PT Wika Belum Bayar Rp19 Miliar ke Sub kontraktor, Tol Soroja Terancam Ditutup
A
A
A
BANDUNG - Arus kendaraan di jalan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), Jawa Barat terancam terganggu pada Kamis (12/7/2018). Pasalnya, sejumlah vendor sub kontraktor proyek pembangunan Tol Soroja akan menggelar aksi unjuk rasa di pintu tol sepanjang 11,5 kilometer yang menghubungkan Kota dan Kabupaten Bandung tersebut.
Aksi para vendor subkontraktor itu digelar karena PT Wika belum membayar hasil pekerjaan mereka selama proyek pembangunan jalan tol berlangsung mencapai Rp19 miliar. Puluhan perwakilan 13 vendor yang dikoordinir PT Citra Bangun Selaras (CBS) akan menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka pada Kamis (12/7/2018).
Tadi sore, Selasa (10/7/2018), mereka memasang spanduk tuntutan yang ditujukam kepada PT Wika di gerbang eksit Tol Soroja di Soreang, Kabupaten Bandung. Spanduk itu bertuliskan, "Mulai tanggal 12 Juli 2018, Perjalanan Anda Akan Terganggu. Mohon maaf ada aksi unjuk rasa penyelesaian pembayaran pekerjaan proyek jalan Tol Soroja" dan "Wika Bayar lah Hasil Pekerjaan Kami!!!".
Bahkan, para vendor subkontraktor mengancam menutup pintu Tol Soroja jika PT Wika tak segera membayar hasil pekerjaan mereka pada Kamis (12/7/2018). Direktur PT CBS Eri Rusman mengatakan, pihaknya telah menghadiri beberapa kali rapat mediasi dengan PT Wika.
Para vendor pun telah melaksanakan saran yang disampaikan PT Wika. Namun hingga kini, pihak PT Wika belum juga memenuhi kewajibannya membayar hasil pekerjaan para vendor subkontraktor senilai Rp19 miliar lebih. Padahal, vendor subkontraktor telah melaksanakan kewajibannya berupa pekerjaan pembelian tanah dan pengurugan lahan, serta pekerjaan lainnya.
“Akibat hasil pekerjaan belum dibayar, banyak perusahaan vendor subkontraktor kolaps atau gulung tikar. Mereka terpaksa menjual aset untuk membayar upah para pekerja dan tagihan ke bank. Sebab, sebagian besar mereka menggunakan modal kerja dari pinjaman bank. Makanya kami menggelar aksi unjuk rasa ini,” kata Eri di pintu eksit Tol Soroja.
Bahkan, ujar Eri, tak sedikit pekerja proyek Tol Soroja yang dipekerjakan oleh vendor subkontraktor tak bisa menyekolahkan anak mereka karena gaji mereka belum dibayar akibat vendor mengalami kesulitan dana. Pembangunan jalan Tol Soroja yang megah, menyebabkan pengusaha lokal rugi. Sementara, kontraktor PT Wika tidak peduli.
“Alasan mereka tak mau segera membayar karena hitung-hitungan volume pekerjaan. Menurut saya itu cuma alasan mereka. Dari 13 vendor subkontraktor yang terlibat dalam proyek ini, ada delapan yang belum dibayar. Kamis lusa kami akan menutup akses pintu Tol Soroja jika PT Wika tak segera membayar hasil pekerjaan kami. Jadi tolonglah, jangan sampai pengusaha-pengusaha kecil seperti kami mati karena belum dibayar,” ujar Eri.
Salah satu pengusaha vendor subkontraktor Tol Soroja, Eddie Soesetya Sulaksana menuturkan, akibat PT Wika belum membayar hasil pekerjaan, mereka bakal menghancurkan para pengusaha di Kabupaten Bandung. “Kami bangga jalan Tol Soroja sudah bisa digunakan. Namun hati kami dan keluarga menjerit, karena proyek jalan Tol Soroja justru membuat usaha kami bangkrut karena PT Wika yang mempekerjakan kami belum bayar hasil pekerjaan,” tutur Eddie.
Dia berharap PT CLMJ, operator Tol Soroja, menteri BUMN, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menegur PT Wika agar segera bayar utang kepada vendor subkontraktor.
Aksi para vendor subkontraktor itu digelar karena PT Wika belum membayar hasil pekerjaan mereka selama proyek pembangunan jalan tol berlangsung mencapai Rp19 miliar. Puluhan perwakilan 13 vendor yang dikoordinir PT Citra Bangun Selaras (CBS) akan menyuarakan aspirasi dan tuntutan mereka pada Kamis (12/7/2018).
Tadi sore, Selasa (10/7/2018), mereka memasang spanduk tuntutan yang ditujukam kepada PT Wika di gerbang eksit Tol Soroja di Soreang, Kabupaten Bandung. Spanduk itu bertuliskan, "Mulai tanggal 12 Juli 2018, Perjalanan Anda Akan Terganggu. Mohon maaf ada aksi unjuk rasa penyelesaian pembayaran pekerjaan proyek jalan Tol Soroja" dan "Wika Bayar lah Hasil Pekerjaan Kami!!!".
Bahkan, para vendor subkontraktor mengancam menutup pintu Tol Soroja jika PT Wika tak segera membayar hasil pekerjaan mereka pada Kamis (12/7/2018). Direktur PT CBS Eri Rusman mengatakan, pihaknya telah menghadiri beberapa kali rapat mediasi dengan PT Wika.
Para vendor pun telah melaksanakan saran yang disampaikan PT Wika. Namun hingga kini, pihak PT Wika belum juga memenuhi kewajibannya membayar hasil pekerjaan para vendor subkontraktor senilai Rp19 miliar lebih. Padahal, vendor subkontraktor telah melaksanakan kewajibannya berupa pekerjaan pembelian tanah dan pengurugan lahan, serta pekerjaan lainnya.
“Akibat hasil pekerjaan belum dibayar, banyak perusahaan vendor subkontraktor kolaps atau gulung tikar. Mereka terpaksa menjual aset untuk membayar upah para pekerja dan tagihan ke bank. Sebab, sebagian besar mereka menggunakan modal kerja dari pinjaman bank. Makanya kami menggelar aksi unjuk rasa ini,” kata Eri di pintu eksit Tol Soroja.
Bahkan, ujar Eri, tak sedikit pekerja proyek Tol Soroja yang dipekerjakan oleh vendor subkontraktor tak bisa menyekolahkan anak mereka karena gaji mereka belum dibayar akibat vendor mengalami kesulitan dana. Pembangunan jalan Tol Soroja yang megah, menyebabkan pengusaha lokal rugi. Sementara, kontraktor PT Wika tidak peduli.
“Alasan mereka tak mau segera membayar karena hitung-hitungan volume pekerjaan. Menurut saya itu cuma alasan mereka. Dari 13 vendor subkontraktor yang terlibat dalam proyek ini, ada delapan yang belum dibayar. Kamis lusa kami akan menutup akses pintu Tol Soroja jika PT Wika tak segera membayar hasil pekerjaan kami. Jadi tolonglah, jangan sampai pengusaha-pengusaha kecil seperti kami mati karena belum dibayar,” ujar Eri.
Salah satu pengusaha vendor subkontraktor Tol Soroja, Eddie Soesetya Sulaksana menuturkan, akibat PT Wika belum membayar hasil pekerjaan, mereka bakal menghancurkan para pengusaha di Kabupaten Bandung. “Kami bangga jalan Tol Soroja sudah bisa digunakan. Namun hati kami dan keluarga menjerit, karena proyek jalan Tol Soroja justru membuat usaha kami bangkrut karena PT Wika yang mempekerjakan kami belum bayar hasil pekerjaan,” tutur Eddie.
Dia berharap PT CLMJ, operator Tol Soroja, menteri BUMN, dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) segera menegur PT Wika agar segera bayar utang kepada vendor subkontraktor.
(rhs)