Usai Geledah Kamar Wali Kota Blitar, KPK Tenteng Kunci Brankas
A
A
A
KOTA BLITAR - KPK kembali mengembangkan pemeriksaan di Kota Blitar. Disaksikan pegawai Pemkot Blitar, KPK menggeledah kamar Wali Kota Blitar Muh Samanhudi Anwar, Selasa (17/7/2018).
Di ruangan yang berlokasi di rumah dinas wali kota Jalan Syodanco Soeprijadi 18 Kota Blitar itu, satu dari enam orang penyidik KPK terlihat membawa kunci lemari penyimpan uang (brankas).
"Yang diperiksa kamar pribadi (Muh Samanhudi Anwar). Petugas (KPK) membawa kunci brankas," tutur Kasi Trantibkum Satpol PP Kota Blitar, Adam Bachtiar kepada wartawan.
Dalam penggeledahan itu Adam diminta menjadi saksi. Penyidik KPK juga menghadirkan Kabag Umum Pemkot Blitar Ninuk Sisworini. Penggeledahan dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap."Selain saya dan bagian umum, ajudan juga diminta datang untuk menyaksikan," sebut Adam.
Penggeledahan berlangsung sekitar satu setengah jam. Penyidik fokus di dalam kamar pribadi Samanhudi. Tidak diketahui pasti apa yang dicari. Menurut Adam sejak 1 Juli 2018 rumah dinas yang ditempati Samanhudi Anwar tidak lagi berpenghuni.
Pascaoperasi tangkap tangan (OTT) pada 6 Juni 2018 yang berujung ditahannya Samanhudi Anwar sebagai tersangka penerima suap, rumah dinas wali kota praktis kosong. Pemkot Blitar juga menghentikan fasilitas untuk keluarga Samanhudi Anwar.
Namun, kata Adam, sejumlah aset Samanhudi, yakni beberapa mobil dan barang masih berada di rumah dinas. "Sebab untuk memindahkan dari rumah dinas harus atas persetujuan yang punya," beber Adam.
Seperti diketahui Wali Kota Blitar Muh Samanhudi ditetapkan sebagai tersangka penerima suap proyek pembangunan infrastruktur pendidikan (gedung SMPN 03) senilai Rp23 miliar. Dalam OTT KPK 6 Juni 2018 lalu Samanhudi diduga menerima fee Rp1,5 miliar dari kontraktor proyek Susilo Prabowo alias Embun. Selain Samanhudi dan Embun, penyidik KPK juga menahan Bambang (kurir) dari unsur swasta.
Di ruangan yang berlokasi di rumah dinas wali kota Jalan Syodanco Soeprijadi 18 Kota Blitar itu, satu dari enam orang penyidik KPK terlihat membawa kunci lemari penyimpan uang (brankas).
"Yang diperiksa kamar pribadi (Muh Samanhudi Anwar). Petugas (KPK) membawa kunci brankas," tutur Kasi Trantibkum Satpol PP Kota Blitar, Adam Bachtiar kepada wartawan.
Dalam penggeledahan itu Adam diminta menjadi saksi. Penyidik KPK juga menghadirkan Kabag Umum Pemkot Blitar Ninuk Sisworini. Penggeledahan dijaga ketat aparat kepolisian bersenjata lengkap."Selain saya dan bagian umum, ajudan juga diminta datang untuk menyaksikan," sebut Adam.
Penggeledahan berlangsung sekitar satu setengah jam. Penyidik fokus di dalam kamar pribadi Samanhudi. Tidak diketahui pasti apa yang dicari. Menurut Adam sejak 1 Juli 2018 rumah dinas yang ditempati Samanhudi Anwar tidak lagi berpenghuni.
Pascaoperasi tangkap tangan (OTT) pada 6 Juni 2018 yang berujung ditahannya Samanhudi Anwar sebagai tersangka penerima suap, rumah dinas wali kota praktis kosong. Pemkot Blitar juga menghentikan fasilitas untuk keluarga Samanhudi Anwar.
Namun, kata Adam, sejumlah aset Samanhudi, yakni beberapa mobil dan barang masih berada di rumah dinas. "Sebab untuk memindahkan dari rumah dinas harus atas persetujuan yang punya," beber Adam.
Seperti diketahui Wali Kota Blitar Muh Samanhudi ditetapkan sebagai tersangka penerima suap proyek pembangunan infrastruktur pendidikan (gedung SMPN 03) senilai Rp23 miliar. Dalam OTT KPK 6 Juni 2018 lalu Samanhudi diduga menerima fee Rp1,5 miliar dari kontraktor proyek Susilo Prabowo alias Embun. Selain Samanhudi dan Embun, penyidik KPK juga menahan Bambang (kurir) dari unsur swasta.
(vhs)