Pemkot Bandung Panggil PT Ginanjar Bahas Nasib Pedagang Gedebage
A
A
A
BANDUNG - Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bakal memanggil pengelola Pasar Gedebage, PT Ginanjar untuk memastikan para pedagang korban kebakaran tidak terzolimi dan bisa segera kembali jualan. Menurut Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial, dua hari pascakebakaran Pasar Gedebage, belum ada upaya koordinasi dari PT Ginanjar kepada Pemkot Bandung. Padahal, koordinasi diperlukan untuk mencari solusi secepatnya bagi para pedagang.
"Saya ke sini (Pasar Gedebage) ingin ketemu pengelola PT Ginanjar. Tapi belum ada. Nanti saya akan panggil mereka, undang mereka ke Pemkot. Intinya, saya ingin dapat penjelasan dari mereka," kata Oded saat memantau Pasar Gedebage, Selasa (17/7/2018).
Pemanggilan PT Ginanjar, kata dia, untuk mendengarkan bagaimana pedagang difasilitasi. Karena, selama puluhan tahun mereka telah menjual kawasan tersebut kepada para pedagang. "Yang terpenting, jangan sampai pedagang terzolimi. Ada kepastian kepada pedagang," ujarnya.
Ketika Oded melakukan komunikasi dengan pedagang, dia mendengar mereka berencana berjualan di jalan dekat kios yang terbakar. Namun Oded, mewanti-wanti agar itu tidak dilaksanakan karena jalan merupakan fasilitas umum.
"Sebaiknya dia datang dulu ke kami. Koordinasi dengan kita. Apalagi PD Pasar masih punya lahan. Kalau ngobrol dengan pemkot kan bisa cari solusi seperti apa. Intinya, pedagang harus segera jualan lagi," kata Oded.
Pantauan SINDOnews di lapangan, hingga hari ini pedagang masih membiarkan sisa-sisa barang yang terbakar. Belum ada tanda-tanda mereka akan berjualan kembali. Beberapa kios bahkan masih mengeluarkan asap. Diperkirakan, ada 116 kios yang terdiri dari 600 los terbakar pada Minggu (15/7/2018).
"Saya ke sini (Pasar Gedebage) ingin ketemu pengelola PT Ginanjar. Tapi belum ada. Nanti saya akan panggil mereka, undang mereka ke Pemkot. Intinya, saya ingin dapat penjelasan dari mereka," kata Oded saat memantau Pasar Gedebage, Selasa (17/7/2018).
Pemanggilan PT Ginanjar, kata dia, untuk mendengarkan bagaimana pedagang difasilitasi. Karena, selama puluhan tahun mereka telah menjual kawasan tersebut kepada para pedagang. "Yang terpenting, jangan sampai pedagang terzolimi. Ada kepastian kepada pedagang," ujarnya.
Ketika Oded melakukan komunikasi dengan pedagang, dia mendengar mereka berencana berjualan di jalan dekat kios yang terbakar. Namun Oded, mewanti-wanti agar itu tidak dilaksanakan karena jalan merupakan fasilitas umum.
"Sebaiknya dia datang dulu ke kami. Koordinasi dengan kita. Apalagi PD Pasar masih punya lahan. Kalau ngobrol dengan pemkot kan bisa cari solusi seperti apa. Intinya, pedagang harus segera jualan lagi," kata Oded.
Pantauan SINDOnews di lapangan, hingga hari ini pedagang masih membiarkan sisa-sisa barang yang terbakar. Belum ada tanda-tanda mereka akan berjualan kembali. Beberapa kios bahkan masih mengeluarkan asap. Diperkirakan, ada 116 kios yang terdiri dari 600 los terbakar pada Minggu (15/7/2018).
(amm)