Minahasa Penyangga Cabai dan Bawang Merah

Minggu, 08 Juli 2018 - 09:30 WIB
Minahasa Penyangga Cabai...
Minahasa Penyangga Cabai dan Bawang Merah
A A A
MINAHASA - Minahasa, salah satu kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memiliki potensi luar biasa dalam pengembangan cabai dan bawang merah, khusunya di wilayah kaki Gunung Sopotan. Hamparan tanah yang subur di kabupaten ini mendukung untuk pengembangan tanaman hortikultura tersebut. Selain itu, sumber air yang cukup berasal dari Danau Tondano.

Lokasinya yang berbatasan langsung dengan ibu kota Provinsi Sulawesi Utara, mempermudah Kabupaten Minahasa memasok cabai dan bawang merah ke Kota Manado dan sekitarnya, sehingga kebutuhan cabai dan bawang merah untuk masyarakat Sulut dapat terpenuhi dari hasil lokal.

Kadis Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Novly Wowiling mengatakan, Sulut sangat prosfektif dalam pengembangan kawasan hortikultura. Kawasan MODASI yang meliputi Kecamatan Mondoinding (minsel), Modayag (Bolaang Mongondow Timur), Passi (Bolaang Mongondow) bisa mencapai 12.000 Ha.

Selain itu, kawasan lainnya yang potensial adalah kawasan kaki Gunung Soputan seluas 500 hektare (ha) meliputi Kecamatan Tompaso Barat dan Langoan Barat.

“Dengan potensi yang dimiliki oleh Sulawesi Utara ini, kami siap mengamankan pengembangan kawasan hortikultura khususnya menjaga stabilisasi pasokan aneka cabai dan bawang merah serta siap menyukseskan swasembada bawang putih 2021 seperti yang diamanahkan Bapak Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman,” kata Novly.

Menurut Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Minahasa, Elke, bahwa produksi aneka cabai pada tahun 2016 mencapai 3.382 ton dan meningkat 25% pada tahun 2017 menjadi 4.229 ton. Luas panen aneka cabai pada tahun 2017 sebesar 535 hektar. Sementara pada bulan April 2018, ketersediaan aneka cabai di Minahasa mencapai 190 ton, sedangkan pada bulan Mei 76 ton.

“Kondisi ini mampu menyuplai cabai sebesar 20% dari jumlah produksi aneka cabai di Sulawesi Utara. Ini menandakan bahwa Minahasa secara umum telah mampu memenuhi kebutuhan cabai local. Bahkan bisa menjadi penyangga wilayah Sulawesi Utara,” ungkapnya.

Sementara untuk bawang merah, sepanjang tahun 2017 tercatat produksi bawang merah di Minahasa sebesar 1.698 ton. Luas panennya sebesar 263 hektar, meningkat 5,62% dari tahun sebelumnya.

“Minahasa merupakan produsen bawang merah terbesar di Sulawesi Utara. Produksinya tahun 2017 menyumbang 59% dari produksi bawang merah Sulawesi Utara. Varietas yang dominan ditanam oleh petani kami adalah Super Philips dan Batu Ijo. Ini potensi yang sangat besar, harus terus didukung untuk dikembangkan,” tutur Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian Minahasa.

Ditambahkan oleh Elke bahwa lokasi sentra cabai dan bawang merah di Minahasa tersebar di beberapa kecamatan yaitu Kecamatan Tombulu, Langowan Barat, dan Langowan Timur, sedangkan sentra bawang merah berada di Kecamatan Tompaso Barat dan Tompaso.

Kementerian Pertanian ikut berperan serta dalam pengembangan cabai dan bawang merah di Minahasa melalui alokasi dana APBN. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Prihasto Setyanto menyebutkan, alokasi APBN di Kabupaten Minahasa pada 3 tahun terakhir yaitu untuk cabai rawit 190 Ha dan bawang merah 255 Ha. Selain di Kabupaten Minahasa, dana APBN pada 3 tahun terakhir juga dialokasikan di Kota Tomohon yaitu untuk cabai rawit 110 Ha dan Cabai besar 60 Ha.

Salah satu petani cabai dan bawang merah di Minahasa mengungkapkan, ketersediaan cabai dan bawang merah di Minahasa Selatan tercukupi. Bahkan pada saat Idul Fitri lalu, harga cabai dan bawang merah tetap stabil tidak mengalami kenaikan. H-1 lebaran, harga cabai merah keriting berada pada Rp15 ribu, sedangkan harga bawang merah tetap stabil Rp 20 ribu.

Menurut Dicky, Ketua Kelompok Tani Berkat Anugerah di Kelurahan Tataran Dua Kec Tondano selatan, kelompok binaannya mengembangkan aneka cabai dan bawang seluas 20 Ha. “Harga aneka cabai, CRM Rp40 ribu, cabai merah keriting Rp20 ribu, bawang merah Rp 20 ribu. Kami siap menyangga pasokan dan ketersediaan aneka cabai dan bawang merah untuk wilayah Sulawesi Utara,” ungkapnya.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4733 seconds (0.1#10.140)