafrudin Atasoge. Menurutnya bahwa semua stakeholder harus solid karena negara Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku, ras. Jangan sampai terpecah belah hanya karena hal sepele.
"Pegang teguh Bhinneka Tunggal Ika walaupun kita berbeda baik adat istiadat, agama dan suku kita tetap dalam bingkai NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara kita,” pesannya.
Program TMMD merupakan program dari TNI yang bertujuan meningkatkan dan menyetarakan pembangunan fisik agar setara dengan daerah lainnya di Indonesia. Sedangkan sasaran non-fisik adalah melakukan berbagai sosialisasi kepada generasi muda agar lebih memahami empat konsensus tersebut.
Dandim 1624 Flotim mencontohkan, wilayah NKRI yang begitu luas mempunyai SDA yang sangat besar. Sehingga menjadi rebutan negara lain untuk menguasi Indonesia yang saat ini dikenal dengan perang Proxi War.
"Perang yang tidak terlihat aktor tetapi secara massif melemahkan sendi-sendi kehidupan seperti penyalahgunaan narkoba, kelangkaan energi, kesulitan ekonomi, perkembangan energi tidak sesuai dengan populasi dunia dan lain-lain,” jelas Letkol Inf Komang Agus MP.
Dandim Flores Timur berharap kaum muda saat ini lebih menguasai empat konsensus nasional. Empat Konsensus nasional yang dimaksud adalah meliputi UUD, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena merupakan identitas diri bangsa.
Di Lokasi kegiatan TMMD itu, dua wakil rakyat berbaur bersama masyarakat sekaligus mengajak masyarakat agar tetap menjaga jatidiri. "Jangan sampai kita kehilangan jatidiri bangsa yang telah diwariskan oleh para pendiri bangsa ini,” ajak Ahmad Yohan saat berdialog dengan ratusan masyarakat Desa Kolipadan di lokasi kegiatan TMMD, Senin (23/7/2018).
Hal senada diungkapkan Anggota DPD Syafrudin Atasoge. Menurutnya bahwa semua stakeholder harus solid karena negara Indonesia terdiri dari berbagai agama, suku, ras. Jangan sampai terpecah belah hanya karena hal sepele.
"Pegang teguh Bhinneka Tunggal Ika walaupun kita berbeda baik adat istiadat, agama dan suku kita tetap dalam bingkai NKRI dan Pancasila sebagai dasar negara kita,” pesannya.
Program TMMD merupakan program dari TNI yang bertujuan meningkatkan dan menyetarakan pembangunan fisik agar setara dengan daerah lainnya di Indonesia. Sedangkan sasaran non-fisik adalah melakukan berbagai sosialisasi kepada generasi muda agar lebih memahami empat konsensus tersebut.
Dandim 1624 Flotim mencontohkan, wilayah NKRI yang begitu luas mempunyai SDA yang sangat besar. Sehingga menjadi rebutan negara lain untuk menguasi Indonesia yang saat ini dikenal dengan perang Proxi War.
"Perang yang tidak terlihat aktor tetapi secara massif melemahkan sendi-sendi kehidupan seperti penyalahgunaan narkoba, kelangkaan energi, kesulitan ekonomi, perkembangan energi tidak sesuai dengan populasi dunia dan lain-lain,” jelas Letkol Inf Komang Agus MP.
Dandim Flores Timur berharap kaum muda saat ini lebih menguasai empat konsensus nasional. Empat Konsensus nasional yang dimaksud adalah meliputi UUD, Pancasila, Bhineka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) karena merupakan identitas diri bangsa.
(rhs)