Sleman Berangkatkan 1.221 Calhaj, Tertua Berusia 87 Tahun
A
A
A
SLEMAN - Kabupaten Sleman, DIY, tahun 2018 akan memberangkatkan 1.221 calon jamaah haji (calhaj). Dari jumlah itu, terbagi dalam empat kelompok terbang (kloter) yaitu kloter 21 SOC 359 orang, kloter 25 SOC 360 orang, kloter 26 SOC 358 orang, dan kloter 27 SOC 144 orang.
Tercatat untuk calhaj tertua atas nama Djuminem Amar Redjo (87), warga Gedongan Lor, Wedomartani, Ngemplak dan calhaj termuda atas nama Raihan Nuradi Suwarjono (19) warga Gamplong, Sumber Rahayu, Moyudan.Mereka akan diberangkatkan mulai tanggal 22-24 Juli 2018 dan untuk kepulangannya mulai 3- 5 September 2018. Baik keberangkatan dan kepulangan akan dipusatkan di Masjid Agung Sleman. Pemberangkatan dan kepulangan direncanakan akan dilepas dan diterima bupati dan jajaran Forkompimda Sleman.
Kasi Haji dan Umrah kantor kementerian agama (Kemenag) Sleman, Ujang Sihabudin mengatakan, untuk memberikan pelayanan yang prima kepada calhaj, terus melakukan inovasi baik hal teknis maupun regulasi. Di antaranya dengan memberlakukan kebijakan pelimpahan kursi haji yang meninggal dunia pada ahli waris.
“Tahun ini ada 3 jamaah yang meninggal dan dilimpahkan pada ahli waris. Ahli waris diprioritaskan berangkat tahun depan," papar ujang saat pamitan Calhaj Sleman di pendopo rumah dinas bupati setempat, Selasa (10/7/2018).
Menurut Ujang, dengan inovasi tersebut diharapkan indeks kepuasaan pelaksanaan ibadah haji tahun 2018 mencapai di atau 85% atau meningkat dibandingkan tahun 20170 yaitu 84,5%.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, menunaikan haji bukan saja ibadah, namun juga sebagai duta bangsa. Karena itu, calhaj Sleman harus ikhlas dan sesuai dengan sikap orang Indonesa yang berbudaya, bermartabat dan menjunjung etika berada di Arab Saudi.
Tercatat untuk calhaj tertua atas nama Djuminem Amar Redjo (87), warga Gedongan Lor, Wedomartani, Ngemplak dan calhaj termuda atas nama Raihan Nuradi Suwarjono (19) warga Gamplong, Sumber Rahayu, Moyudan.Mereka akan diberangkatkan mulai tanggal 22-24 Juli 2018 dan untuk kepulangannya mulai 3- 5 September 2018. Baik keberangkatan dan kepulangan akan dipusatkan di Masjid Agung Sleman. Pemberangkatan dan kepulangan direncanakan akan dilepas dan diterima bupati dan jajaran Forkompimda Sleman.
Kasi Haji dan Umrah kantor kementerian agama (Kemenag) Sleman, Ujang Sihabudin mengatakan, untuk memberikan pelayanan yang prima kepada calhaj, terus melakukan inovasi baik hal teknis maupun regulasi. Di antaranya dengan memberlakukan kebijakan pelimpahan kursi haji yang meninggal dunia pada ahli waris.
“Tahun ini ada 3 jamaah yang meninggal dan dilimpahkan pada ahli waris. Ahli waris diprioritaskan berangkat tahun depan," papar ujang saat pamitan Calhaj Sleman di pendopo rumah dinas bupati setempat, Selasa (10/7/2018).
Menurut Ujang, dengan inovasi tersebut diharapkan indeks kepuasaan pelaksanaan ibadah haji tahun 2018 mencapai di atau 85% atau meningkat dibandingkan tahun 20170 yaitu 84,5%.
Bupati Sleman Sri Purnomo mengatakan, menunaikan haji bukan saja ibadah, namun juga sebagai duta bangsa. Karena itu, calhaj Sleman harus ikhlas dan sesuai dengan sikap orang Indonesa yang berbudaya, bermartabat dan menjunjung etika berada di Arab Saudi.
(rhs)