Tertimpa Pohon Berusia Ratusan Tahun, Situs Makam Sunan Giri Rusak

Jum'at, 20 Juli 2018 - 18:36 WIB
Tertimpa Pohon Berusia Ratusan Tahun, Situs Makam Sunan Giri Rusak
Tertimpa Pohon Berusia Ratusan Tahun, Situs Makam Sunan Giri Rusak
A A A
GRESIK - Sebuah pohon berusia ratusan tahun di komplek Makam Sunan Giri, Gresik, Jawa Timur tumbang. Tidak ada korban jiwa, namun batang pohon tersebut merusak beberapa situs makam salah satu Wali Songo itu.

Informasi yang dimpun, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 04.05 WIB. Saat itu kawasan komplek makam masih sepi pengunjung, termasuk di sekitar pohon yang lokasinya berada tidak jauh dari pintu masuk sisi Selatan.

Seorang warga Giri, Kebomas, Gresik bernama Zamrodi (50) menyatakan, saat itu dirinya hendak menunaikan Salat Subuh di Masjid dekat lokasi. Sebelum menjalankan salat, tiba-tiba mendengar suara seperti pohon roboh. Setelah dilihat, ternyata pohon berukuran besar roboh yang lokasinya di dekat pintu masuk.

"Untungnya saat itu tidak ada orang. Pohon itu hanya menimpa dua mobil yang tengah parkir. Mobilnya, rusak di bagian kaca samping kanan dan bodi," ujarnya, Jumat (20/7/2018).

Akibat pohon tumbang itu, akses pintu masuk ke makam ditutup sementara untuk melakukan evakuasi. Sampai sore ini masih dilakukan pembersihan bekas robohnya pohon yang diperkirakan usianya 400 tahun itu. Bahkan, beberapa situs ikut mengalami kerusakan.

Kepalasi Seksi Purbakala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Gresik Khairil Anwar menyatakan, tidak ada cagar budaya yang rusak. Hanya beberapa sarana yang mengalami kerusakan. Sebab, yang mengalami kerusakan tergolong bangunan baru semua dan bukan cagar budaya.

"Pohon tersebut usianya sudah ratusan tahun. Namun, kami belum bisa memastikan kapan pohon asam itu ditanam. Membutuhkan ahli botanikal atau ahli dibidang tanaman. Perkiraan warga sekitar antara 300-400 tahunan," ujarnya.

Selanjutnya, batang pohon yang sudah dipotong menjadi beberapa bagian kemudian diangkut menggunakan truk. Pangkal pohon yang melintang di tengah anak tangga utama diseret ke bawah menggunakan mobil doubel kabin. "Karena diameternya cukup besar. Jadi harus ditarik dengan mobil," pungkas Khairil Anwar.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6060 seconds (0.1#10.140)