Dinas PPKBP3A Siapkan Posko Pengaduan Bullying Orientasi Siswa Baru

Senin, 16 Juli 2018 - 13:42 WIB
Dinas PPKBP3A Siapkan Posko Pengaduan Bullying Orientasi Siswa Baru
Dinas PPKBP3A Siapkan Posko Pengaduan Bullying Orientasi Siswa Baru
A A A
PADALARANG - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPKBP3A) Kabupaten Bandung Barat (KBB), siap menerima pengaduan siswa yang dibullying pada masa orientasi siswa baru. Hal ini seiring dengan telah masuknya masa pelajaran baru sekolah 2018-2019 yang biasanya kerap diwarnai aksi bullying dari kakak kelas terhadap adik kelasnya terutama siswa baru.

"Kami bersama Dinas Pendidikan sudah berikrar untuk menghapus aksi bullying dalam masa orientasi siswa baru. Jika ada siswa yang jadi korban, silakan lapor ke kami (PPKBP3A) dan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) KBB untuk ditindaklanjuti," kata Kepala Dinas PPKBP3A KBB, Asep Wahyu FS kepada SINDOnews.com di Ngamprah, Senin (16/7/2018).

Menurut dia, pada orientasi siswa adalah adalah masa yang rawan terhadap bullying. Sebab fase ini merupakan fase awal untuk mengenal lingkungan fisik di sekolah, budaya, personal sekolah, dll. Kondisi itu yang dikhawatirkam memunculkan tindakan tidak terpuji dari kakak kelas, terlebih saat pengawasan dari guru dan pembinanya tidak ada.

Asep menyebutkan, kriteria bullying terhadap siswa itu bisa berupa kata-kata verbal yang menghina bahkan mencaci maki, tugas-tugas yang tidak rasional, gaya busana seperti rambut yangg dikepang dengan pita berwarna warni, menggunakan kaus kaki beda warna kiri dan kanan, hingga berupa tindakan kekerasan fisik. Sebagai pimpinan OPD yg menangani perlindungan anak di KBB dirinya berharap pihak sekolah bisa mengendalikan tindakan panitia orientasi dan siswa senior untuk tidak melakukan tindak kekerasan terhadap fisik dan psikhis terhadap siswa baru.

"Tindakan kekerasan dan bullying pada masa orientasi siswa ini akan berefek negatif pada perkembangan psikologis anak bahkan lebih jauh bisa menimbulkan cedera fisik," tuturnya.

Dia menyarankan, sebaiknya mencari metode yang lebih kreatif sehingga dapat memungkinkan bisa menggali kreativitas siswa. Para orang tua, komite sekolah, dewan pendidikan, serta masyarakat umum juga diharapkan turut melakukan pengawasan terhadap jalannya masa orientasi siswa baru ini.

Jangan ragu untuk menegur pihak sekolah apabila ditemukan praktik tak terpuji selama proses tersebut karena ini demi kebaikan bersama. "Kami siapkan posko pengaduan dan akan menindaklanjutinya sesuai dengan norma yang berlaku," pungkasnya.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9118 seconds (0.1#10.140)