Krisis Air Bersih Makin Parah, Droping Air dari Kejari Sragen Diserbu warga
A
A
A
SRAGEN - Akibat dilanda kekeringan yang berkepanjangan di wilayah Sragen, ratusan warga di beberapa desa di Kecamatan Tangen harus menunggu bantuan droping untuk bisa mencukupi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Krisis air itu juga membuat bantuan droping dari Kejaksaan Negeri (Kajari) Sragen, Kamis (12/7/2018) langsung diserbu puluhan warga di wilayah krisis air bersih di Dukuh Glagah, Desa Dukuh Tangen. Puluhan warga bahkan sudah rela antre sejak pagi dengan menyiapkan ember, kelenting dan bak air, menunggu kedatangan mobil droping.
Menurut Paryati warga Glagah RT 31 Desa Dukuh, sudah hampir dua bulan ini, air susah. “Sumur sudah kering, kalau pun ada airnya harus menggali belik di sungai yang sudah mengering. Itu pun keluarnya cuma sedikit. Hampir setiap tahun kalau musim kemarau begini. Datangnya bantuan droping air bersih dari kejaksaan, langsung kita serbu,” kata Paryati.
Sementara itu Kajari Sragen Muh Sumartono mengatakan, 12 tangki air itu digelontorkan untuk wilayah krisis air di dua desa yakni Dukuh dan Katelan.
Bantuan air bersih itu digagas sebagai rangkaian pembukaan Hari Bhakti Adhyaksa ke-58 tahun 2018 yang akan jatuh pada 22 Juli mendatang. Penyerahan bantuan kemarin didampingi semua Kasi, Dirut PDAM bersama Muspika Tangen.
“Setiap tahun memang kita rutin memberikan bantuan. Hanya saja wujudnya kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kemarin kita survei ternyata banyak yang kekeringan dan butuh air bersih, makanya hari ini kita droping air bersih, ” paparnya di sela penyerahan bantuan droping di Dukuh Glagah, Dukuh, Tangen.
Menurutnya, aksi bakti sosial itu selain untuk meringankan beban masyarakat, juga sebagai wujud kepedulian aparat penegak hukum. Lantas sinergitas dengan institusi lain seperti militer, kepolisian dan seluruh elemen masyarakat, juga menjadi hal yang penting dilakukan oleh kejaksaan.
Kades Dukuh, Alif Murwantoro mengapresiasi kepedulian Kejari Sragen yang membantu droping air di wilayahnya. Dia menyebut ada 400 KK di 4 RT di desanya yang hampir setiap tahun di musim kemarau, selalu dihantui problem krisis air bersih.
“Disini sumber air susah, sumur juga kering. Hampir tiap tahun mulai bulan enam sampai 10 kalau kemarau mesti kekurangan air bersih. Makanya kami berterimakasih hari ini dibantu dari Kejaksaan Negeri Sragen,” tandasnya.
Krisis air itu juga membuat bantuan droping dari Kejaksaan Negeri (Kajari) Sragen, Kamis (12/7/2018) langsung diserbu puluhan warga di wilayah krisis air bersih di Dukuh Glagah, Desa Dukuh Tangen. Puluhan warga bahkan sudah rela antre sejak pagi dengan menyiapkan ember, kelenting dan bak air, menunggu kedatangan mobil droping.
Menurut Paryati warga Glagah RT 31 Desa Dukuh, sudah hampir dua bulan ini, air susah. “Sumur sudah kering, kalau pun ada airnya harus menggali belik di sungai yang sudah mengering. Itu pun keluarnya cuma sedikit. Hampir setiap tahun kalau musim kemarau begini. Datangnya bantuan droping air bersih dari kejaksaan, langsung kita serbu,” kata Paryati.
Sementara itu Kajari Sragen Muh Sumartono mengatakan, 12 tangki air itu digelontorkan untuk wilayah krisis air di dua desa yakni Dukuh dan Katelan.
Bantuan air bersih itu digagas sebagai rangkaian pembukaan Hari Bhakti Adhyaksa ke-58 tahun 2018 yang akan jatuh pada 22 Juli mendatang. Penyerahan bantuan kemarin didampingi semua Kasi, Dirut PDAM bersama Muspika Tangen.
“Setiap tahun memang kita rutin memberikan bantuan. Hanya saja wujudnya kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Kemarin kita survei ternyata banyak yang kekeringan dan butuh air bersih, makanya hari ini kita droping air bersih, ” paparnya di sela penyerahan bantuan droping di Dukuh Glagah, Dukuh, Tangen.
Menurutnya, aksi bakti sosial itu selain untuk meringankan beban masyarakat, juga sebagai wujud kepedulian aparat penegak hukum. Lantas sinergitas dengan institusi lain seperti militer, kepolisian dan seluruh elemen masyarakat, juga menjadi hal yang penting dilakukan oleh kejaksaan.
Kades Dukuh, Alif Murwantoro mengapresiasi kepedulian Kejari Sragen yang membantu droping air di wilayahnya. Dia menyebut ada 400 KK di 4 RT di desanya yang hampir setiap tahun di musim kemarau, selalu dihantui problem krisis air bersih.
“Disini sumber air susah, sumur juga kering. Hampir tiap tahun mulai bulan enam sampai 10 kalau kemarau mesti kekurangan air bersih. Makanya kami berterimakasih hari ini dibantu dari Kejaksaan Negeri Sragen,” tandasnya.
(sms)