Korban Tewas Tenggelamnya KM Lestari Maju Jadi 20 Orang

Selasa, 03 Juli 2018 - 22:17 WIB
Korban Tewas Tenggelamnya KM Lestari Maju Jadi 20 Orang
Korban Tewas Tenggelamnya KM Lestari Maju Jadi 20 Orang
A A A
SELAYAR - Kapal Motor (KM) Lestari Maju yang melayani penyeberangan rute Pelabuhan Tanjung Bira dan Pamatata Selayar bocor dan nyaris tenggelam di Perairan Pa’baddilan, Desa Bongaya, Kecamatan Bontomatene, Kepulauan Selayar, Rabu (3/7/2018).

Namun karena panik, puluhan penumpang terpaksa melompat ke laut. Hingga tadi malam korban tewas terus bertambah, bahkan hingga pukul 22.40 Wita tadi malam, korban tewas ditemukan sudah mencapai 20 orang, satu orang belum diketahui identitasnya dari 139 orang yang sedang berlayar menuju Kepulauan Selayar.

Informasi yang dihimpun SINDOnews menyebutkan, KM Lestari berangkat dari pelabuhan Bira menuju Pamatata pukul 10.00 Wita. Tiba-tiba dalam perjalanan air masuk di Dek kapal pada pukul 13.00 Wita atau sekira tiga jam perjalanan.

Awak KM mencoba memompa air namun tidak berhasil dan air masuk yang menyebabkan kapal miring dan akhirnya penumpang berebut life jacket. Beberapa penumpang memilih meninggalkan kapal dengan melompat, selanjutnya kapal diarahkan ke pulau terdekat dan berhasil kandas pukul 13.30 Wita.

Kapolres Kepulauan Selayar, AKBP Syamsu Ridwan mengatakan, korban meninggal telah dievakuasi ke aula rumah singgah Pantai Pa’boddian, dan selanjutnya dijemput ambulans menuju RSUD KH Hayyung Selayar.

Evakuasi dan pencarian terhadap korban masih terus dilakukan oleh tim gabungan Polres, TNI, Basarnas, PMI, Pol PP, Dinkes dan warga. Hanya saja, ombak besar disertai hujan dan kurangnya peralatan menjadi kendala evakuasi.

“Korban yang ditemukan meninggal sudah 20 orang. Tapi, ada satu orang belum diketahui identitasnya,” ujarnya.

Menurut dia, total korban yang sudah ditemukan selamat ada 84 orang, yang meninggal sebanyak 20 orang, dan yang telah dievakuasi ada 102 orang dari 139 orang semua. Hanya, sampai sekarang masih ada puluhan korban yang masih tertahan sambil menunggu evakuasi dari Kapal Motor Lestari Maju.

Dia berharap korban yang belum berhasil dievakuasi bisa selamat semuanya. “Sekarang kita fokus evakuasi korban dulu. Apakah pemilik kapal atau kapten diperiksa, saya kira kita akan periksa nanti,” katanya.

Muallim II KM Lestasi Maju, Rusdiansyah menjelaskan, pihaknya belum mengetahui pasti berapa jumlah penumpang kapal KM Lestari, namun dia memprediksi ada ratusan orang dan beberapa kendaraan lainnya.

Dia mengaku, telah melakukan antisipasi saat air mulai masuk kapal saat dalam perjalanan, hanya tidak mampu, sehingga berusaha selamatkan penumpang dengan coba kandaskan di Pulau Pa’boddian. “Sudah berusaha. Tapi, kami tidak berhasil saat air mulai masuk,” jelasnya.

Selama dalam perjalanan, lanjutnya, ada satu penumpang yang terjun sebelum ada intruksi langsung. Bahkan, semua penumpang ambil pengaman keselamatan berupa life jacket, dan semua peralatan keselamatan dibuang ke laut untuk bisa ditempati setelah kapal kandas.

Berusaha menghubungi langsung KM Bontoharu, Syahbandar, dan termasuk melapor pelabuhan sebab dalam keadaan emergensi. “Kita punya peralatan lengkap. Semua dilengkapi untuk penumpang. Kita buang untuk bisa digunakan,” ungkapnya.

Sementara, Kepala Bidang Humas Polda Sulsel Kombes Pol Dicky Sondani menambahkan, tim Polres Selayar an Basarnas hingga saat ini masih melakukan pencarian korban lain.

Menurut Dicky, korban yang ditemukan meninggal diduga tidak sempat mengenakan life jacket saat kapal mulai tenggelam, dan sebagian diduga terlempar saat kapal kandas di perairan dangkal. Selain itu ada anak balita juga yang menjadi korban. "Mereka mungkin pada saat terjadi insiden tersebut ada beberapa yang tidak bisa menyelamatkan diri dengan life jacket dan ada yang terlempar ke laut," terangnya.

Terpisah, Penjabat Gubernur Sulsel, Soni Sumarsono menegaskan, KM Lestari Maju bukan tenggelam, tetapi kandas di perairan Kabupaten Kepulauan Selayar. Kondisi kapal sebelum berangkat, kata dia, sudah rusak karena kapal sudan tua.

"Ketika ada kebocoran di lambung kemudian diarahkan ke bagian dangkal sehingga kandas," beber Sumarsono saat menggelar konferensi pers di Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, tadi malam.

Saat ini, tim yang diterjunkan untuk melakukan pencarian terhadap korban dan penumpang yang belum sempat dievakuasi kapal tersebut. Karena itu, evakuasi terus dilakukan. Bahkan pada malam hari meski ombak masih tinggi.

"Info saat ini pencarian terus dilakukan. Di kapal yang kandas sekarang masih ada 50 orang. Makanya evakuasi tidak bisa ditunda karena masih ada yang belum diselamatkan," lanjut dia.

Dilaporkan Sumarsono, setidaknya ada 48 jenis kendaraan yang ikut karam. Bahkan termasuk uang Bank Sulselbar senilai Rp35 miliar.

Sumarsono menuturkan, uang tersebut sedianya dipakai untuk membayar gaji karyawan di Pemda Selayar. Namun dia menegaskan hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya uang tersebut sudah diasuransikan.

Dia berharap, kejadian ini bisa menjadi pembelajaran. Meski begitu investagasi terhadap kecelakaan ini harus dilakukan. Dirjen Perhubungan Laut yang berwenang atas hal ini perlu bekerja sama dengan pihak kepolisian.

"Pasti ada investigasi dari institusi yang berwenang. Dalam hal ini Dirjen Perhubungan Laut pasti akan melakukan investasi lebih lanjut bersama kepolisian mengenai kelayakan kapal dan kelalaian yang menyebabkan banyak korban," tegasnya.

Dari informasi yang diterima, korban KM Lestari Maju yang meninggal karena panik dan terjun ke laut tanpa menggunakan life jacket atau pelampung. Padahal kondisi laut saat itu, sambungnya, tergolong besar.

Sumarsono menambahkan, kecelakaan ini sudah diinformasikan langsung ke Presiden RI saat berkunjung ke Sulsel. Hanya saja, sifat laporannya masih bersifat umum. "Masih bersifat laporan awal. Tetapi sekarang saya kaget ternyata ada 19 korban," tambahnya.

Sementara, Bupati Kepulauan Selayar Basli Ali menyampaikan, penumpang yang selamat atas peristiwa kandasnya KM Lestari Maju saat ini berada di empat lokasi yang berbeda.

"Yang selamat terpencar di empat lokasi sementara kami data. Mereka sementara di Puskesmas-puskesmas terdekat. Yang meninggal dunia di bawah ke Rumah Sakit Pemda KH Hayyung Selayar," katanya.

Basli Ali menyampaikan, saat ini evakuasi terus diupayakan. Kapal yang akan melakukan evakuasi masih sulit mendekat, ombak besar menjadi faktornya. Posko evakuasi juga sudah disiapkan.

Basli menyampaikan, kapal yang kandas ini perlu perhatian karena dianggap sudah tidak layak. Saat ini kapal tersandar di atas karang pada posisi miring. "Perlu evaluasi terkait perijinan kapal ini oleh dinas terkait. Karena sudah sangat dikeluhkan oleh masyarakat," ujarnya.

Basli menyampaikan bahwa korban yang meninggal rata-rata tidak menggunakan pelampung. "Rata-rata korban yang meninggal tidak pakai pelampung," bebernya.

Nama-nama korban KM Lestari Maju yang meninggal

1. Ari Laksono (50) kepala ASDP Pammatata
2. Drs. Rurung (58), guru, Jl. Mangga benteng (suami)
3. Hj. Marlia (44), Jl. Mangga benteng (istri)
4. Hj. Asmawati (43), LAIYOLO Kec. Bonto Sikuyu Selayar
5. Sitti saera (58), Onto Selayar
6. H. Abd. rasyid (60) alamat Jl. Ahmad Yani benteng Selayar
7. Rini Arianti (29), Bonea Selayar
8. Abisar (2), Bonea Selayar (anak Pr. Rini arianti)
9. Rosmiati (40), Jl. Mangga Selayar
10. Demma campong (45), kalaroi KEC. Bonto matene Selayar
11. Andi Le’leng (47), baringan KEC. Bonto Sikuyu Selayar
12. Syamsuddin (50), Jl. Pierre Tendean No. 6 Selayar
13. Hensi (64), Baringan Kec. Bonto Sikuyu Selayar
14. Ati Mala (58), baringan Kec. Bonto Sikuyu
15. Denniamang (72), Barat Lambongan Kec. Bonto Matene Selayar
16. Marwani (40), Sappang Herlang Singa Kab. Bulukumba
17. Hj. Salmiah, 55, Kab. SINJAI
18. A. Abd. Rasyid, 40, Jl. Pahlawan benteng Selayar (asal Pajjukukang Bantaeng)
19. Suryono, 55, bonehalang Selayar
20. Mayat perempuan umur 3 tahun Tanpa identitas

Sumber: Polres Kep Selayar
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.7978 seconds (0.1#10.140)